INCO RUPSLB Hari Ini: Analis Ungkap Rekomendasi Saham Terbaru!

Nautonk

Ads

Rancak Media JAKARTA. Pergerakan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menunjukkan tren positif menjelang pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar sore ini.

Data dari RTI mencatat, harga saham INCO ditutup pada level Rp 3.720 per saham dalam perdagangan hari ini, 28 Juli. Angka ini merepresentasikan kenaikan sebesar 1,92% dibandingkan penutupan perdagangan pada Jumat, 25 Juli lalu. Dalam rentang waktu sebulan terakhir, saham INCO bahkan mencatatkan apresiasi signifikan sebesar 7,83%, dan secara year to date (YTD) atau sejak awal tahun, saham produsen nikel ini telah naik 2,76%.

RUPSLB kali ini merupakan agenda penting bagi INCO, terutama setelah RUPSLB sebelumnya yang digelar pada Jumat, 18 Juli, tidak mencapai kuorum. Rapat perdana tersebut hanya dihadiri oleh 1.962.185.405 saham (18,6169%) dari total 10.539.784.534 saham, sehingga tidak dapat menuntaskan mata acara perubahan susunan direksi dan/atau komisaris. Agenda utama RUPSLB ini adalah menentukan sosok Presiden Direktur baru INCO, menyusul pengunduran diri Febriany Eddy yang kini menjabat sebagai Managing Director BPI Danantara. Manajemen INCO mengundang kembali seluruh pemegang saham untuk RUPSLB kedua ini, sebagaimana disampaikan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 21 Juli.

Ads

Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany Travelin Yunus, menyoroti bahwa dampak pergantian pengurus INCO pada agenda RUPSLB sangat bergantung pada kualitas Presiden Direktur yang terpilih. Menurut Indri, jika pemimpin baru memiliki pengalaman dan rekam jejak yang solid, hal itu berpotensi meningkatkan keyakinan dan menarik lebih banyak investor untuk emiten ini. Namun, secara keseluruhan, ia menegaskan bahwa pergantian pengurus tidak serta-merta memberikan dampak langsung pada kinerja perusahaan. “Efeknya baru akan dirasakan dalam jangka menengah hingga panjang,” jelas Indri kepada Kontan, Senin (28/7).

Ke depan, kinerja INCO juga akan sangat ditentukan oleh kemajuan proyek-proyek strategis yang tengah digarap, termasuk pengembangan proyek tambang Sorowako di Sulawesi Selatan. Sekretaris Perusahaan Vale Indonesia, Wiwik Wahyuni, menjelaskan bahwa INCO aktif mencari mitra strategis untuk sejumlah proyeknya, dan membuka diri terhadap kerja sama dengan investor global, termasuk dari Korea Selatan. “Saat ini, kami tengah meninjau beberapa opsi strategis, serta dalam tahap diskusi sehingga belum ada kesepakatan maupun perjanjian yang ditandatangani,” ujar Wiwik dalam keterbukaan informasi, Kamis (24/7).

Proyek tambang Sorowako limonite dan smelter High-Pressure Acid Leaching (HPAL) saat ini masih dalam tahap konstruksi. Tambang Sorowako limonite ditargetkan rampung pada awal 2027, sementara proyek smelter HPAL diperkirakan selesai pada akhir 2027. Meskipun demikian, Wiwik menekankan bahwa penyelesaian kedua proyek tersebut masih bergantung pada berbagai faktor, seperti kondisi lapangan, perizinan, koordinasi dengan mitra, serta pendanaan. Adapun nilai investasi untuk pembangunan smelter HPAL Sorowako limonite bersama mitra diperkirakan mencapai sekitar US$ 1,9 miliar, dan berlokasi di Sorowako, Sulawesi Selatan.

Menurut Indri, meskipun belum ada kesepakatan final, proyek dan potensi kerja sama ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kinerja INCO. “Sebab, kerja sama itu bisa meningkatkan kapasitas produksi perusahaan yang tentunya akan berdampak positif bagi pendapatan, laba bersih dan arus kas perusahaan,” kata Indri. Kendati demikian, Indri memproyeksikan perusahaan tambang dan mineral, termasuk INCO, berpotensi membukukan laba bersih yang cenderung lemah secara kuartalan pada kuartal II 2025. Hal ini disinyalir akibat pelemahan harga komoditas dan tren datar pada harga nickel pig iron (NPI), ditambah adanya kenaikan royalti yang membebani keuangan INCO.

Dalam analisisnya, Indri merekomendasikan strategi buy on pullback untuk saham INCO, dengan area masuk ideal di Rp 3.600 – Rp 3.640 per saham dan target harga Rp 3.920 per saham. Ia menyarankan investor untuk melakukan stop loss di area Rp 2.520 per saham. Senada, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, melihat pergerakan saham INCO saat ini terbatas kenaikannya. Wafi memprediksi INCO berpeluang untuk koreksi dan menguji support MA20 serta support bullish channel, sebelum kembali rebound dan melanjutkan tren bullish-nya. Dengan indikator RSI di area 62 dan MACD Histo +23, Wafi turut merekomendasikan buy on weakness untuk INCO.

Ringkasan

Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menunjukkan tren positif menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar hari ini, setelah rapat sebelumnya tidak mencapai kuorum. Agenda utama RUPSLB ini adalah penentuan sosok Presiden Direktur baru INCO. Analis menilai bahwa dampak pergantian pengurus sangat bergantung pada kualitas pemimpin terpilih, dengan efek yang akan dirasakan dalam jangka menengah hingga panjang.

Kinerja INCO ke depan juga akan sangat ditentukan oleh kemajuan proyek-proyek strategis seperti tambang Sorowako dan smelter HPAL yang ditargetkan rampung pada 2027. Meskipun proyek ini berpotensi meningkatkan kapasitas produksi dan pendapatan, analis memproyeksikan laba bersih INCO pada Kuartal II 2025 berpotensi melemah karena harga komoditas dan kenaikan royalti. Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan strategi “buy on pullback” untuk saham INCO.

Ads

Baca Juga

Tags