Cara Menghitung Pajak Progresif Kendaraan Bermotor

nafa cahyani

Cara Menghitung Pajak Progresif Kendaraan Bermotor
Cara Menghitung Pajak Progresif Kendaraan Bermotor

Rancakmedia.comĀ ā€“ Banyak orang yang masih belum mengetahui pasti tentang cara menghitung pajak progresif kendaraan bermotor, sebab perhitungan pajak progresif kendaraan bermotor masih membingungkan sebagian masyarakat.

Pajak progresif adalah tarif pengenaan tarif pajak yang didasarkan pada jumlah objek kena pajak dan juga harga atau nilai objek kena pajak.

Kendaraan bermotor dengan nama dan alamat pemilik yang sama akan dikenakan pajak progresif. Oleh karena itu, ketika jumlah mobil meningkat, beban pajak akan meningkat, oleh karena itu yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya dikenakan tarif pajak yang berbeda-beda.

Setiap daerah memiliki kesempatan untuk menetapkan proporsi pajak progresif. Kriterianya adalah tarif tidak melebihi kisaran yang ditetapkan dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.

Menurut Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 2 Tahun 2015, tarif pajak progresif adalah sebagai berikut:

Besaran Tarif Pajak Progresif Daerah DKI Jakarta

Dibawah ini terdapat jumlah kendaraan dan tarif pajak kendaraan bermotor, sebagai berikut:

  1. Pertama
    2%
  2. Kedua
    2.5%
  3. Ketiga
    3%
  4. Keempat
    3.5%
  5. Kelima
    4%
  6. Keenam
    4.5%
  7. Ketujuh
    5%
  8. Kedelapan
    5.5 ā€“ 10%

Cara Hitung Pajak Progresif Kendaraan Bermotor

Nilai keseluruhan pajak kendaraan akan dipengaruhi oleh jumlah pajak kendaraan bermotor progresif yang harus kamu bayar.

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sendiri dapat diperoleh dengan mengalikan Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dengan koefisien PKB dan tarif pajak.

1. Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB)

Nilai Jual Kendaraan Bermotor adalah nilai yang diberikan oleh Dispenda berdasarkan data yang dikumpulkan dari Agen Pemegang Merek.

Kamu dapat menggunakan perhitungan berikut untuk menentukan nilai nominal atau NJKB: (PKB/2) x 100. PKB bisa kamu temukan di bagian belakang STNK.

2. Efek Negatif atas Pemakaian Kendaraan

Dampak negatif terhadap penggunaan kendaraan digunakan untuk merepresentasikan tingkat degradasi jalan.

Koefisien sering digunakan untuk menyatakan nilai. Rumus berikut dapat digunakan untuk menentukan nilai pajak progresif setiap kendaraan:

  1. Tambahkan tarif pajak progresif ke nilai NJKB yang baru saja kamu hitung (pastikan persentasenya sudah disesuaikan dengan urutan kepemilikan kendaraan).
  2. Selanjutnya, kamu harus menentukan nilai SWDKLLJ untuk mendapatkan nilai pajak progresif setiap kendaraan bermotor.

Contoh Penghitungan Pajak Progresif Kendaraan Bermotor

Mari kamu bayangkan, misalnya, bahwa kamu memiliki empat kendaraan dengan merek dan model tahun yang sama.

PKB tersebut bernilai 2.000.000,00 rupiah, sesuai dengan nilai yang tersedia. SWDKLLJ memiliki nilai rupiah sebesar 150.000,00. Pada langkah pertama, kamu harus menggunakan rumus (PKB/2) x 100 untuk menghitung nilai NJKB:

(2.000.000/2) x 100 = 100.000.000,00. Setelah itu, kamu dapat mulai menghitung nilai pajak progresif setiap mobil yang kamu miliki dengan contoh hitung, dengan urutan penulisan kendaraan keberapa, PKB, SWDKLLJ, dan pajak progresif, sebagai berikut:

  1. Pertama 100.000.000,00 x 2% = 2.000.000,00 rupiah 150.000,00 rupiah 2.000.000,00 rupiah + 150.000,00 rupiah = 2.150.000,00 rupiah
  2. Kedua 100.000.000,00 x 2,5% = 2.500.000,00 rupiah 150.000,00 rupiah 2.500.000,00 rupiah + 150.000,00 rupiah = 2.650.000,00 rupiah
  3. Ketiga 100.000.000,00 rupiah x 3% = 3.000.000,00 rupiah 150.000,00 rupiah 3.000.000,00 rupiah + 150.000,00 rupiah = 3.150.000,00 rupiah
  4. Keempat PKB: 100.000.000,00 rupiah x 3,5% = 3.500.000,00 rupiah 150.000,00 rupiah 3.500.000,00 rupiah + 150.000,00 rupiah = 3.650.000,00 rupiah

FAQ

Di bawah ini kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang sering di tanyakan tentang pajak progresif, sebagai berikut:

Kapan Dikenakan Pajak Progresif?

Pajak progresif akan diterapkan pada kendaraan bermotor yang mempunyai kesamaan nama pemilik dengan alamat tempat tinggal pemilik. Jadi, besaran biaya pajak akan mengalami peningkatan seiring bertambahnya jumlah kendaraan sehingga kendaraan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.

Kesimpulan

Pada artikel di atas kami telah menyebutkan beberapa cara yang perlu di lakukan untuk menghitung pajak progresif kendaraan bermotor, selain itu kami juga menyebutkan bessaran tarif pajak progresif daerah DKI Jakarta, dan kami juga memberikan contoh cara menghitung pajak progresif kendaraan.

Demikian artikel tentang Cara Menghitung Pajak Progresif Kendaraan Bermotor, semoga artikel di atas dapat membantu dan bermanfaat untuk kamu semua yang ingin menghitung pajak progresif.

Baca Juga

Bagikan:

nafa cahyani

Saya merupakan seorang content writer SEO, Teknologi, Finansial, Wisata, Resep Masakan dan lain-lain, Semoga dapat bermanfaat untuk teman semua.