Di tengah penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Mei 2025, prospek saham konsumer di pasar modal justru menunjukkan sinyal positif. Emiten-emiten besar seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), dan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) tetap menjadi pilihan menarik bagi investor, didorong harapan akan pemulihan daya beli masyarakat.
Christy Halim, Analis dari BRI Danareksa Sekuritas, melalui riset terbarunya, memberikan peringkat overweight untuk sektor konsumer. Keyakinan ini berlandaskan pada dua pilar utama: hadirnya stimulus ekonomi dari pemerintah dan penguatan signifikan nilai tukar rupiah. Menurut Christy, apresiasi rupiah yang mencapai sekitar 4% dari puncaknya pada April 2025 merupakan angin segar yang berpotensi meredakan tekanan pada margin keuntungan emiten konsumer, mengingat lebih dari 50% biaya bahan baku mereka terkait dengan mata uang dolar AS.
Selain dukungan dari stabilitas rupiah, upaya pemerintah dalam meluncurkan lima paket stimulus ekonomi sejak awal Juni 2025 turut menjadi faktor pendukung. Meskipun kebijakan subsidi listrik untuk dua bulan dibatalkan, program bantuan subsidi upah masih diproyeksikan mampu menjaga dan bahkan meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya di segmen menengah-bawah.
Christy Halim menegaskan kembali optimisme tersebut, menyatakan, “Kami kembali melanjutkan cakupan atas sektor konsumer dengan rating overweight, seiring dengan prospek pertumbuhan sektor ini yang tetap tangguh bahkan di tengah periode perlambatan.” Namun demikian, para investor perlu mencermati beberapa risiko yang membayangi sektor ini, antara lain potensi daya beli masyarakat yang lebih lemah dari perkiraan dalam beberapa kuartal ke depan, serta kemungkinan kenaikan harga soft commodity yang lebih tinggi, yang dapat semakin menekan margin keuntungan emiten.
Dalam daftar pilihan utamanya, BRI Danareksa menempatkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) sebagai saham pilihan utama di sektor konsumer. Emiten yang dikenal sebagai produsen Indomie ini memperoleh rekomendasi beli dengan target harga ambisius di level Rp14.000. Tak ketinggalan, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), induk perusahaan ICBP, juga mendapatkan rekomendasi beli dengan target harga Rp9.500 per saham.
Selain itu, saham PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) juga masuk dalam pantauan dengan rekomendasi beli, menargetkan harga Rp2.800. Berbeda dengan rekomendasi ‘beli’ untuk ketiga emiten tersebut, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) meskipun juga mendapatkan rekomendasi, target harganya ditetapkan pada Rp1.500, menunjukkan prospek yang memerlukan cermatan lebih.
Kontras dengan optimisme di pasar saham, data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terbaru dari survei Bank Indonesia (BI) justru mencatat penurunan pada Mei 2025. IKK berada di level 117,5, masih dalam kategori optimistis, namun telah merosot 4,2 poin dari posisi April yang mencapai 121,7. Penurunan ini dipicu oleh melemahnya dua komponen utama: Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE), yang anjlok 7,7 poin menjadi 106, serta Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang sedikit terkoreksi 0,8 poin ke level 129 pada periode yang sama.
Menanggapi fenomena ini, Fithra Faisal Hastiadi, Ekonom Senior dari Samuel Sekuritas Indonesia, menjelaskan bahwa penurunan IKK merefleksikan moderasi sentimen rumah tangga dalam jangka pendek pasca-puncak konsumsi musiman selama periode Idulfitri. Kendati demikian, Fithra Faisal menilai pelemahan ini bersifat transisional, bukan struktural. Hal ini mengingat adanya intervensi berupa subsidi pemerintah yang baru-baru ini diluncurkan, dengan tujuan menjaga stabilitas daya beli konsumen, terutama di segmen menengah ke bawah.
Fithra Faisal Hastiadi menambahkan dalam publikasi risetnya, “Angka ini merupakan level terendah sejak September 2022, sejalan dengan perlambatan ekonomi saat ini. Namun, kami menilai pelemahan ini bersifat transisional, bukan struktural.”
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
Meskipun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mengalami penurunan ke level 117,5 pada Mei 2025, sektor konsumer di pasar modal justru menunjukkan sinyal positif. BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan peringkat “overweight” untuk sektor ini, didukung oleh apresiasi nilai tukar rupiah yang menekan biaya bahan baku serta adanya paket stimulus ekonomi dari pemerintah. Faktor-faktor ini diharapkan dapat menjaga dan bahkan meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya di segmen menengah-bawah.
Dalam daftar pilihannya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) direkomendasikan sebagai pilihan utama di sektor konsumer, diikuti oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) yang juga mendapatkan rekomendasi beli. Namun, investor perlu mencermati risiko potensi pelemahan daya beli yang lebih lanjut serta kenaikan harga komoditas. Meskipun demikian, penurunan IKK dinilai bersifat transisional, bukan struktural, berkat intervensi subsidi pemerintah.