Harga emas menunjukkan stabilitas pada hari Jumat (16/8), namun tetap berada di jalur penurunan mingguan. Hal ini dipicu oleh data inflasi produsen (PPI) Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari perkiraan, sehingga menipiskan harapan akan pemangkasan suku bunga acuan The Fed sebesar 50 basis poin pada bulan September.
Menurut laporan Reuters, harga emas spot sedikit melemah 0,1% menjadi US$ 3.333,58 per troi ons pada pukul 01.20 GMT. Secara keseluruhan, emas telah turun 1,9% sepanjang minggu ini. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember juga terkoreksi 0,1% menjadi US$ 3.378,90 per troi ons.
Inflasi Produsen AS Lampaui Perkiraan
Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan bahwa indeks harga produsen (PPI) melonjak 3,3% secara tahunan pada bulan Juli. Angka ini jauh melampaui perkiraan sebelumnya yang hanya 2,5%. Di sisi lain, klaim awal tunjangan pengangguran mingguan tercatat sebanyak 224.000, lebih rendah dari proyeksi 228.000.
Data ini muncul setelah laporan inflasi konsumen (CPI) AS pada hari Selasa lalu menunjukkan kenaikan tipis pada bulan Juli. Hal ini sempat memicu optimisme akan adanya pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada bulan berikutnya.
Namun, rilis data PPI yang lebih tinggi dari perkiraan pada hari Kamis telah mengurangi kemungkinan pemangkasan agresif sebesar 50 basis poin. Meskipun demikian, ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga secara umum masih tetap ada.
Perbedaan Pendapat di Kalangan Pejabat The Fed
Presiden The Fed St. Louis, Alberto Musalem, menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga sebesar setengah poin pada pertemuan bulan September tidaklah pantas. Pendapat ini bertentangan dengan pandangan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang sehari sebelumnya masih melihat kemungkinan tersebut.
Emas, sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, biasanya diuntungkan dari suku bunga yang rendah.
Investor Menanti Pidato Ketua The Fed Jerome Powell
Saat ini, para investor tengah menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada simposium kebijakan ekonomi tahunan bank sentral AS di Jackson Hole, Wyoming, yang akan berlangsung pekan depan. Pidato ini diharapkan dapat memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter AS selanjutnya.
Faktor Geopolitik Turut Mempengaruhi Pasar
Di sisi geopolitik, pelaku pasar cenderung meredam ekspektasi tinggi terhadap pertemuan puncak antara Donald Trump dan Vladimir Putin pada hari Jumat. Meskipun ada beberapa sinyal positif, pasar tidak mengharapkan adanya terobosan signifikan dalam konflik di Ukraina.
SPDR Gold Trust, dana ETF emas terbesar di dunia, melaporkan penurunan kepemilikan emas sebesar 0,30% menjadi 961,35 ton pada hari Kamis, dari 964,22 ton pada hari sebelumnya.
Bagaimana dengan Harga Logam Mulia Lainnya?
Untuk logam mulia lainnya, harga perak spot mengalami kenaikan tipis sebesar 0,2% menjadi US$ 37,89 per troi ons. Sementara itu, platinum mengalami penurunan 0,3% menjadi US$ 1.351,78 per troi ons, dan paladium melemah 0,4% menjadi US$ 1.140,69 per troi ons.
Ringkasan
Harga emas stabil pada hari Jumat, namun berpotensi mengalami penurunan mingguan akibat data inflasi produsen AS (PPI) yang lebih tinggi dari perkiraan. Data ini mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga agresif oleh The Fed. Investor kini menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole untuk mendapatkan petunjuk mengenai kebijakan moneter ke depan.
Perbedaan pendapat di antara pejabat The Fed mengenai besaran pemangkasan suku bunga juga mempengaruhi pasar. Sementara itu, faktor geopolitik dan aktivitas di SPDR Gold Trust turut mewarnai pergerakan harga emas. Logam mulia lainnya seperti perak mengalami kenaikan tipis, sementara platinum dan paladium melemah.