PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), anak usaha strategis PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, telah menetapkan alokasi belanja modal (capex) yang signifikan, mencapai lebih dari Rp 75 miliar untuk tahun 2025. Dana jumbo ini diproyeksikan menjadi motor penggerak ekspansi kapabilitas layanan dan pengembangan infrastruktur, dengan fokus khusus pada inisiatif strategis di sektor pertahanan. Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi, menegaskan bahwa investasi ini merupakan langkah krusial dalam memperkuat posisi perusahaan.
Salah satu pilar utama dari alokasi capex ini adalah pembangunan Aerospace Park di Bandara Kertajati, sebuah proyek kolaborasi ambisius antara GMFI dan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB). Proyek ini diharapkan dapat menjadi pusat gravitasi baru bagi layanan perawatan pesawat di kawasan regional.
Sebagai langkah awal, fasilitas perawatan helikopter (MRO defense) milik GMFI yang saat ini beroperasi di Cibubur akan dipindahkan secara strategis ke lokasi baru di Kertajati. Perpindahan ini bukan sekadar relokasi, melainkan bagian integral dari strategi jangka panjang GMFI untuk memperluas jangkauan layanan dan menangkap peluang di segmen pasar yang baru, terutama di industri pertahanan yang menunjukkan pertumbuhan dinamis.
Andi Fahrurrozi menjelaskan bahwa sumber pendanaan untuk capex ini akan berasal dari kombinasi kas internal perusahaan dan skema kerja sama strategis. Ia menambahkan bahwa rincian mengenai potensi pembiayaan eksternal belum dapat diuraikan dalam waktu dekat, mengisyaratkan pendekatan yang hati-hati dalam manajemen keuangan.
Menyinggung rencana penyuntikan dana sebesar Rp 8,15 triliun oleh pemerintah melalui PT Danantara, holding BUMN sektor pariwisata dan aviasi, kepada induk usaha Garuda Indonesia, GMFI menyatakan belum menerima informasi resmi. Kendati demikian, komitmen GMFI terhadap kesiapan layanan perawatan dan dukungan penuh terhadap operasional pelanggan utamanya, termasuk Garuda Indonesia, tetap tak tergoyahkan.
Di sisi lain, GMFI mengambil keputusan strategis untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2024. Seluruh laba bersih perusahaan, yang mencapai US$ 26,9 juta atau sekitar Rp 438 miliar, akan dialokasikan sebagai laba ditahan (retained earnings). Keputusan ini diambil secara cermat untuk mengurangi akumulasi kerugian yang masih tercatat pada saldo laba GMFI, sebuah langkah fundamental untuk memperkuat fondasi keuangan perusahaan.
Keputusan tersebut didasari oleh kinerja solid GMFI sepanjang tahun 2024. Perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 421,2 juta, menunjukkan pertumbuhan signifikan 12,9% secara tahunan. Tak hanya itu, laba bersih juga melonjak 33% menjadi US$ 26,9 juta dibandingkan tahun sebelumnya, menegaskan momentum positif yang dicapai GMFI dalam operasionalnya.
Ringkasan
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) mengalokasikan belanja modal (capex) lebih dari Rp 75 miliar untuk tahun 2025, yang difokuskan pada pengembangan kapabilitas layanan dan infrastruktur, khususnya di sektor pertahanan. Proyek utamanya meliputi pembangunan Aerospace Park di Bandara Kertajati dan relokasi fasilitas perawatan helikopter (MRO defense) dari Cibubur ke Kertajati. Pendanaan capex ini akan bersumber dari kas internal dan skema kerja sama strategis.
Meskipun GMFI mencatat kinerja solid pada tahun 2024 dengan pendapatan US$ 421,2 juta dan laba bersih US$ 26,9 juta, perusahaan memutuskan untuk tidak membagikan dividen. Seluruh laba bersih akan dialokasikan sebagai laba ditahan (retained earnings). Keputusan ini diambil untuk mengurangi akumulasi kerugian yang tercatat pada saldo laba perusahaan dan memperkuat fondasi keuangannya.