JAKARTA, Rancak Media – PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID) tengah bersiap menyambut era baru pertumbuhan dengan merampungkan pembangunan hotel bintang lima, The Royal Alana Yogyakarta. Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk memperkuat fondasi pendapatan berkelanjutan, dengan target operasional pada kuartal I tahun 2026.
Proyek ambisius ini dirancang untuk menciptakan sumber pendapatan berulang (recurring income) yang stabil dan berkelanjutan. Dengan demikian, SWID berharap dapat memperkokoh arus kas perusahaan dalam jangka panjang.
Menurut Bogat Agus Riyono, Direktur Utama PT Saraswanti Indoland Development Tbk, optimisme perusahaan didasarkan pada tren positif sektor pariwisata dan meningkatnya permintaan akan akomodasi premium. Kehadiran The Royal Alana Yogyakarta diharapkan dapat memperkuat struktur keuangan perusahaan sekaligus memperluas portofolio aset produktif.
Langkah ekspansi ini juga merupakan respon cerdas terhadap tingginya tingkat pemanfaatan Mataram City International Convention Center (MICC). Gedung pertemuan kebanggaan SWID ini telah menjadi pusat konvensi terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, dengan kapasitas ballroom mencapai 2.500 tamu. Reputasi MICC sebagai destinasi utama acara berskala nasional dan internasional terus terjaga, dengan jadwal yang padat sepanjang tahun.
Namun, di balik kesuksesan MICC, terdapat tantangan berupa keterbatasan kapasitas akomodasi. The Alana Yogyakarta Hotel and Convention Center, hotel bintang empat yang saat ini beroperasi di kawasan Mataram City, hanya memiliki 264 kamar. Jumlah ini seringkali tidak mencukupi untuk menampung seluruh peserta dan penyelenggara acara, sehingga sebagian tamu terpaksa dialihkan ke hotel lain di luar kawasan tersebut.
Saraswanti Indoland (SWID) Cetak Lonjakan Penjualan Properti
Untuk mengatasi kendala ini, SWID mengambil langkah proaktif dengan membangun The Royal Alana Yogyakarta, yang akan menambah 219 kamar baru. Penambahan kapasitas akomodasi ini diharapkan tidak hanya mempermudah para tamu, tetapi juga mendorong pertumbuhan pendapatan berkelanjutan melalui sinergi yang kuat antara sektor perhotelan dan pusat konvensi.
REI Usul Diskon PPNDTP untuk Properti Inden
“Kami melihat adanya ketidakseimbangan antara potensi pasar yang kami miliki dan kapasitas akomodasi yang tersedia. Dengan kehadiran The Royal Alana Yogyakarta sebagai hotel bintang lima, kami tidak hanya menjawab kebutuhan tersebut, tetapi juga membuka peluang baru untuk meningkatkan kontribusi segmen perhotelan terhadap kinerja keuangan perusahaan,” jelas Bogat pada Selasa (5/8).
SWID yakin bahwa The Royal Alana Yogyakarta akan menjadi solusi komprehensif untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang, sekaligus memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang. Dengan fasilitas premium dan layanan berstandar internasional, SWID berharap hotel ini akan menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham.
Ringkasan
PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID) sedang membangun hotel bintang lima, The Royal Alana Yogyakarta, yang diharapkan mulai beroperasi pada kuartal I tahun 2026. Pembangunan hotel ini bertujuan untuk menciptakan sumber pendapatan berulang (recurring income) yang stabil dan berkelanjutan, serta memperkokoh arus kas perusahaan.
Hotel baru ini akan menambah 219 kamar untuk mengatasi keterbatasan kapasitas akomodasi yang selama ini dialami Mataram City International Convention Center (MICC). SWID optimis The Royal Alana Yogyakarta akan memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang.