7 Cedera Olahraga Paling Umum: Kenali, Cegah, dan Atasi!

Nautonk

Advertisement

Dalam upaya meraih tubuh yang sehat dan bugar, berolahraga adalah kunci utama. Namun, pernahkah Anda mengalami momen ketika niat baik untuk sehat justru berujung pada rasa sakit akibat cedera olahraga? Fenomena ini bukan hal baru, dan bisa menimpa siapa saja, dari atlet profesional hingga Anda yang baru memulai gaya hidup aktif.

Menurut informasi dari fisioterapi.esaunggul.ac.id, cedera olahraga umumnya dipicu oleh dua faktor utama: kecelakaan tak terduga atau kesalahan dalam melakukan gerakan saat beraktivitas fisik. Memahami penyebabnya adalah langkah awal untuk penanganan dan pencegahan yang tepat.

Apabila cedera sudah terjadi, penanganan awal yang cepat dan tepat sangat krusial. Salah satu metode yang dianjurkan adalah metode RICE: Rest (istirahatkan area yang cedera untuk mencegah kerusakan lebih lanjut), Ice (kompres dengan es untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan), Compression (gunakan perban elastis untuk memberikan tekanan ringan pada area cedera guna meminimalkan pembengkakan), dan Elevation (posisikan bagian yang cedera lebih tinggi dari jantung untuk membantu mengurangi aliran darah ke area tersebut).

Advertisement

Penting diingat, jika gejala tidak kunjung membaik atau rasa sakit semakin intens setelah penanganan awal, jangan tunda untuk segera berkonsultasi dengan fisioterapis atau tenaga medis di klinik terdekat.

Seperti diungkapkan oleh GoodDoctor, meskipun anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi, cedera olahraga sejatinya bisa menimpa siapa saja, tanpa memandang usia. Ini menegaskan bahwa kewaspadaan dan persiapan yang tepat sangat diperlukan bagi setiap individu yang aktif.

Kabar baiknya, mayoritas cedera olahraga sebenarnya dapat dicegah dengan langkah-langkah sederhana. Pemanasan yang benar sebelum memulai sesi latihan adalah fondasi utama untuk mempersiapkan otot dan sendi, sehingga meminimalkan risiko cedera.

Untuk membantu Anda lebih waspada, berikut adalah beberapa jenis cedera olahraga yang paling sering terjadi dan patut Anda kenali.

1. Cedera Bahu
Cedera bahu sering kali diakibatkan oleh gerakan berlebihan pada sendi bahu, yang bisa berujung pada robekan atau pembengkakan jaringan. Jenis cedera ini sangat umum terjadi pada atlet yang melakukan gerakan repetitif menggunakan bahu, seperti perenang, pemain tenis, dan pegolf. Untuk meminimalisir risiko cedera bahu, disarankan untuk rutin melakukan latihan penguatan otot serta meningkatkan fleksibilitas pada area bahu, punggung atas, dan otot inti tubuh.

2. Cedera Hamstring
Jika Anda merasakan nyeri tajam seperti otot tertarik di bagian belakang paha, kemungkinan besar Anda sedang mengalami cedera hamstring. Hamstring adalah kelompok empat otot penting yang membentang di sepanjang bagian belakang paha Anda. Cedera ini dapat menyerang siapa saja dan sering disebabkan oleh kurangnya pemanasan yang memadai, kondisi otot yang sudah kelelahan, atau gerakan mendadak yang membebani otot secara berlebihan. Penanganan awal yang efektif meliputi kompresi es dan istirahat total pada area yang cedera.

3. Cedera Pergelangan Kaki
Sebagai salah satu cedera olahraga yang paling sering dialami, cedera pergelangan kaki kerap terjadi saat melakukan aktivitas seperti jogging, latihan peregangan, atau melompat. Kondisi ini umumnya diakibatkan oleh robekan pada ligamen, tendon, atau otot di sekitar pergelangan kaki. Untuk mencegah kejadian terkilir yang menyakitkan, sangat dianjurkan untuk rutin melatih fleksibilitas dan keseimbangan pergelangan kaki Anda.

4. Cedera Tulang Kering
Cedera tulang kering seringkali muncul akibat peradangan otot, terutama setelah peningkatan intensitas aktivitas fisik yang drastis. Olahraga seperti lari, basket, atau sepak bola merupakan pemicu umum kondisi ini. Gejala khas cedera tulang kering meliputi nyeri yang terasa pada area tulang kering dan otot-otot di sekitarnya. Untuk meredakan rasa nyeri, Anda bisa mengaplikasikan kompres es dan mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas.

5. Cedera Lutut
Cedera lutut merupakan salah satu cedera olahraga yang paling umum terjadi pada cabang olahraga yang sangat mengandalkan kerja lutut, seperti lari, sepak bola, dan bola voli. Cedera ini kerap menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa dan sangat mengganggu aktivitas. Jika Anda mengalami cedera lutut, segera lakukan kompresi es dan hindari aktivitas berat atau membebani lutut untuk mempercepat proses penyembuhan.

6. Cedera Tendon Achilles
Cedera tendon Achilles terjadi pada tendon kuat yang menghubungkan tumit dengan otot betis Anda. Olahraga yang melibatkan gerakan melompat dan berlari intens, seperti sepak bola, basket, voli, dan lari, sangat meningkatkan risiko terjadinya cedera ini. Anda akan merasakan nyeri yang signifikan pada tumit atau betis, seringkali akibat robeknya tendon. Dalam banyak kasus, cedera tendon Achilles dapat pulih dengan sendirinya setelah kaki diistirahatkan dan dikompres es. Namun, apabila nyeri menyebabkan Anda kesulitan berjalan atau berdiri, segera cari bantuan dari tenaga kesehatan profesional.

7. Cedera Pinggang
Cedera pinggang, atau nyeri punggung bawah, adalah kondisi umum yang ditandai dengan rasa sakit di area pinggang. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh otot yang tegang, robekan otot, atau bahkan saraf yang terjepit. Olahraga dengan risiko tinggi memicu cedera pinggang meliputi golf, bersepeda, dan angkat beban. Untuk mencegah nyeri yang mengganggu ini, pastikan untuk rutin melakukan peregangan dan latihan penguatan otot-otot di sekitar tulang belakang.

Ringkasan

Cedera olahraga dapat menimpa siapa saja, mulai dari atlet hingga pemula, umumnya dipicu oleh kecelakaan atau kesalahan gerakan saat beraktivitas fisik. Penanganan awal yang cepat sangat penting, dengan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) sebagai langkah yang dianjurkan. Apabila gejala tidak membaik atau rasa sakit semakin intens, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan fisioterapis atau tenaga medis.

Mayoritas cedera olahraga sebenarnya dapat dicegah dengan langkah sederhana, seperti pemanasan yang benar sebelum latihan. Beberapa jenis cedera paling umum meliputi cedera bahu, hamstring, pergelangan kaki, tulang kering, lutut, tendon Achilles, dan pinggang. Mengenali jenis cedera ini serta melakukan persiapan dan kewaspadaan yang tepat sangat penting bagi setiap individu yang aktif.

Advertisement

Baca Juga

Tags