Perbedaan Hutang dan Piutang Dalam Akuntansi

Lovata Andrean

Perbedaan Hutang dan Piutang Dalam Akuntansi

Rancakmedia.com – Mungkin sebagian dari kamu masih kebingungan apa saja perbedaan hutang dan piutang dalam akuntansi, tetapi kamu tidak perlu khawatir sebab artikel ini akan membantu kamu untuk mengetahui perbedaan hutang dan piutang simak hingga selesai ya.

Kita semua pernah mendengar istilah hutang atau piutang sebelumnya. Kedua istilah, perdagangan, bisnis, atau akuntansi, banyak digunakan oleh masyarakat umum.

Meski begitu, hanya sebagian kecil masyarakat umum yang mengetahui seluk beluk makna esensial kedua kata tersebut. Bagaimana hutang dan piutang berbeda satu sama lain?

Hutang dan piutang memiliki arti yang hampir sama, yaitu uang pinjaman. Namun, ada perbedaan antara keduanya dalam hal sudut pandang, peraturan, nilai, dan posisi dalam buku akuntansi.

Apa itu Hutang dan Piutang?

Jika kamu mendengar istilah “hutang”, kemungkinan besar kata tersebut akan sering diikuti oleh frasa “piutang”. Kedua istilah tersebut biasanya disinkronkan atau bahkan dinyatakan secara bersamaan.

Hal ini terjadi karena kesamaan konotasi mereka, bahkan status sebangsa mereka, tetapi mereka tidak sama. Mari kita lihat lebih dekat apa yang diwakili oleh kedua frasa ini.

hutang dan piutang dapat dipahami dari beberapa sudut pandang, terutama dalam bahasa atau menurut KBBI, dan dari sudut pandang akuntansi. Kami akan memeriksa dua istilah dari dua sudut yang berbeda sekarang.

Arti Hutang dan Piutang Menurut KBBI

Hutang seseorang adalah sejumlah uang atau produk yang mereka berutang kepada orang lain, baik dalam bentuk tunai maupun tidak. Di sisi lain, piutang adalah komoditas atau tagihan uang yang telah dipinjamkan atau dipinjam oleh pihak lain.

Untuk sebagian besar, kedua istilah tersebut merujuk pada hal yang sama: uang pinjaman. Namun, ada perbedaan sudut pandang. Salah satu perspektif hutang adalah bahwa hal itu diperhitungkan ketika seseorang berhutang.

Selain itu, individu yang berutang pinjaman atau meminjam uang adalah orang yang memulai siklus hutang. Jadi hutang memiliki pengertian uang yang dipinjam oleh seseorang.

Piutang, sebagai lawan dari hutang, dilihat dari sudut pandang orang yang menyediakan uang finansial. Apa yang disebut piutang ini benar-benar uang yang telah dipinjamkan kepada orang lain.

Arti Hutang dan Piutang dalam Akuntansi

hutang dan piutang dalam akuntansi memiliki istilah tersendiri selain yang terdapat dalam KBBI atau kamus bahasa Indonesia. Menurut sudut pandang akuntansi, hutang adalah uang tunai dan non-moneter atau barang-barang yang dipinjam dan merupakan milik pihak lain, dan peminjam memiliki kewajiban untuk membayar kembali.

Piutang, di sisi lain, dilihat oleh akuntan sebagai pinjaman kepada orang atau akun lain, apakah itu dalam bentuk uang tunai atau apa pun. Sebenarnya pengertian hutang piutang dalam KBBI dan dari segi akuntansi hampir sama, hanya istilahnya saja yang berbeda.

Dalam dunia akuntansi, pinjaman kepada nasabah sering disebut dengan istilah debitur atau pinjaman modal. Hutang juga berada pada lokasi yang dianggap merugikan dari sisi akuntansi karena berbentuk kredit dan berbentuk kewajiban.

Kewajiban adalah uang yang tidak dapat diperoleh. Sebaliknya, jika uang tersebut merupakan pinjaman modal usaha, maka akan menghasilkan

Hutang lebih negatif daripada piutang. Piutang juga dapat berupa uang yang kita pinjam kepada individu atau bisnis lain, tagihan yang belum dibayar, atau gaji yang belum dibayar.

Perbedaan Hutang dan Piutang Secara Rinci

Dalam skenario ini, kedua item ini memiliki perbedaan yang lebih menyeluruh dan terperinci dari sudut pandang akuntansi. Sekalipun sama dan serupa, keduanya masih memiliki perbedaan tertentu dalam banyak aspek, terutama dari sudut pandang catatan akuntansi.

Berikut ini adalah beberapa perbedaan hutang dan piutang dalam akuntansi secara penuh dan mendalam.

Perbedaan Nilai

Jumlah yang diperselisihkan antara hutang usaha bukanlah nilai uang tunai atau non-tunai yang dipinjam. Sebaliknya, kita berbicara tentang jumlah nilai positif dan negatif masing-masing.

Hutang cenderung memiliki nilai negatif karena umumnya dikaitkan dengan uang pasif. Mereka yang terbebani hutang cenderung tidak menjadi anggota masyarakat yang produktif.

Namun akan berbeda jika hutang dijadikan sebagai modal usaha atau perusahaan, karena kemudian nilainya berubah menjadi positif dan menjadi uang aktif.

