Rancak Media JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan performa tangguh di pasar spot, berhasil mengukuhkan posisinya dengan penguatan signifikan hingga penutupan perdagangan hari ini. Pada Selasa (10/6), rupiah ditutup pada level Rp 16.275 per dolar Amerika Serikat (AS).
Penguatan ini menandai kenaikan sebesar 0,1% bagi rupiah, melampaui level penutupan hari sebelumnya yang tercatat Rp 16.291 per dolar AS. Pencapaian ini kian menonjol mengingat pergerakan nilai tukar rupiah justru berlawanan arah dengan tren mayoritas mata uang di Asia yang secara serentak mengalami pelemahan.
Data hingga pukul 15.00 WIB menunjukkan dominasi pelemahan di seluruh kawasan. Won Korea Selatan memimpin daftar mata uang yang terpuruk, anjlok sebesar 0,88%, menjadikannya yang paling terdalam di antara mata uang Asia lainnya.
Diikuti oleh ringgit Malaysia dan yuan China, keduanya sama-sama mencatat penurunan 0,12%. Tak ketinggalan, dolar Singapura dan yen Jepang juga merasakan tekanan, masing-masing melemah 0,08% terhadap dolar AS.
Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Rp 16.281 Per Dolar AS Pada Hari Ini 10 Juni 2025
Sementara itu, dolar Taiwan mengalami koreksi tipis 0,03%. Kemudian, rupee India dan peso Filipina juga turut tergelincir, masing-masing dengan pelemahan 0,02%.
Di akhir daftar, dolar Hong Kong tercatat turun 0,01%, dan baht Thailand menunjukkan pelemahan paling tipis, yakni 0,009% terhadap the greenback.
Ringkasan
Nilai tukar rupiah menunjukkan performa tangguh di pasar spot pada Selasa (10/6), ditutup menguat di level Rp 16.275 per dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan ini menandai kenaikan sebesar 0,1% dari level penutupan hari sebelumnya yang tercatat Rp 16.291 per dolar AS.
Pencapaian ini menonjol karena terjadi saat mayoritas mata uang di Asia serentak mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Won Korea Selatan memimpin daftar mata uang yang terpuruk dengan anjlok 0,88%. Ringgit Malaysia dan yuan China juga mencatat penurunan 0,12%, sementara mata uang lain seperti dolar Singapura dan yen Jepang turut melemah.