Rancak Media JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/7) kedatangan empat emiten baru yang secara resmi mencatatkan saham IPO mereka: PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI), PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), PT Trimatra Trans Persada Tbk (BLOG), dan PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI). Hari pertama perdagangan saham mereka menunjukkan dinamika yang bervariasi, dari lonjakan signifikan hingga koreksi tajam.
Tiga dari empat emiten baru tersebut berhasil mencuri perhatian dengan performa cemerlang. Saham PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) dan PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) sama-sama melesat 34,38% ke level Rp 172 per saham, langsung menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) tak lama setelah dibuka. Tak kalah impresif, saham PT Trimatra Trans Persada Tbk (BLOG) juga menanjak 24,80% ke level Rp 312 per saham, turut meraih status ARA pada hari pertama pencatatan.
Namun, tidak semua saham IPO menikmati euforia serupa. Saham PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) justru berbalik arah, anjlok 15% ke level Rp 153 per saham, dan langsung menyentuh Auto Rejection Bawah (ARB) pada debut perdananya.
BEI Kehadiran Emiten Baru Sektor Logistik, Cermati Prospek dan Rekomendasi Analis
Menganalisis pergerakan ini, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menjelaskan bahwa pergerakan harga saham emiten baru sangat dipengaruhi oleh euforia IPO. Menurutnya, lonjakan atau koreksi di hari pertama belum sepenuhnya mencerminkan kondisi fundamental sebenarnya dari masing-masing emiten. Ia menambahkan bahwa “euforia IPO biasanya bersifat temporer. Kalaupun terus naik, ada masa di mana saham emiten tersebut menjadi premium,” ujarnya pada Kamis (10/7).
Selain bersifat temporer, Nafan Aji Gusta juga mengingatkan bahwa pergerakan harga saham emiten baru kerap mengundang spekulasi dan potensi aksi profit taking, terutama jika terjadi lonjakan harga yang signifikan. Ia juga memperingatkan, kenaikan harga saham yang berkelanjutan tanpa diimbangi aksi korporasi nyata dari emiten bisa memicu status Unusual Market Activity (UMA) dari BEI.
Oleh karena itu, para investor disarankan untuk mencermati lebih dalam perkembangan laporan keuangan keempat emiten ini dalam waktu dekat. Dorongan untuk IPO pada Juli ini memang bertujuan agar mereka dapat segera merilis laporan keuangan terbaru tahun 2025, baik itu laporan kuartal I-2025 atau bahkan langsung kuartal II-2025, mengingat saat IPO mereka masih mengacu pada kinerja tahun sebelumnya dalam prospektus.
Setelah MERI, CHEK, BLOG, dan PMUI merilis laporan keuangan terbaru tahun 2025, investor akan memiliki gambaran lebih jelas mengenai kinerja top line dan bottom line mereka. Informasi ini esensial untuk membuat keputusan investasi yang lebih matang terhadap saham IPO tersebut. Mengingat saham ini baru diperdagangkan satu hari, Nafan Aji Gusta belum mengeluarkan rekomendasi spesifik. Ia menegaskan, “Kami sarankan agar investor cermati dulu perkembangan kinerja keuangannya,” sebagai langkah bijak sebelum mengambil posisi investasi.
Harga Saham Chandra Daya Investasi (CDIA) Kembali Meroket, Begini Saran Analis
Ringkasan
Pada Kamis (10/7), empat emiten baru yaitu PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI), PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), PT Trimatra Trans Persada Tbk (BLOG), dan PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) resmi mencatatkan saham IPO di Bursa Efek Indonesia. Hari pertama perdagangan mereka menunjukkan dinamika yang bervariasi; MERI, CHEK, dan BLOG melesat mencapai Auto Rejection Atas (ARA), sementara PMUI justru anjlok menyentuh Auto Rejection Bawah (ARB).
Analis menyatakan bahwa pergerakan harga saham emiten baru pada hari pertama sebagian besar dipengaruhi oleh euforia IPO yang bersifat temporer dan belum mencerminkan kondisi fundamental. Oleh karena itu, investor disarankan untuk mencermati lebih dalam perkembangan laporan keuangan terbaru keempat emiten ini untuk membuat keputusan investasi yang lebih matang.