Rupiah Hari Ini: Peluang Penguatan? Cek Proyeksi Kurs Selasa

Nautonk

Advertisement

Rancak Media – JAKARTA. Kabar baik bagi pasar keuangan! Nilai tukar rupiah menunjukkan taji di awal pekan ini, Senin (4/8/2025), dengan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Momentum positif ini diperkirakan akan terus berlanjut pada perdagangan hari Selasa (5/8/2025).

Di pasar spot, rupiah berhasil mencatatkan penguatan sebesar 0,68% dibandingkan penutupan pada Jumat (1/8), bertengger di level Rp 16.401 per dolar AS. Senada dengan itu, data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan penguatan rupiah sebesar 0,64% ke posisi Rp 16.388 per dolar AS.

Menurut analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, penguatan rupiah sejalan dengan tren positif mata uang regional lainnya. Pelemahan tajam dolar AS menjadi pendorong utama, dipicu oleh rilis data pekerjaan AS yang kurang menggembirakan. Selain itu, kekhawatiran pasar terhadap dampak negatif kebijakan tarif yang diberlakukan sejak 1 Agustus juga turut menekan mata uang Paman Sam tersebut.

Advertisement

Lukman memprediksi bahwa rupiah masih memiliki potensi untuk melanjutkan penguatannya pada perdagangan Selasa (5/8/2025). Sementara itu, dolar AS diperkirakan masih akan berada di bawah tekanan dan berpotensi terus melemah.

“Namun, penguatan rupiah diperkirakan akan terbatas, karena investor kini tengah menantikan rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal II,” jelas Lukman kepada Kontan, Senin (4/8/2025).

Sementara itu, pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menyoroti sentimen domestik yang turut memengaruhi pergerakan rupiah. Salah satunya adalah tren inflasi komponen inti yang menunjukkan penurunan sejak Mei 2025 secara tahunan, mengindikasikan adanya perlambatan daya beli masyarakat.

Secara bulanan, inflasi inti memang mengalami sedikit peningkatan dari 0,07% pada Juni menjadi 0,13% pada Juli. Komoditas emas perhiasan menjadi penyumbang inflasi terbesar secara tahunan, dengan kontribusi sebesar 0,46% terhadap total inflasi Juli 2025 yang mencapai 2,37% secara YoY.

Para ekonom berpendapat bahwa meskipun melandai, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada komponen inti masih mengalami inflasi, meskipun tidak setinggi bulan-bulan sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan harga yang bervariasi antar barang yang masuk dalam kategori perhitungan inflasi inti. Emas, sekali lagi, menjadi pendorong utama inflasi inti.

Ibrahim memproyeksikan bahwa pada perdagangan Selasa (5/8/2025), rupiah akan bergerak fluktuatif namun pada akhirnya ditutup menguat di rentang Rp 16.350 – Rp 16.400 per dolar AS.

Senada dengan itu, Lukman juga memberikan proyeksi, dengan memperkirakan rupiah akan ditutup di kisaran Rp 16.350 – Rp 16.450 per dolar AS.

Ringkasan

Rupiah menunjukkan penguatan terhadap dolar AS pada awal pekan dan diperkirakan akan melanjutkan tren positif ini pada perdagangan hari Selasa. Penguatan ini didorong oleh pelemahan dolar AS akibat data pekerjaan AS yang kurang baik dan kekhawatiran terhadap dampak kebijakan tarif.

Analis memprediksi rupiah masih berpotensi menguat, namun terbatas karena investor menunggu data PDB Indonesia kuartal II. Proyeksi untuk perdagangan Selasa adalah rupiah akan bergerak fluktuatif namun cenderung menguat, dengan perkiraan rentang nilai tukar antara Rp 16.350 – Rp 16.450 per dolar AS.

Advertisement

Baca Juga

Tags