PGEO Bagi Dividen Jumbo! Naik dari Tahun Lalu, Investor Sumringah!

Ade Banteng

Rancak Media JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) telah menyepakati pembagian dividen yang signifikan atas laba bersih tahun buku 2024, dengan total mencapai US$ 136,4 juta. Angka ini merepresentasikan 85,1% dari total laba yang berhasil dicatatkan perseroan sepanjang tahun lalu, sebuah keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Selasa (3/6).

Sepanjang tahun 2024, perusahaan energi panas bumi ini membukukan perolehan laba bersih sebesar US$ 160,30 juta. Selain menyetujui alokasi laba bersih sebagai dividen, RUPS juga memutuskan untuk menyisihkan laba ditahan sebesar US$ 24 juta, menunjukkan strategi keuangan yang berimbang antara pengembalian kepada pemegang saham dan penguatan modal internal.

Jumlah dividen yang dibagikan kali ini jauh melampaui dividen pada periode sebelumnya, yang kala itu sebesar US$ 119,7 juta atau setara dengan Rp 47,7 per saham (dengan asumsi kurs Rp 16.290). Hal ini menarik perhatian, mengingat perolehan laba bersih PGEO yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk justru mengalami sedikit penurunan, dari US$ 163,57 juta pada tahun sebelumnya menjadi US$ 160,30 juta di tahun 2024. Meskipun demikian, komitmen perseroan terhadap pemegang saham tetap kuat.

Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy, Yurizki Rio, menegaskan bahwa PGEO berada dalam kondisi keuangan yang sangat sehat. Beliau menyampaikan bahwa kinerja keuangan dan operasional perusahaan di tahun 2024 menjadi bukti fundamental yang solid serta ketahanan bisnis PGEO dalam mendukung inisiatif transisi energi nasional, terutama di tengah volatilitas dan ketidakpastian global. “Performa keuangan dan operasional yang positif itu menegaskan keberhasilan penerapan strategi bisnis berkelanjutan dalam mendorong pengembangan panas bumi di Indonesia yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Yurizki dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (3/6).

Dari sisi operasional, PGEO juga menunjukkan peningkatan produksi yang signifikan di berbagai wilayah selama tahun 2024. Produksi di Kamojang meningkat sebesar 5,36% year on year (yoy), Lahendong tumbuh 0,40% yoy, dan Lumut Balai mengalami pertumbuhan 2,72% yoy. Secara akumulatif, total produksi listrik PGEO mencapai 4.827,22 gigawatt hour (GWh), sebuah pencapaian yang lebih tinggi 1,96% dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan kinerja operasional anak usaha PT Pertamina (Persero) yang stabil dan efisien.

Performa positif ini juga tercermin di pasar modal. Saham PGEO pada perdagangan Rabu (4/6) dibuka menguat 0,75% ke level Rp 1.325. Bahkan, sejak awal tahun, kinerja saham PGEO telah menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan, mencapai 40,96%, menegaskan kepercayaan investor terhadap prospek bisnis energi panas bumi ini.

Ringkasan

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) telah menyepakati pembagian dividen sebesar US$ 136,4 juta untuk tahun buku 2024, yang merupakan 85,1% dari total laba bersih US$ 160,30 juta. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 3 Juni. Jumlah dividen yang dibagikan ini lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya, meskipun laba bersih perseroan sedikit menurun. Direktur Keuangan PGEO menegaskan bahwa kondisi keuangan perusahaan sangat sehat.

Dari sisi operasional, PGEO menunjukkan peningkatan produksi listrik di berbagai wilayah, dengan total mencapai 4.827,22 GWh, atau naik 1,96% secara tahunan. Peningkatan ini menunjukkan kinerja operasional yang stabil dan efisien dari anak usaha PT Pertamina tersebut. Performa positif ini juga tercermin di pasar modal, di mana saham PGEO telah tumbuh 40,96% sejak awal tahun.

Baca Juga

Bagikan:

Tags