KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) di pasar reguler dan pasar tunai mulai Sesi I, Rabu (2/7).
“Perihal suspensi saham KRAS, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham KRAS dibuka kembali mulai tanggal 2 Juli 2025,” tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, Rabu (2/7).
Usai suspensi dicabut, harga saham KRAS dibuka di level Rp 232 per saham pada awal perdagangan Rabu (2/7) pukul 09.00 WIB atau terkoreksi sebesar 5,69%.
Sebelumnya, BEI menghentikan perdagangan sementara saham KRAS lantaran adanya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham KRAS. Pada penutupan perdagangan Senin (30/6) lalu, saham KRAS berada di level Rp 246, naik 83,58% secara bulanan (MoM) dan meroket hingga 132,07% sejak awal tahun (YtD).
Alhasil, BEI menghentikan sementara perdagangan saham KRAS di pasar reguler dan pasar tunai dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor.
Saham Krakatau Steel (KRAS) Disuspensi BEI, Simak Rekomendasi Analis Berikut
Sebagai informasi tambahan, KRAS juga belum lama ini melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2024 di Jakarta pada Rabu 25 Juni 2025 lalu.
Dalam penyelenggaraannya, KRAS melakukan pergantian anggota pada posisi Komisaris Utama (Utama) dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risikonya.
Sedangkan posisi Direktur Utama (Dirut) masih dipegang oleh Akbar Djohan yang juga merupakan Chairman IISIA (The Indonesian Iron and Steel Industry Association) dan Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia ( ALFI ).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KRAS berganti menjadi Daniel Fitzgerald Liman, sebelumnya diisi oleh Tardi.
Dari bagian komisaris, KRAS menunjuk Hendro Martowardojo, menggantikan Suhanto. Serta mengangkat Setia Diarta dan Adityo Haryo Bimo sebagai Komisaris, menggantikan posisi I Gusti Putu Suryawirawan dan Yudha Mediawan.
KRAS Chart by TradingView
Komisaris baru Krakatau Steel adalah Hendro Martowadojo merupakan kakak dari Agus Martowardojo, mantan Gubernur Bank Indonesia 2013-2018.