KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Potensi besar segera mewarnai lantai bursa. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, mengisyaratkan bahwa sejumlah emiten dari kelompok konglomerasi besar tengah bersiap untuk melangsungkan hajatan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) pada semester kedua tahun 2025.
Meski demikian, Iman Rachman belum bersedia mengungkapkan secara gamblang identitas perusahaan-perusahaan raksasa tersebut. Beliau hanya menyebutkan secara singkat dalam pernyataannya di gedung BEI pada Senin (28/7) bahwa “ada antara satu atau dua perusahaan” dari segmen konglomerasi yang akan melakukan aksi korporasi tersebut.
Menjelang potensi IPO dari perusahaan konglomerasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelumnya juga telah mencatat kinerja impresif dalam periode 1 Januari hingga 25 Juli 2025. Sepanjang kurun waktu tersebut, sebanyak 22 perusahaan sukses melantai di bursa melalui penawaran umum perdana saham. Dari berbagai aksi korporasi ini, total dana yang berhasil dihimpun mencapai angka signifikan, yakni Rp 10,39 triliun, menunjukkan geliat pasar modal yang cukup aktif.
BEI: Pipeline IPO Tinggal 4 Perusahaan
Di tengah dinamika pasar tersebut, BEI juga terus memonitor daftar calon emiten baru. Meskipun sebelumnya sempat muncul kabar yang mengindikasikan bahwa pipeline IPO tinggal menyisakan empat perusahaan, data terkini dari BEI justru mencatat masih ada lima perusahaan yang berada dalam daftar tunggu untuk proses pencatatan saham.
Kelima perusahaan yang siap menghiasi bursa saham tersebut memiliki profil yang beragam. Berdasarkan klasifikasi aset, empat di antaranya tergolong perusahaan skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar, sementara satu sisanya merupakan perusahaan skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Secara sektoral, dua calon emiten ini berasal dari sektor bahan baku (basic materials), sedangkan tiga lainnya masing-masing mewakili sektor energi, keuangan, serta transportasi dan logistik, menandakan diversifikasi potensi investasi yang menarik.
Adapun melalui unggahan dari media sosial Kiwoom Sekuritas sebelumnya, disebutkan ada sejumlah perusahaan yang dirumorkan melakukan IPO.
14 Perusahaan Antre IPO di BEI, Ada Anak Usaha Chandra Asri
Selain pipeline resmi, spekulasi mengenai emiten yang akan IPO juga beredar luas di kalangan investor. Sebuah unggahan dari media sosial Kiwoom Sekuritas sebelumnya, misalnya, sempat merilis daftar perusahaan yang dirumorkan akan segera melantai. Meskipun informasi tersebut mengindikasikan adanya “14 Perusahaan Antre IPO di BEI, Ada Anak Usaha Chandra Asri“, daftar yang disebutkan secara spesifik meliputi sejumlah nama menarik.
Di antara nama-nama yang menjadi sorotan dan santer dirumorkan akan menggelar IPO tersebut adalah PT Griya Idola, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Pertamina Internasional Shipping (PIS), PT Vidio Dot Com, PT Summarecon Investment Properti, serta PT Orang Tua Group. Kehadiran mereka di pasar modal tentu akan menambah semarak dinamika investasi saham di Indonesia.
Ringkasan
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, mengisyaratkan satu atau dua perusahaan konglomerasi besar akan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) pada semester kedua tahun 2025, meskipun identitasnya belum diungkapkan. Sepanjang 1 Januari hingga 25 Juli 2025, BEI telah mencatat 22 perusahaan melantai di bursa dengan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 10,39 triliun.
Saat ini, BEI memiliki lima perusahaan dalam daftar tunggu IPO, terdiri dari empat perusahaan skala besar dan satu skala menengah dari berbagai sektor. Selain itu, beredar rumor di kalangan investor mengenai sejumlah perusahaan besar yang juga akan IPO, termasuk PT Pertamina Hulu Energi, PT Pertamina Internasional Shipping, PT Vidio Dot Com, dan PT Orang Tua Group.