Rancak Media – Pasar kripto dan saham Amerika Serikat (AS) menunjukkan kekuatan signifikan pada Selasa (12/8) waktu setempat. Penguatan masif ini terjadi menyusul rilis data inflasi Consumer Price Index (CPI) bulan Juli oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS, yang memicu sentimen positif di kalangan investor.
Sektor kripto memimpin dengan Bitcoin (BTC) yang bergerak naik tipis dari sekitar USD 118.000 menuju USD 119.000. Sementara itu, sejumlah altcoin mencatat kenaikan yang lebih dramatis; Ethereum (ETH) melonjak lebih dari 7 persen mencapai level USD 4.600, diikuti oleh Solana (SOL) dan Chainlink (LINK) yang masing-masing melesat lebih dari 12 persen dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Gelombang sentimen positif tidak hanya terbatas pada pasar kripto. Di Wall Street, indeks saham utama juga mencetak performa mengesankan. Indeks S&P 500 menguat 1,1 persen, Nasdaq melonjak 1,4 persen, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) turut naik 1,1 persen, mendekati level tertinggi yang tercatat sejak Desember.
Saham-saham teknologi raksasa, seperti Nvidia, Microsoft, dan Apple, terus menjadi daya tarik utama bagi investor. Kepercayaan ini didorong oleh prospek cerah di sektor kecerdasan buatan (AI), cloud computing, dan pusat data (data center), yang menjanjikan pertumbuhan berkelanjutan.
Pemicu utama reli pasar ini adalah meningkatnya ekspektasi akan pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) pada September mendatang. Data dari CME FedWatch menunjukkan probabilitas pemangkasan suku bunga tersebut kini mencapai 90 persen, naik signifikan dari 84 persen sebelum data inflasi dirilis, menandakan keyakinan pasar yang lebih besar terhadap pelonggaran kebijakan moneter.
Meskipun demikian, data inflasi bulan Juli menyajikan gambaran yang bervariasi. Indeks CPI tahunan tercatat naik 2,7 persen, sedikit di bawah proyeksi awal sebesar 2,8 persen. Angka ini memberikan sedikit ruang gerak bagi The Fed.
Namun, inflasi inti (Core CPI), yang tidak memperhitungkan harga pangan dan energi yang volatil, menunjukkan kenaikan 3,1 persen secara tahunan. Angka ini justru melampaui ekspektasi 3,0 persen dan lebih tinggi dari 2,9 persen yang tercatat pada Juni. Secara bulanan, CPI naik 0,2 persen, sedangkan Core CPI naik 0,3 persen, menunjukkan tekanan inflasi yang masih ada pada komponen inti.
Menurut Fahmi Almuttaqin, Analis Reku, kenaikan pasar ini merupakan hasil kombinasi dari ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed dan optimisme investasi pada perusahaan teknologi besar. “Meskipun inflasi inti belum sepenuhnya terkendali, penurunan inflasi umum yang lebih rendah dari perkiraan memberikan ruang bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter. Faktor ini menjadi sentimen positif bagi aset berisiko, termasuk kripto dan saham,” jelas Fahmi dalam keterangannya.
Fahmi menambahkan bahwa pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, di forum Jackson Hole akan sangat krusial dalam menentukan arah pasar. Pernyataan tersebut diharapkan memberikan kejelasan terkait skema pemangkasan suku bunga yang akan diambil bank sentral AS.
Jika The Fed benar-benar memulai fase pelonggaran kebijakan moneter, arus likuiditas berpotensi mengalir deras ke pasar kripto dan saham. Kondisi ini diperkirakan akan semakin mendorong minat investor untuk berinvestasi pada instrumen berisiko tinggi.
Namun, Fahmi tetap mengingatkan pentingnya strategi diversifikasi dan manajemen risiko yang cermat. Ia menyarankan investor untuk memanfaatkan platform investasi yang menyediakan pilihan aset kripto dan saham AS secara bersamaan, lengkap dengan fitur otomatisasi seperti rebalancing, guna menjaga alokasi portofolio agar tetap optimal di tengah dinamika pasar yang fluktuatif.
Ringkasan
Pasar kripto dan saham Amerika Serikat (AS) menunjukkan kekuatan signifikan pada Selasa, 12 Agustus, menyusul rilis data inflasi Consumer Price Index (CPI) Juli yang memicu sentimen positif. Bitcoin naik tipis dari USD 118.000 ke USD 119.000, sementara altcoin seperti Ethereum, Solana, dan Chainlink melonjak lebih dari 7-12 persen. Indeks saham utama AS seperti S&P 500, Nasdaq, dan Dow Jones Industrial Average juga menguat, didorong oleh meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada September mendatang.
Meskipun inflasi inti (Core CPI) melampaui ekspektasi, inflasi tahunan (CPI) sedikit di bawah proyeksi, memberikan sedikit ruang gerak bagi The Fed. Analis Reku Fahmi Almuttaqin menjelaskan bahwa kombinasi ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter dan optimisme pada perusahaan teknologi mendorong reli pasar ini. Pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell di forum Jackson Hole akan krusial dalam menentukan arah pasar, karena pelonggaran kebijakan dapat mengalirkan likuiditas ke aset berisiko termasuk kripto dan saham.