Pelemahan harga salah satu saham unggulan di Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menarik perhatian serius dari para analis pasar modal. Fenomena ini, yang justru terjadi di tengah kinerja fundamental yang membaik, dianggap sebagai momentum tepat bagi investor untuk mulai mengakumulasi posisi. Para analis bahkan menetapkan target harga saham tersebut berpotensi melonjak hingga Rp 95.
Sebagai informasi, Indeks LQ45 merupakan salah satu indeks acuan utama di BEI, yang beranggotakan 45 saham paling likuid dengan kapitalisasi pasar mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.
Saham LQ45 yang dimaksud dengan tren penurunan harga tersebut adalah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Penurunan valuasi ini menjadi sebuah anomali yang mencolok, mengingat kinerja GOTO justru menunjukkan perbaikan signifikan yang memicu optimisme luas di kalangan pelaku pasar.
Manajemen GOTO sendiri telah melaporkan pencapaian kinerja yang impresif sepanjang paruh pertama tahun 2025. Perkembangan positif ini sontak memicu optimisme di kalangan analis pasar modal, terlebih setelah GOTO secara konsisten berhasil mencetak EBITDA positif selama tiga kuartal berturut-turut, sebuah capaian strategis yang patut diperhitungkan.
Konsistensi dalam mencapai EBITDA positif ini jelas mencerminkan keberhasilan langkah strategis perusahaan dalam mengelola operasional dan keuangan secara disiplin dan efektif.
Update Agustus 2025, Harga iPhone 16 Turun Rp 3 Juta, iPhone 15 Turun Rp 4 Juta
Catatan Kinerja Positif GOTO: Laba Usaha dan Pertumbuhan Pendapatan
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2025, GOTO membukukan pertumbuhan signifikan yang patut dicermati.
Perusahaan berhasil mencetak EBITDA positif sebesar Rp292 miliar pada kuartal kedua (April-Juni) 2025, dan secara kumulatif mencapai Rp447 miliar untuk keseluruhan semester pertama. Tak hanya itu, untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, GOTO mencatatkan laba usaha sebesar Rp21 miliar pada periode April-Juni 2025, sebuah tonggak penting yang menunjukkan profitabilitas inti bisnis.
Selain itu, arus kas dari aktivitas operasional yang disesuaikan juga menunjukkan tren positif, mencapai Rp313 miliar. Dari sisi pendapatan, GOTO berhasil membukukan peningkatan pendapatan bersih sebesar 10,62% secara tahunan (YoY) menjadi Rp8,55 triliun, naik dari Rp7,73 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Keberhasilan perusahaan dalam mengendalikan biaya juga patut diapresiasi. Total biaya dan beban GOTO berhasil disusutkan sebesar 7,76% YoY menjadi Rp8,73 triliun. Efisiensi operasional ini berimbas langsung pada penurunan kerugian bersih GOTO yang sangat drastis, menyusut hingga 78,51% YoY menjadi hanya Rp580,01 miliar. Angka-angka ini mengindikasikan bahwa GOTO semakin mendekati target profitabilitas penuh yang telah dicanangkan.
GOTO Chart by TradingView
Rekomendasi Analis: Saham GOTO Layak Beli?
Kinerja solid GOTO ini langsung mendapat respons sangat positif dari kalangan analis pasar modal. Christopher Rusli, Senior Equity Research Analyst dari Ciptadana Sekuritas Asia, menilai kinerja GOTO sesuai ekspektasi dan bahkan memiliki potensi untuk melampaui target. Ia secara tegas merekomendasikan beli saham GOTO dengan target harga Rp 100.
Senada dengan itu, Sakria Adelia, Equity Research Analyst dari Panin Sekuritas, juga menganjurkan rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga Rp 95. Rekomendasi ini didasarkan pada strategi optimalisasi produk, perluasan basis pengguna, sinergi ekosistem yang kuat, serta pengelolaan biaya yang disiplin. Konsensus dari Bloomberg Terminal semakin memperkuat sentimen positif ini; tercatat sebanyak 23 sekuritas merekomendasikan beli saham GOTO, sementara hanya 7 sekuritas merekomendasikan hold. Rata-rata target harga konsensus untuk saham GOTO kini berada di angka Rp 95 per saham, menunjukkan potensi kenaikan yang menarik.
Tonton: Fadli Zon Buka Suara Terkait Kisruh Royalti Musik Ari Lasso dengan WAMI
Panduan untuk Investor: Pertimbangan Sebelum Berinvestasi di GOTO
Bagi para investor yang mempertimbangkan investasi di GOTO, ada beberapa poin krusial yang patut menjadi bahan pertimbangan:
Pertama, fundamental perusahaan menunjukkan perbaikan yang signifikan. Kinerja keuangan GOTO, terutama dengan pencapaian EBITDA positif dan laba usaha, mengindikasikan bahwa model bisnis perusahaan mulai matang dan mampu menghasilkan keuntungan.
Kedua, dukungan kuat dari para analis pasar modal tidak bisa diabaikan. Mayoritas analis memberikan rekomendasi beli untuk saham GOTO, yang dapat menjadi validasi positif bagi investor yang mencari panduan dari para ahli.
Ketiga, rata-rata target harga konsensus di Rp95 memberikan potensi keuntungan (upside) yang menarik dari harga saham GOTO saat ini.
Meski demikian, investor juga perlu mewaspadai risiko yang masih ada. Meskipun kinerja GOTO membaik, perusahaan ini masih mencatatkan kerugian bersih. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk terus memantau bagaimana perusahaan mengelola biaya dan mempercepat perjalanannya menuju profitabilitas penuh secara berkelanjutan.
Secara keseluruhan, investasi di saham GOTO memang menawarkan potensi pertumbuhan yang menarik, namun tetaplah bijak dengan senantiasa melakukan riset dan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.
Update Terbaru Agustus 2025! Harga iPhone 16 Series Turun Hingga Rp 3 Juta
Ringkasan
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di Indeks LQ45 mengalami pelemahan harga, namun hal ini dianggap momentum tepat untuk akumulasi oleh analis karena kinerja fundamental GOTO yang membaik. GOTO telah mencapai EBITDA positif selama tiga kuartal berturut-turut dan membukukan laba usaha pertama kalinya pada kuartal kedua 2025. Perusahaan juga melaporkan peningkatan pendapatan bersih dan penurunan signifikan pada kerugian bersih, menandakan kemajuan menuju profitabilitas penuh.
Kinerja positif ini mendorong rekomendasi beli dari para analis pasar modal, dengan target harga konsensus rata-rata di Rp95 per saham. Rekomendasi tersebut didasarkan pada strategi optimalisasi produk, perluasan basis pengguna, dan pengelolaan biaya yang disiplin. Meskipun menawarkan potensi pertumbuhan, investor disarankan untuk tetap mewaspadai risiko kerugian bersih yang masih ada dan memantau perjalanan GOTO menuju profitabilitas berkelanjutan.