59 UMKM Dikurasi untuk IPO, Asosiasi Minta Pendampingan Jangka Panjang

Ade Banteng

Sebanyak 59 entitas usaha kecil dan menengah (UMKM) tengah dalam proses kurasi untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, mengatakan program ini menyasar pelaku usaha yang telah memiliki kesiapan, baik dari sisi usaha maupun tata kelola.

“Tentunya nanti, pasca ini kita akan operasi. Kita akan kurasi. Nah, kalau yang sekarang ada, sudah ada 59 (entitas perusahaan),” ujar Maman saat ditemui wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (9/7).

Menanggapi hal tersebut, Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) menyatakan dukungannya sekaligus menekankan pentingnya kesiapan menyeluruh, tak hanya saat IPO, tetapi juga dalam keberlanjutan usaha setelah tercatat sebagai perusahaan terbuka.

“Kita menyambut baik inisiatif penguatan sektor UMKM melalui pasar modal, termasuk langkah kurasi yang tengah dilakukan terhadap 59 entitas UMKM ini. Ini mencerminkan komitmen bersama dari industri untuk memperluas akses pembiayaan jangka panjang yang sehat dan berkelanjutan bagi UMKM,” jelas Direktur Eksekutif AEI Gilman Pradana Nugraha, kepada kumparan, Sabtu (12/7).

Gilman mengatakan, kurasi sebaiknya harus mencakup aspek finansial, tata kelola, dan kesiapan sumber daya manusia, terutama di level manajemen.

“Kami memandang bahwa kurasi yang komprehensif diperlukan, tidak hanya aspek finansial, tapi juga tata kelola dan kesiapan sumber daya manusia (terutama manajemen kunci) juga fondasi penting menuju IPO yang berhasil,” ucapnya.

Gilman juga mengingatkan tantangan bagi UMKM justru muncul setelah proses IPO selesai. Dia menyebut kesiapan fundamental menjadi syarat utama agar transisi dari entitas privat ke perusahaan terbuka berjalan mulus.

Menurutnya, penting bagi pelaku usaha untuk memahami IPO bukanlah akhir, melainkan awal dari fase baru yang lebih kompleks.

“Banyak UMKM belum terbiasa menghadapi dinamika pasar modal seperti volatilitas harga saham, ekspektasi investor, dan kewajiban pelaporan yang relatif ketat,” imbuh Gilman.

AEI menilai salah satu langkah penting yang mesti dilakukan perusahaan yang lahir dari UMKM setelah IPO ialah memperkuat tim manajemen, membangun sistem pelaporan keuangan yang andal, serta menanamkan budaya tata kelola perusahaan yang sehat.

“Komunikasi yang konsisten dengan investor baik ritel dan institusi, para analis, dan media juga menjadi krusial dan kunci untuk menjaga reputasi dan keberlanjutan perusahaan,” lanjutnya.

Tak hanya itu, AEI memandang proses edukasi dan pendampingan harus berlangsung secara berkelanjutan, bahkan setelah perusahaan resmi IPO.

Baca Juga

Bagikan:

Tags

https://kepware.oice-automation.com/ https://desakepuhklagen.gresikkab.go.id/ https://desakesambenkulon.gresikkab.go.id/access/ https://desamondoluku.gresikkab.go.id/ https://kecwringinanom.gresikkab.go.id/ https://desapedagangan.gresikkab.go.id/