Bagi setiap investor dan pelaku pasar modal, pemahaman akan kalender libur Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan keharusan mutlak. Informasi ini sangat vital karena jadwal libur bursa memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan momentum dan likuiditas pasar secara keseluruhan.
Momentum perdagangan yang tengah terbangun dapat seketika terhenti, dan likuiditas pasar pun berpotensi mengering, terutama pada hari-hari libur di luar akhir pekan. Fenomena ini menuntut para investor untuk senantiasa sigap dalam menyusun strategi dan mengantisipasi setiap pergerakan pasar.
Memasuki Juni 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memberlakukan hari libur tambahan selama tiga hari di luar jadwal akhir pekan reguler. Ini berarti, jika digabungkan dengan libur Sabtu dan Minggu, total hari perdagangan saham di BEI sepanjang bulan Juni 2025 hanya menyisakan 18 hari bursa saja.
Laba Medco Energi (MEDC) Anjlok, Ini Alasan Analis Menilai Sahamnya Menarik
Daftar Hari Libur BEI Juni 2025
- Jumat, 6 Juni 2025: Libur Nasional: Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
- Senin, 9 Juni 2025: Cuti Bersama: Penyerta Hari Raya Idul Adha.
- Jumat, 27 Juni 2025: Libur Nasional: Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah.
Perlu dicatat, pada hari-hari yang disebutkan di atas, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan libur total, yang berarti tidak akan ada perdagangan saham yang berlangsung. Ini menjadi pengingat penting bagi para investor untuk mengelola portofolio mereka dengan cermat dan merencanakan transaksi dengan matang.
Harga Saham SIDO Tertekan, Manajemen Bakal Fokus Perluas Pasar
Dampak Libur Panjang bagi Investor
Libur panjang, terutama yang terjadi pada periode “long weekend” seperti 6–9 Juni, membawa sejumlah dampak signifikan bagi investor di pasar modal:
Pertama, likuiditas pasar cenderung terhenti. Hal ini berarti aktivitas jual beli saham akan sangat terbatas, bahkan terhenti sepenuhnya, yang bisa menghambat kemampuan investor untuk masuk atau keluar dari posisi dengan cepat.
Kedua, terjadi penundaan penyelesaian transaksi saham. Sebagai contoh, transaksi yang dilakukan pada 4 Juni 2025 baru akan terselesaikan pada 10 Juni 2025, mengingat adanya hari libur pada 6 dan 9 Juni. Keterlambatan ini memerlukan perhitungan matang dari investor terkait ketersediaan dana atau aset.
Ketiga, volatilitas harga berpotensi meningkat pasca-libur. Seringkali, libur panjang dapat menciptakan “gap harga” (lompatan harga) yang signifikan saat pasar kembali dibuka, terutama jika terjadi sentimen global mendadak atau peristiwa ekonomi penting selama masa libur. Kondisi ini menuntut investor untuk ekstra hati-hati dan siap terhadap potensi pergerakan harga yang cepat.
Terakhir, emiten (perusahaan tercatat) kemungkinan akan menunda pengumuman informasi material. Banyak emiten memilih untuk menunda rilis laporan keuangan atau berita penting lainnya hingga pasar kembali beroperasi penuh, demi memastikan penyebaran informasi yang merata dan menghindari gejolak tak terduga.
Ini Emiten Rumahsakit yang Diuntungkan dari Skema Co-Payment Asuransi Kesehatan
Tips Strategi Jelang Libur BEI
Menghadapi periode libur BEI yang akan datang, berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan para investor untuk memitigasi risiko dan mengoptimalkan peluang:
Pertama, selalu perhitungkan penundaan settlement transaksi saham. Ingatlah bahwa transaksi yang dilakukan mendekati hari libur akan memiliki jadwal penyelesaian yang lebih panjang, seperti transaksi 4 Juni yang baru selesai pada 10 Juni. Pastikan Anda memiliki manajemen kas yang baik untuk mengantisipasi jeda ini.
Kedua, antisipasi risiko likuiditas pasar. Dengan terbatasnya aktivitas perdagangan, penting bagi investor untuk memastikan ketersediaan dana atau margin yang cukup, terutama jika ada kebutuhan mendesak untuk mengambil posisi atau melakukan penutupan posisi.
Ketiga, manfaatkan waktu libur untuk analisis mendalam. Daripada berdiam diri, gunakan periode ini untuk memantau sentimen global dan perkembangan berita ekonomi internasional yang berpotensi memengaruhi pergerakan IHSG saat BEI kembali dibuka. Analisis ini dapat menjadi bekal berharga untuk menyusun strategi jangka pendek yang lebih efektif.
Terakhir, pertimbangkan diversifikasi jangka pendek ke instrumen yang lebih likuid. Jika Anda membutuhkan fleksibilitas dana yang tinggi selama masa libur, alokasikan sebagian dana ke instrumen pasar uang, seperti reksadana pasar uang, yang menawarkan tingkat likuiditas lebih tinggi dibandingkan saham, sehingga dana tetap dapat diakses dengan mudah.
Ringkasan
Memahami kalender libur Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat penting bagi investor karena memengaruhi momentum dan likuiditas pasar. Pada Juni 2025, BEI akan memberlakukan tiga hari libur tambahan di luar akhir pekan reguler, yaitu 6 Juni (Hari Raya Idul Adha), 9 Juni (Cuti Bersama Idul Adha), dan 27 Juni (Tahun Baru Islam). Hal ini menyebabkan total hari perdagangan saham di BEI pada Juni 2025 hanya tersisa 18 hari bursa.
Libur panjang ini berdampak pada terhentinya likuiditas pasar dan penundaan penyelesaian transaksi saham. Setelah libur, potensi volatilitas harga dapat meningkat dan emiten mungkin menunda pengumuman informasi material. Investor disarankan untuk memperhitungkan penundaan settlement, mengantisipasi risiko likuiditas, serta memanfaatkan waktu libur untuk analisis mendalam atau mempertimbangkan diversifikasi ke instrumen yang lebih likuid.