Rancak Media – , Jakarta – Perusahaan tambang terkemuka, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), akan mengalami perubahan signifikan dalam jajaran kepemimpinan tertingginya. Alexander Ramlie, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama AMMN, telah mengajukan pengunduran diri efektif pada 14 Juni 2025. Bersamaan dengan itu, ia diusulkan untuk menduduki posisi Komisaris AMMN, sementara Arief Widyawan Sidarto diproyeksikan menjadi Direktur Utama yang baru. Keputusan penting ini akan dimintakan persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan pada Senin, 16 Juni 2025.
Corporate Secretary Amman Mineral Internasional, Vemmy Febrianti, menjelaskan bahwa pengajuan pengunduran diri Alexander Ramlie ini merupakan bagian dari rencana strategis perseroan. “Meminta persetujuan dari pemegang saham Perseroan atas pengunduran diri Bapak Alexander Ramlie sebagai Direktur Utama Perseroan dan pengangkatan Bapak Alexander Ramlie sebagai Komisaris Perseroan,” ungkap Vemmy dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Ahad, 15 Juni 2025.
Untuk mengisi posisi kepemimpinan yang ditinggalkan Alexander, perseroan telah menyiapkan kandidat kuat. Vemmy mengonfirmasi bahwa Arief Widyawan Sidarto adalah nama yang diajukan untuk menjadi Direktur Utama baru. Penunjukan pemimpin baru ini juga akan menjadi salah satu agenda utama yang akan dibahas dan diputuskan pada RUPST pekan depan, menandai babak baru bagi perusahaan pertambangan tersebut.
Profil Alexander dan Arief Widyawan
Alexander Ramlie, seorang warga negara Indonesia, saat ini memegang peranan krusial sebagai Presiden Direktur dan Chief Executive Officer di PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN). Sebagai salah satu pendiri AMMAN, jejak langkahnya sangat signifikan dalam akuisisi PT Newmont Nusa Tenggara pada tahun 2016, yang kini dikenal sebagai PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Ia memimpin tim yang berhasil menggenjot peningkatan operasional perusahaan. Pada tahun 2017, Alexander juga memainkan peran sentral dalam akuisisi saham pengendali AMMAN di Macmahon Holdings Ltd, perusahaan yang terdaftar di ASX, dan kemudian menjabat sebagai Direktur Non-Eksekutif dari tahun 2017 hingga 2023.
Sebelum mendirikan AMMAN pada tahun 2015, Alexander menjabat sebagai Presiden Direktur dan Chief Executive Officer di PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk, produsen batubara metalurgi yang tercatat di BEI. Selama masa jabatannya, ia memiliki kontribusi besar dalam mengakuisisi saham pengendali di Bumi PLC yang terdaftar di LSE pada tahun 2011. Dari tahun 2012 hingga 2015, Alexander aktif sebagai Direktur Non-Eksekutif di Bumi dan menduduki berbagai posisi dewan direksi di anak perusahaan Bumi, termasuk PT Berau Coal Energy Tbk, PT Berau Coal, PT Bumi Resources Tbk, PT Kaltim Prima Coal, dan PT Arutmin Indonesia.
Perjalanan akademis Alexander diawali dengan perolehan gelar sarjana dan master di bidang ekonomi dari Universitas Boston. Ia memulai karier profesionalnya sebagai bankir investasi di Lazard Frères & Co., membangun fondasi kuat di dunia keuangan.
Di sisi lain, Arief Widyawan Sidarto, seorang warga negara Singapura, dikenal luas dengan pengalaman melimpah di sektor jasa keuangan dan korporasi. Kariernya berawal di Goldman Sachs New York pada tahun 1991, di mana ia kemudian memimpin operasi investasi perbankan perusahaan di Asia Tenggara. Arief juga merupakan anggota Komite Komitmen yang bertugas mengawasi transaksi investasi perbankan di seluruh Asia, kecuali Jepang. Pengalaman luas ini menunjukkan kapasitasnya dalam mengelola portofolio investasi berskala besar.
Sebelum bergabung dengan AMMAN, Arief memegang posisi penting sebagai Direktur Utama dan anggota dewan di Rajawali Corpora, sebuah grup bisnis Indonesia yang memiliki beragam investasi, meliputi perkebunan kelapa sawit, pertambangan, hotel, properti mewah, transportasi, infrastruktur, hingga media. Selama berkarya di sana, Arief mengemban peran kunci dalam berbagai komite, termasuk Keuangan dan Investasi, Etika, Audit, dan Manajemen Risiko, serta Dewan Manajemen.
Arief meraih gelar sarjana ganda di bidang keuangan dan teknik dari University of Pennsylvania, lulus dengan predikat summa cum laude, sebuah bukti keunggulan akademisnya. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya dengan meraih gelar MBA dari Harvard Business School. Pada Februari 2021, Arief diangkat menjadi Direktur Amman Mineral, membawa segudang pengalamannya untuk mengarahkan visi strategis dan mendorong pertumbuhan perusahaan ke depan.
Pilihan Editor:
Sengitnya Persaingan Bisnis Kesehatan
Ringkasan
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) akan mengalami perubahan signifikan pada jajaran kepemimpinan tertingginya. Direktur Utama Alexander Ramlie mengajukan pengunduran diri efektif 14 Juni 2025 dan diusulkan untuk menduduki posisi Komisaris. Sebagai penggantinya, Arief Widyawan Sidarto diproyeksikan menjadi Direktur Utama yang baru. Keputusan penting ini merupakan bagian dari rencana strategis dan akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 16 Juni 2025.
Alexander Ramlie, salah satu pendiri AMMAN, memiliki peran krusial dalam akuisisi dan peningkatan operasional perusahaan. Sementara itu, Arief Widyawan Sidarto membawa pengalaman luas dari sektor jasa keuangan dan korporasi, termasuk dari Goldman Sachs dan Rajawali Corpora. Pengangkatan Arief sebagai Direktur Utama baru juga menjadi agenda utama RUPST, menandai babak baru bagi perusahaan pertambangan tersebut.