JARR Terbang 75%: Profil & Kinerja Saham Haji Isam Terkini!

Nautonk

Advertisement

JAKARTA. Pasar saham Indonesia menunjukkan performa yang bervariasi dalam periode 28 Juli hingga 1 Agustus 2025. Data dari RTI menunjukkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tipis sebesar 0,08%, menutup minggu di angka 7.537,768 dari posisi sebelumnya 7.543,503.

Meskipun IHSG secara keseluruhan berada di zona merah, beberapa saham berhasil mencuri perhatian dengan kenaikan signifikan, memberikan dorongan positif di tengah tekanan indeks. Sektor-sektor seperti jasa akomodasi dan perhotelan, perkebunan, serta energi menjadi penyumbang utama dalam penguatan IHSG.

Di antara banyak saham, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), perusahaan milik konglomerat Andi Syamsyuddin Arsyad yang lebih dikenal dengan Haji Isam, mencatatkan lonjakan harga yang paling mencolok.

Advertisement

Menurut data dari Kontan, saham JARR melonjak sebesar 75,36% atau setara dengan 318 poin, mencapai posisi 740 dalam satu minggu terakhir. Kinerja impresif ini menempatkan JARR sebagai top gainers kedua pada pekan tersebut, tepat setelah saham BUVA.

Adapun rincian pergerakan saham JARR selama periode tersebut adalah sebagai berikut:

  • 28 Juli 2025: 410 (buka), 436 (tutup)
  • 29 Juli 2025: 436 (buka), 545 (tutup)
  • 30 Juli 2025: 545 (buka), 680 (tutup)
  • 31 Juli 2025: 680 (buka), 740 (tutup)
  • 1 Agustus 2025: 740 (buka), 715 (tutup)

Sekilas Tentang JARR

Berdasarkan data dari laman idx.co.id, berikut adalah profil singkat emiten JARR:

  • Nama: PT Jhonlin Agro Raya Tbk
  • Tanggal Pencatatan: 4 Agustus 2022
  • Papan Pencatatan: Utama
  • Bidang Usaha Utama: Perkebunan dan Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Terpadu
  • Sektor: Barang Konsumen Primer
  • Subsektor: Makanan & Minuman
  • Industri: Produk Makanan Pertanian
  • Subindustri: Perkebunan & Tanaman Pangan

Kinerja JARR di Semester I 2025

Merujuk pada laporan Kontan, kinerja PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) di sektor agroindustri kelapa sawit menunjukkan peningkatan yang menggembirakan pada paruh pertama tahun 2025.

Penjualan JARR mengalami kenaikan sebesar 18,66% secara tahunan (year-on-year/yoy), mencapai Rp 2,04 triliun pada semester I 2025, dibandingkan dengan Rp 1,71 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penjualan JARR didorong oleh kontribusi signifikan dari segmen *fatty acid methyl ester* (FAME) sebesar Rp 1,72 triliun. Selain itu, segmen *crude glycerine* (CG) menyumbang Rp 111,44 miliar, *palm fatty acid distillate* (PFAD) Rp 105,18 miliar, dan minyak goreng sebesar Rp 47,23 miliar.

Segmen lainnya, seperti kernel, *fatty matter* (FM), dan tandan buah segar (TBS), masing-masing berkontribusi sebesar Rp 33,41 miliar, Rp 15,54 miliar, dan Rp 2,18 miliar.

Beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp 1,74 triliun pada akhir Juni 2025, meningkat dibandingkan dengan Rp 1,54 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dengan demikian, laba bruto JARR mencapai Rp 300,10 miliar pada akhir kuartal II 2025, mengalami kenaikan signifikan secara tahunan (yoy) dari Rp 175,81 miliar.

Laba bersih tahun berjalan juga mencatat pertumbuhan positif sebesar 82,57% yoy, menjadi Rp 160,39 miliar pada semester II 2025, dibandingkan dengan Rp 87,84 miliar pada semester I tahun lalu.

Berkat pencapaian tersebut, laba per saham dasar JARR menjadi Rp 17,38 pada akhir Juni 2025, meningkat dari sebelumnya Rp 9,52 pada akhir Juni 2024.

Per 30 Juni 2025, total aset JARR tercatat sebesar Rp 4,03 triliun, sedikit menurun dibandingkan dengan Rp 4,10 triliun per 31 Desember 2024.

Analisis Saham JARR

Masih dari sumber yang sama, Kontan, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai bahwa peningkatan kinerja JARR pada Januari-Juni 2025 adalah hal yang wajar. Hal ini didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap produk *crude palm oil* (CPO).

Nafan memperkirakan bahwa kinerja emiten CPO berpotensi terus meningkat seiring dengan potensi peningkatan konsumsi domestik pada paruh kedua tahun 2025.

“Kinerja ekspor CPO juga menunjukkan pertumbuhan yang progresif, terutama jika terjadi pemulihan ekonomi global,” ujar Nafan kepada Kontan, Senin (28/7/2025).

Dengan kondisi perekonomian China dan India yang stabil, permintaan CPO juga berpotensi meningkat. Mengingat China dan India merupakan negara importir CPO terbesar di dunia.

Dari dalam negeri, sentimen positif bagi kinerja emiten sawit berasal dari implementasi program B40 yang direncanakan akan ditingkatkan menjadi B50 pada tahun 2026.

Terlebih lagi, JARR merupakan emiten sawit yang fokus pada produksi biodiesel, dengan pelanggan terbesarnya adalah PT Pertamina Patra Niaga yang menyerap sekitar 55% dari total penjualan perseroan sepanjang semester I 2025.

Ringkasan

Pada periode 28 Juli hingga 1 Agustus 2025, IHSG mengalami sedikit penurunan, namun saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) milik Haji Isam justru melonjak signifikan sebesar 75,36%. Lonjakan ini menjadikan JARR sebagai top gainers kedua pada pekan tersebut. Data menunjukkan peningkatan harga saham JARR secara bertahap selama periode tersebut.

Kinerja JARR di semester I 2025 menunjukkan peningkatan penjualan sebesar 18,66% menjadi Rp 2,04 triliun, didorong oleh segmen *fatty acid methyl ester* (FAME). Laba bersih tahun berjalan juga naik 82,57% menjadi Rp 160,39 miliar. Analis memprediksi kinerja emiten CPO seperti JARR berpotensi terus meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi domestik dan ekspor CPO, serta implementasi program B40 yang akan ditingkatkan menjadi B50.

Advertisement

Baca Juga

Tags