Pertarungan antara Khamzat Chimaev dan Dricus du Plessis di ajang UFC 319 masih menjadi perdebatan hangat di kalangan penggemar seni bela diri campuran. Duel yang berlangsung lima ronde ini, alih-alih menyajikan baku hantam sengit, justru didominasi oleh adu kekuatan di bawah oktagon, memicu tanggapan beragam dari para penonton. Pengamat UFC terkemuka, Chael Sonnen, mengakui bahwa pertarungan tersebut memang cenderung membosankan, namun ia menegaskan bahwa aturan tidak bisa diubah begitu saja berdasarkan preferensi pribadi.
Sonnen menyatakan bahwa diskusi seputar pertarungan ini masih jauh dari kata usai, terutama mengingat banyak penggemar yang merasa kecewa dengan jalannya laga. “Chimaev Vs Dricus, kita masih jauh dari selesai, teman-teman,” ujar Sonnen dalam kanal YouTube pribadinya. Ia menambahkan bahwa opini penonton yang menganggap pertarungan itu membosankan adalah valid, sebab itu hanyalah masalah selera pribadi terhadap jenis pertarungan yang disukai. “Sekarang, mereka tidak salah. Mereka tidak mungkin salah. Itu hanya pendapat,” jelasnya, sembari menegaskan bahwa itu bukanlah jenis pertarungan yang disukai oleh sebagian penggemar.
Namun, pembahasan kemudian bergeser dari sekadar “pertandingan tidak menyenangkan untuk ditonton” menjadi “kita perlu perubahan aturan untuk membuat orang-orang ini kembali berdiri,” seperti yang diungkapkan Sonnen. Di sinilah ia menolak keras usulan tersebut. Menurutnya, penggemar telah bertindak terlalu jauh dengan gagasan perubahan aturan yang fundamental dalam UFC. “Dan di situlah mereka berlebihan. Pada yang satu itu, saya harus membalas, mereka bertindak terlalu jauh,” tegas Sonnen, menegaskan bahwa tidak ada aturan yang bisa diubah hanya demi membuat pertarungan lebih “greget.”
Meskipun demikian, Chael Sonnen sepenuhnya mengakui kemenangan Khamzat Chimaev atas Dricus du Plessis. Ia menyoroti kemampuan gulat Borz—julukan Chimaev—yang terbukti sangat mematikan bagi DDP. Dominasi Chimaev terlihat jelas dari statistik serangan, di mana ia mampu melancarkan 529 serangan berbanding jauh dengan hanya 45 serangan dari DDP. Angka ini secara gamblang menunjukkan superioritas Chimaev dalam duel tersebut.
Pujian serupa juga datang dari juara kelas menengah, Israel Adesanya, yang memberikan apresiasi setinggi langit kepada Khamzat Chimaev. Adesanya menilai Chimaev berhasil mendominasi sepanjang pertarungan, bahkan tidak memberi kesempatan sedikit pun bagi Dricus du Plessis untuk menemukan ritme permainannya. “Khamzat memastikan dia bahkan tidak mendapatkan angin pertama dan langsung mencekiknya. Itu gila. Khamzat juara kelas menengah baru, (divisi) ini berada di tangan yang tepat,” pungkas Adesanya, mengisyaratkan masa depan cerah bagi Chimaev di divisi tersebut.
Ringkasan
Pertarungan Khamzat Chimaev dan Dricus du Plessis di UFC 319 menuai perdebatan karena didominasi adu kekuatan di bawah oktagon, sehingga dianggap membosankan oleh banyak penggemar. Pengamat UFC Chael Sonnen mengakui persepsi “membosankan” itu valid sebagai masalah selera pribadi. Namun, ia menolak keras usulan perubahan aturan fundamental UFC hanya demi membuat pertarungan lebih menarik.
Sonnen sepenuhnya mengakui kemenangan Khamzat Chimaev, menyoroti dominasi gulat dan statistik serangannya yang jauh lebih unggul dari DDP. Juara kelas menengah Israel Adesanya juga memuji Chimaev, menyatakan bahwa ia mendominasi penuh dan tidak memberi kesempatan kepada Dricus du Plessis. Ia bahkan mengisyaratkan masa depan cerah bagi Chimaev di divisi tersebut.