Rancak Media JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) telah mengambil keputusan strategis yang signifikan, yakni tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2024. Keputusan penting ini disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Kamis, 19 Juni.
Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham memberikan persetujuan penuh terhadap alokasi laba bersih perseroan sebesar Rp 4,36 triliun. Dana tersebut akan dibukukan sebagai laba ditahan, sementara sebesar Rp 2 miliar disisihkan secara khusus sebagai dana cadangan. Kebijakan ini menegaskan komitmen BSDE untuk memperkuat fondasi keuangan perusahaan demi keberlanjutan dan pertumbuhan di masa mendatang.
“Dengan demikian, BSDE akan memperkuat struktur permodalan untuk mengembangkan proyek-proyek BSDE yang tersebar di Indonesia,” ujar Hermawan Wijaya, Direktur BSDE, dalam keterangan resmi yang dirilis pada 20 Juni. Pernyataan ini menggarisbawahi visi jangka panjang perusahaan untuk ekspansi agresif dan optimalisasi potensi pasar properti nasional.
Selain keputusan terkait dividen, RUPST juga mengukuhkan kembali seluruh anggota direksi dan dewan komisaris. Mereka akan melanjutkan masa jabatan hingga akhir tahun buku 2029, memastikan keberlanjutan kepemimpinan dan eksekusi strategi perusahaan. Susunan direksi yang kembali dipercaya meliputi Franciscus Xaverius R.D sebagai Presiden Direktur dan Michael Jackson Purwanto Widjaja sebagai Wakil Presiden Direktur, bersama Lie Jani Harjanto, Syukur Lawigena, Hermawan Wijaya, Herry Hendarta Liauw, Monik William, dan Siswanto Adisaputro.
Di tengah berbagai keputusan strategis tersebut, PT Bumi Serpong Damai Tbk juga mencatatkan kinerja operasional yang mengesankan. Pada Kuartal I 2025, marketing sales perseroan berhasil mencapai angka Rp 2,43 triliun. Angka ini merefleksikan daya tarik dan keberhasilan proyek-proyek properti unggulan yang dikembangkan oleh BSDE di berbagai lokasi strategis.
Dari sisi kinerja keuangan, BSDE menunjukkan fundamental yang semakin solid. Pada kuartal pertama tahun 2025, pendapatan usaha perseroan mencapai Rp 2,70 triliun, menghasilkan laba usaha sebesar Rp 595,47 miliar. Posisi keuangan per Maret 2025 pun semakin kokoh, dengan total aset yang tercatat sebesar Rp 75,92 triliun. Menariknya, liabilitas perusahaan berhasil ditekan menjadi Rp 27,47 triliun, sementara ekuitas menunjukkan peningkatan signifikan menjadi Rp 48,45 triliun. Stabilitas dan potensi pertumbuhan ini semakin diperkuat dengan peringkat idAA dari Pefindo yang diberikan untuk obligasi Bumi Serpong Damai, menegaskan reputasi keuangan yang kuat di mata investor dan pasar.
Ringkasan
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2024, sebuah keputusan yang disahkan dalam RUPST pada 19 Juni. Laba bersih sebesar Rp 4,36 triliun akan dibukukan sebagai laba ditahan, dengan Rp 2 miliar disisihkan sebagai dana cadangan. Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan demi pengembangan proyek dan pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.
Selain keputusan dividen, RUPST juga mengukuhkan kembali seluruh anggota direksi dan dewan komisaris hingga tahun buku 2029. BSDE mencatatkan kinerja operasional yang mengesankan, dengan marketing sales pada Kuartal I 2025 mencapai Rp 2,43 triliun. Kinerja keuangan menunjukkan pendapatan usaha Rp 2,70 triliun dan laba usaha Rp 595,47 miliar pada periode yang sama, didukung oleh peringkat idAA dari Pefindo untuk obligasinya.