Piutang, di sisi lain, cenderung memiliki nilai yang lebih tinggi. Hal ini karena piutang dapat berupa keuangan atau uang yang dipinjamkan karena kerjasama atau gaji yang belum dibayar.

Piutang perusahaan juga merupakan jenis aset, yang merupakan aset tersembunyi. Akibatnya, piutang pada dasarnya adalah aset yang sekarang digunakan tetapi kepemilikannya dipegang oleh orang lain. Selain itu, piutang

Pembukuan Akuntansi

Kesenjangan antara hutang dan piutang jelas terlihat dalam catatan akuntansi. Hutang berada dalam posisi kredit, yang menurunkan aset dalam perusahaan dan diakui sebagai kewajiban.

Sementara itu, pembukuan menunjukkan piutang dalam posisi debet dan sebagai aset lancar. Piutang mungkin dalam bentuk faktur yang belum dibayar atau uang yang belum diterima, tergantung pada industrinya.

Perbedaan Aturan Yang Berlaku

Perbedaan untuk piutang dan hutang pada aturan yang berlaku yaitu:

Piutang

Selain dari segi harga, kedua istilah ini juga berbeda dalam perangkat peraturan yang berlaku. Kalau soal piutang, aturan dan ikatannya lebih kaku.

Hal ini karena piutang biasanya berlaku untuk perusahaan besar seperti perusahaan dan sejenisnya. Akibatnya, piutang dipandang memiliki persyaratan yang lebih ketat di dunia akuntansi keuangan.

Idenya adalah kamu tidak bisa keluar begitu saja dan membeli piutang orang lain sesuka hati. Piutang sering diberikan tergantung pada kebutuhan khusus kreditur.

Dalam skenario ini, penerima harus menyetujui persyaratan. Ada kemungkinan bahwa kedua belah pihak harus menyetujui persyaratan piutang.

Apa gunanya mendefinisikan istilah untuk piutang yang mengikat kedua belah pihak? Hal ini untuk membantu tanggal pembayaran piutang dan juga menghitung berapa banyak piutang yang diberikan.

Jadi, adanya persyaratan atas piutang tidak akan merugikan pihak manapun tetapi menguntungkan mereka. Selain itu, piutang juga memiliki tingkat bunga yang harus dibayar.

Hutang

Hutang dapat dinyatakan sebagai kebalikan dari piutang. Jika piutang cenderung lebih berat, maka hutang dianggap lebih ringan dalam menerapkan peraturan atau standar.

Secara umum, hutang tidak memerlukan persyaratan yang rumit seperti piutang. Hutang hanya membutuhkan jaminan sebagai persyaratan.

Jaminan tersebut akan digunakan sebagai pengikat agar dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya. Seperti halnya pinjaman modal usaha, dana ini dapat dikembalikan ketika perusahaan mulai menghasilkan keuntungan, dan jaminan yang dikeluarkan akan dikembalikan kepada orang yang mengeluarkan hutang tersebut.

Pentingnya Mengetahui Seluk Beluk Hutang Piutang dalam Akuntansi

Mengetahui dua fakta ini mungkin tampak kecil dan tidak ada gunanya. Namun demikian, sangat penting bagi para profesional bisnis, khususnya, untuk mengetahui perbedaan spesifik antara kedua istilah tersebut.

Selain itu, memahami definisi dan seluk-beluk keduanya di bidang akuntansi sangat penting. Tentu saja, memahaminya tidak hanya akan membawa kerusakan tetapi juga keuntungan.

Dengan memahami seluk-beluk hutang dan piutang, kamu dapat mengoperasikan perusahaan kamu dan mengelola uang kamu secara efisien. Jika kamu pernah memiliki hutang atau piutang, kamu perlu mengetahui peraturan yang berlaku untuk keduanya dan sebisa mungkin menjauhi penipuan.

Atau sebaliknya, jika kamu memberikan piutang atau hutang kepada orang lain, maka kamu juga harus menanganinya dengan hati-hati. Dengan cara itu, tidak akan ada kerugian sepeser pun untuk perusahaan kamu. Orang lain tidak akan mengalami kerugian yang sama seperti kamu.

FAQ

Di bawah ini kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang sering di tanyakan tentang hutang dan piutang, sebagai berikut:

Apa Dasar Hukum Hutang dan Piutang?

Berdasarkan dari pasar 1338 KUHPerdata terkait dengan perjanjian yang dibuat kedua belah pihak, maka para pidah berkewajiban untuk menunaikan isi perjanjian hutang piutang tersebut. Sehingga apabila perjanjian tidak dilaksanakan dengan baik, maka berarti terjadi cedera janji atau ingkar janji.

Kesimpulan

Hutang dan Piutang memiliki istilah yang sama namun memiliki pengertian yang berbeda. Hutang tidak membutuhkan persyaratan yang rumit seperti piutang. Hutang hanya membutuhkan jaminan sebagai syarat untuk dipertanggungjawabkan.

Demikian informasi tentang perbedaan hutang dan piutang dalam akuntansi, semoga artikel diatas dapat membantu dan bermanfaat untuk kamu semua ya!

Baca Juga

Bagikan:

Lovata Andrean

Hai saya Lovata saya bukan Ai namun saya merupakan seorang content writer SEO, Teknologi, Finansial, Wisata, Resep Masakan dan lain-lain, Semoga dapat bermanfaat untuk teman semua. Thanks