Pada Kamis, 7 Agustus 2025, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menutup sesi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan performa yang kurang bergairah, ditandai dengan pelemahan. Emiten perbankan plat merah ini tercatat mengalami penurunan sebesar 0,43%, atau setara dengan Rp 20, membawa harga saham BMRI berakhir di level Rp 4.680 per saham.
Pergerakan Harian Saham BMRI
Mengawali hari perdagangan, saham BMRI sebetulnya menunjukkan sinyal positif, dibuka di harga Rp 4.740. Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan harga penutupan sehari sebelumnya yang berada di Rp 4.700. Sayangnya, momentum kenaikan tidak mampu bertahan lama. Meskipun sempat mencapai puncak harian di level yang sama dengan harga pembukaan, yakni Rp 4.740, tekanan jual yang kuat muncul, mendorong harga saham terkoreksi signifikan. Penurunan ini berlanjut hingga menyentuh level terendah harian di Rp 4.680, yang pada akhirnya menjadi harga penutupan resmi pada akhir sesi.
Penurunan harian sebesar Rp 20 pada saham BMRI ini diinterpretasikan sebagai indikasi adanya aksi ambil untung (profit taking) oleh sebagian investor, atau mungkin juga refleksi dari sentimen negatif jangka pendek yang mempengaruhi pasar.
Bank Mandiri (BMRI) Telah Salurkan KPR Hijau senilai Rp 693 miliar per Juni 2025
Mengiringi pergerakan harga, aktivitas perdagangan saham BMRI pada hari itu cukup ramai. Berdasarkan data resmi dari Bursa Efek Indonesia, total nilai transaksi tercatat mencapai Rp 288,50 miliar. Sementara itu, volume saham yang berpindah tangan menunjukkan angka yang signifikan, mencapai 614.487 lot.
Ringkasan
Pada Kamis, 7 Agustus 2025, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menutup sesi perdagangan dengan pelemahan sebesar 0,43% atau Rp 20, sehingga harga saham berakhir di level Rp 4.680 per saham. Meskipun dibuka lebih tinggi di Rp 4.740, saham BMRI mengalami tekanan jual yang mendorong harganya turun hingga level terendah harian di Rp 4.680, yang juga menjadi harga penutupan.
Aktivitas perdagangan saham BMRI pada hari tersebut mencatatkan total nilai transaksi sebesar Rp 288,50 miliar. Volume saham yang berpindah tangan tercatat mencapai 614.487 lot.