NOBU & LPLI Panen Cuan! Jual Saham, Untung Rp 426 Miliar

Ade Banteng

JAKARTA – PT Star Pacific Tbk (LPLI), sebuah entitas investasi yang terafiliasi dengan Grup Lippo, secara resmi mengumumkan telah melakukan divestasi signifikan atas kepemilikan sahamnya di PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), yang lebih dikenal sebagai Bank Nobu. Langkah strategis penjualan saham ini merupakan bagian dari upaya divestasi portofolio perusahaan.

Herry Senjaya, Presiden Direktur Star Pacific, menjelaskan bahwa aksi korporasi tersebut dieksekusi pada 26 Juni 2025. Dalam transaksi itu, LPLI melepas sebanyak 384,54 juta lembar saham Bank Nobu, yang setara dengan 5,14% dari total saham yang beredar. Penjualan saham Bank Nobu ini dilakukan dengan harga Rp 1.110 per saham.

Dari penjualan saham NOBU tersebut, LPLI berhasil meraup dana segar sebesar Rp 426,85 miliar. Dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada Rabu (2/7), Herry Senjaya menegaskan bahwa tujuan utama dari transaksi ini adalah murni untuk divestasi kepemilikan LPLI di Bank Nobu.

Pasca transaksi divestasi tersebut, kepemilikan saham Star Pacific di NOBU kini menyusut signifikan. Saat ini, LPLI hanya memiliki 621,62 juta lembar saham atau sekitar 8,31%. Jumlah ini jauh berkurang dari kepemilikan sebelumnya yang mencapai 1 miliar lembar saham, atau setara dengan 13,45% dari total saham Bank Nobu.

Menyusul pengumuman penting ini, harga saham NOBU di pasar modal menunjukkan reaksi signifikan. Pada penutupan perdagangan Rabu (2/7), saham Bank Nobu anjlok tajam 14,64% menjadi Rp 665 per saham. Meskipun demikian, secara akumulatif sejak awal tahun berjalan, kinerja saham Bank Nationalnobu masih mencatatkan kenaikan impresif sebesar 12,71%.

Ringkasan

PT Star Pacific Tbk (LPLI), entitas investasi terafiliasi Grup Lippo, telah mendivestasi signifikan kepemilikan sahamnya di PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU). Aksi korporasi ini dieksekusi pada 26 Juni 2025, di mana LPLI menjual sebanyak 384,54 juta lembar saham Bank Nobu, setara 5,14%, dengan harga Rp 1.110 per saham. Dari penjualan ini, LPLI berhasil meraup dana segar sebesar Rp 426,85 miliar, dengan tujuan utama murni divestasi kepemilikan.

Pasca transaksi tersebut, kepemilikan saham LPLI di NOBU menyusut dari 13,45% menjadi 8,31% atau 621,62 juta lembar saham. Pengumuman ini memicu penurunan harga saham NOBU sebesar 14,64% menjadi Rp 665 per saham pada penutupan perdagangan 2 Juli. Meskipun demikian, secara akumulatif sejak awal tahun berjalan, kinerja saham Bank Nationalnobu masih mencatatkan kenaikan impresif sebesar 12,71%.

Baca Juga

Bagikan:

Tags