Trump Ancam Tarif! Bursa Asia Bergolak Rabu, Peluang atau Risiko?

Nautonk

Advertisement

Pasar saham Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan yang beragam pada perdagangan Rabu (6/8) pagi, mengikuti jejak Wall Street yang mengalami pelemahan. Sentimen pasar terpengaruh oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis lebih lemah dari perkiraan, serta pernyataan Presiden AS Donald Trump mengenai rencana pengenaan tarif baru.

Fokus utama investor tertuju pada pernyataan Trump yang kembali menegaskan niatnya untuk memberlakukan tarif tambahan terhadap produk semikonduktor. Dalam wawancaranya dengan program *Squawk Box CNBC* pada hari Selasa waktu AS, Trump menyatakan, “Kami akan mengumumkan tarif untuk semikonduktor dan chip, yang merupakan kategori terpisah, karena kami ingin produk-produk itu dibuat di Amerika Serikat.” Ia menambahkan bahwa pengumuman tarif tersebut akan dilakukan “dalam satu minggu ke depan.” Rencana ini menambah ketidakpastian di pasar global dan memicu reaksi beragam di bursa saham regional.

Kondisi Pasar Asia Bervariasi

Advertisement

Di kawasan Asia, kinerja indeks saham menunjukkan variasi yang signifikan. Indeks acuan Australia S&P/ASX 200 mencatat kenaikan sebesar 0,38% pada awal perdagangan. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Jepang mengalami pelemahan tipis sebesar 0,12%, meskipun indeks Topix justru menguat 0,45%. Pasar saham Korea Selatan juga terpantau mengalami tekanan, dengan indeks Kospi turun 0,64% dan Kosdaq merosot 0,57%. Perbedaan kinerja ini mencerminkan sentimen investor yang berhati-hati dan respons yang beragam terhadap perkembangan ekonomi global dan kebijakan perdagangan AS.

Wall Street Tertekan

Sentimen negatif juga datang dari Wall Street, di mana tiga indeks utama ditutup melemah pada perdagangan Selasa (5/8). Indeks S&P 500 turun 0,49% ke level 6.299,19, Nasdaq Composite terkoreksi 0,65% ke posisi 20.916,55, dan Dow Jones Industrial Average melemah 61,90 poin atau 0,14% ke level 44.111,74. Penurunan ini semakin memperburuk suasana pasar secara global, mendorong investor untuk mengambil posisi yang lebih defensif.

Ancaman Tarif Obat-obatan dan Isu Kursi The Fed

Selain semikonduktor, Trump juga mengindikasikan potensi pengenaan tarif tinggi untuk produk farmasi. Bahkan, ia menyebutkan bahwa tarif tersebut bisa mencapai 250%, yang merupakan level tertinggi dari ancaman tarif yang pernah dilontarkan sebelumnya. Langkah ini tentu akan memberikan dampak signifikan bagi industri farmasi global.

Dalam kesempatan yang sama, Trump juga menyampaikan bahwa ia tengah mempertimbangkan empat kandidat untuk mengisi posisi Ketua The Fed yang akan datang. Namun, ia menegaskan bahwa Menteri Keuangan saat ini, Scott Bessent, tidak termasuk dalam daftar tersebut. “Saya menyukai Scott, tetapi dia ingin tetap di posisinya saat ini,” ujarnya, mengakhiri spekulasi tentang kemungkinan Bessent untuk memimpin bank sentral AS tersebut.

Ringkasan

Pasar saham Asia bergejolak dipicu oleh ancaman tarif baru dari Presiden AS Donald Trump terhadap produk semikonduktor. Pernyataan Trump ini menambah ketidakpastian di pasar global dan mempengaruhi sentimen investor di kawasan Asia, menyebabkan kinerja indeks saham bervariasi.

Selain ancaman tarif semikonduktor, Trump juga mengindikasikan potensi pengenaan tarif tinggi untuk produk farmasi hingga 250%. Ia juga tengah mempertimbangkan empat kandidat untuk mengisi posisi Ketua The Fed yang akan datang, dengan Menteri Keuangan saat ini, Scott Bessent, tidak termasuk dalam daftar tersebut.

Advertisement

Baca Juga

Tags