Rancak Media – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kinerja positif pada penutupan sesi I perdagangan Rabu, 20 Agustus 2025. IHSG berhasil menguat 38,89 poin atau 0,49%, menutup perdagangan di angka 7.901,84. Kenaikan ini didorong oleh performa seluruh sektoral yang kompak menunjukkan peningkatan.
Dari total saham yang diperdagangkan, 395 saham mengalami kenaikan, sementara 238 saham mengalami penurunan, dan 169 saham stagnan. Kenaikan IHSG terutama ditopang oleh sektor barang baku yang memimpin dengan peningkatan 1,46%, disusul sektor barang konsumen non siklikal (1,28%) dan sektor properti (1,24%).
Aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia terbilang ramai pada sesi I. Total volume perdagangan mencapai 24,05 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,96 triliun. Hal ini menunjukkan minat investor yang cukup tinggi terhadap pasar saham domestik.
Beberapa saham LQ45 mencatatkan kenaikan signifikan. PT Bank Jago Tbk (ARTO) memimpin top gainers dengan peningkatan 4,15%, diikuti oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) (4,07%) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (4,04%).
Di sisi lain, beberapa saham LQ45 mengalami penurunan. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menjadi top loser dengan penurunan 3,41%, disusul oleh PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) (-2,82%) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) (-2,73%).
IHSG Menguat pada Perdagangan Rabu (20/8) Pagi, AMMN, JPFA, INKP Top Gainers LQ45
Ringkasan
IHSG ditutup pada angka 7.901,84 pada sesi I perdagangan Rabu, 20 Agustus 2025, naik 0,49% atau 38,89 poin. Kenaikan ini didukung oleh kinerja positif seluruh sektor, terutama sektor barang baku (1,46%), barang konsumen non siklikal (1,28%), dan properti (1,24%). Volume perdagangan mencapai 24,05 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,96 triliun.
Saham ARTO, SMGR, dan BRPT menjadi top gainers dengan kenaikan masing-masing 4,15%, 4,07%, dan 4,04%. Sebaliknya, MAPI, SCMA, dan PGEO menjadi top losers dengan penurunan 3,41%, -2,82%, dan -2,73%. Aktivitas perdagangan terbilang ramai, menunjukkan minat investor yang tinggi terhadap pasar saham domestik.