Advertisement

DBS: Ekonomi Indonesia 2025 Diprediksi Stabil? Ini Faktanya!

Nautonk

Advertisement

DBS memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 akan stabil di kisaran 4,8 persen. Proyeksi ini disampaikan oleh Radhika Rao, Senior Economist DBS, meskipun lanskap ekonomi global masih diselimuti ketidakpastian, mulai dari kebijakan tarif yang diberlakukan Amerika Serikat hingga arah suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Radhika menegaskan kembali angka ini, meski mencatat kinerja pertumbuhan domestik yang lebih kuat dari ekspektasi pada kuartal sebelumnya.

Dalam paparannya, Radhika merinci bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II 2025 berhasil mencapai 5,1 persen, angka yang melampaui ekspektasi awal. Capaian impresif ini didorong oleh beberapa faktor kunci. Peningkatan konsumsi masyarakat, terutama di sektor makanan dan transportasi, menjadi pendorong utama. Selain itu, dukungan subsidi pemerintah yang berkelanjutan dan penguatan tren investasi asing langsung (FDI) turut berkontribusi signifikan terhadap resiliensi pertumbuhan ini.

Tidak hanya pertumbuhan, inflasi domestik juga terpantau tetap terkendali, dengan rata-rata berada di level 2,2 persen sepanjang tahun ini. Menurut Radhika, stabilitas harga ini merupakan modal krusial bagi ekonomi Indonesia untuk menghadapi berbagai dinamika global. Keterkendalian inflasi memperkuat fondasi makroekonomi negara.

Advertisement

Meskipun demikian, risiko eksternal tetap menjadi sorotan. Kenaikan tarif impor Amerika Serikat yang mencapai level tertinggi sejak 1940-an, misalnya, dinilai tidak akan berdampak signifikan bagi Indonesia. Hal ini karena porsi ekspor Indonesia ke AS relatif kecil jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Vietnam, Taiwan, atau Korea Selatan, dengan produk utama berupa elektronik, tekstil, dan pakaian jadi. Radhika menekankan bahwa di tengah potensi perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian arah kebijakan The Fed, prospek ekonomi Indonesia tetap positif berkat fondasi yang kuat.

Advertisement

Melihat kondisi domestik, Radhika menilai Bank Indonesia (BI) memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan moneternya. Dengan suku bunga acuan BI saat ini di level 5,25 persen, potensi pemangkasan terbuka lebar, terutama jika nilai tukar rupiah tetap stabil dan target inflasi dapat terjaga. “Jika kondisi eksternal mendukung, kami memperkirakan BI dapat memangkas suku bunga lebih lanjut tahun ini,” ungkapnya, memberikan indikasi positif bagi pasar.

Mengenai nilai tukar rupiah, DBS memproyeksikan stabilitas pada kisaran Rp 16.000 per dolar AS hingga akhir tahun 2025, dengan potensi penguatan di tahun berikutnya. Radhika berharap, kombinasi antara nilai tukar yang stabil dan pertumbuhan ekonomi yang terjaga akan terus menarik minat investasi ke dalam negeri, memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan investasi yang menjanjikan di tengah ketidakpastian global.

Seluruh pandangan dan proyeksi ini disampaikan oleh Radhika Rao dalam acara DBS Media Briefing bertajuk “Membaca Arah Pasar di Tengah Tantangan Kuartal III 2025”. Acara tersebut berlangsung di Artotel Mangkuluhur Semanggi, Jakarta Selatan, pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Pilihan Editor: Makin Banyak Pekerja di Sektor Informal

Ringkasan

DBS, melalui Senior Economist Radhika Rao, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 akan stabil di kisaran 4,8 persen, meskipun lanskap ekonomi global masih diselimuti ketidakpastian. Proyeksi ini didukung oleh capaian PDB kuartal II 2025 yang melampaui ekspektasi di 5,1 persen, didorong oleh konsumsi masyarakat, subsidi pemerintah, dan penguatan investasi asing langsung (FDI). Inflasi domestik juga terpantau terkendali dengan rata-rata 2,2 persen sepanjang tahun ini, memperkuat fondasi makroekonomi.

Meskipun ada risiko eksternal seperti kenaikan tarif impor Amerika Serikat, dampaknya bagi Indonesia dinilai tidak signifikan. Bank Indonesia (BI) diperkirakan memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan moneternya dengan potensi pemangkasan suku bunga acuan jika nilai tukar rupiah dan target inflasi tetap terjaga. DBS memproyeksikan stabilitas rupiah di kisaran Rp 16.000 per dolar AS hingga akhir 2025, yang bersama pertumbuhan ekonomi diharapkan terus menarik minat investasi ke dalam negeri.

Advertisement

Baca Juga

Tags

Uh-oh! It looks like you're using an ad blocker.

Our website relies on ads to provide free content and sustain our operations. By turning off your ad blocker, you help support us and ensure we can continue offering valuable content without any cost to you.

We truly appreciate your understanding and support. Thank you for considering disabling your ad blocker for this website

SLOT GACOR SLOT MPO obctop https://tweetphoto.com/ https://mclcreate.com/ https://filmsacrossborders.org/ https://linklist.bio/kentangbet/