JAKARTA, KOMPAS.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menunjukkan dinamika positif di pasar modal Tanah Air. Terbaru, BEI mengumumkan adanya 8 perusahaan yang siap untuk melantai di bursa, memperkaya daftar pipeline pencatatan saham dari beragam sektor usaha.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan bahwa gairah penawaran umum perdana (IPO) di pasar modal Indonesia tetap tinggi. Hingga 15 Agustus 2025, BEI telah berhasil mencatat 22 perusahaan baru yang sukses menghimpun dana segar senilai Rp 10,39 triliun melalui IPO. Angka ini mencerminkan tingginya minat perusahaan untuk mencari pendanaan melalui bursa, sekaligus menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek emiten baru.
Dari total 8 perusahaan yang masuk pipeline IPO tersebut, Nyoman memerinci profil aset mereka sesuai dengan POJK Nomor 53/POJK.04/2017. Sebanyak 4 perusahaan tergolong aset skala besar dengan nilai di atas Rp 250 miliar. Sementara itu, 4 perusahaan lainnya memiliki aset skala menengah, yaitu antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Menariknya, tidak ada perusahaan dengan aset skala kecil (di bawah Rp 50 miliar) dalam daftar tunggu pencatatan saham kali ini, mengindikasikan dominasi perusahaan menengah hingga besar.
Keragaman juga terlihat dari sektor usaha para calon emiten ini. Per 18 Agustus 2025, Nyoman menyebutkan bahwa pipeline IPO didominasi oleh dua perusahaan dari sektor basic materials dan dua dari sektor industrial. Selain itu, masing-masing satu perusahaan berasal dari sektor financials, sektor teknologi, sektor transportasi dan logistik, serta sektor konsumer non-siklikal. Komposisi ini menunjukkan representasi yang luas dari berbagai lini bisnis di Indonesia, memberikan pilihan investasi yang beragam bagi para pelaku pasar modal.
Tak hanya pencatatan saham, BEI juga aktif dalam pengembangan Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS). Hingga saat ini, tercatat 116 emisi EBUS telah diterbitkan oleh 65 penerbit, berhasil menghimpun dana fantastis sebesar Rp 132,2 triliun. Tren positif ini berlanjut dengan adanya 15 emisi dari 12 penerbit EBUS yang masih dalam antrean pipeline per 15 Agustus 2025, menunjukkan geliat pasar utang dan sukuk yang signifikan di Indonesia.
Ringkasan
Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan dinamika positif dengan delapan perusahaan siap melantai di bursa, menambah daftar panjang pipeline pencatatan saham. Hingga 15 Agustus 2025, BEI telah mencatat 22 perusahaan baru yang berhasil menghimpun dana sebesar Rp 10,39 triliun melalui IPO. Dari delapan perusahaan di pipeline, empat tergolong beraset besar (di atas Rp 250 miliar) dan empat beraset menengah (antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar), menunjukkan dominasi perusahaan skala menengah hingga besar.
Keragaman terlihat dari sektor usaha calon emiten ini, meliputi bahan baku dasar, industri, keuangan, teknologi, transportasi dan logistik, serta konsumen non-siklikal. Selain pencatatan saham, BEI juga aktif dalam pengembangan Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS). Tercatat 116 emisi EBUS telah diterbitkan, menghimpun dana sebesar Rp 132,2 triliun, dengan 15 emisi EBUS lainnya masih dalam antrean pipeline.