Euforia Kemenangan Khamzat Chimaev di UFC 319: Islam Makhachev Beri Pujian, Wacana Duel Kontroversial Mencuat
Kemenangan gemilang Khamzat Chimaev di UFC 319 pada Minggu (17/8/2025) tak hanya mengukuhkan dominasinya di kelas menengah, tapi juga memicu beragam reaksi dari para petarung top, termasuk Islam Makhachev.
Tampil superior dengan teknik gulat kelas atas, Chimaev практически tidak memberi kesempatan Dricus du Plessis untuk mengembangkan permainan. Kemenangan angka mutlak yang diraihnya pun mengantarkannya menjadi raja baru di divisi tersebut.
Tak ayal, hasil gemilang ini langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar dan pelaku seni bela diri campuran. Sejumlah jagoan UFC pun turut memberikan komentar melalui media sosial.
Islam Makhachev, mantan juara kelas ringan, tak ketinggalan memberikan ucapan selamat sekaligus pujian setinggi langit kepada “Si Serigala” Chimaev.
“Selamat, itu sungguh kepercayaan diri yang besar,” ungkap Makhachev, seperti dikutip dari transkrip Championat.com.
Lerone Murphy Tanggapi Tantangan Raja Kelas Bulu Usai Bikin Debutan UFC Telan Pil Pahit
Namun, yang lebih menarik, kemenangan Chimaev justru memunculkan wacana duel yang sangat kontroversial: Makhachev vs. Chimaev.
Ide “gila” ini pertama kali dilontarkan oleh petarung kelas ringan UFC, Terence McKinney. Menurutnya, pertemuan kedua petarung dengan kemampuan luar biasa ini akan menyajikan pertarungan yang sangat berkelas dan menarik untuk disaksikan.
“Bagaimana andai Khamzat melawan Makhachev?” tulis McKinney di akun media sosialnya. “Sungguh luar biasa andai kita bisa menyaksikan bentrokan tersebut.”
Terlepas dari wacana duel tersebut, dominasi Chimaev atas Du Plessis turut menyeret nama mantan juara kelas welter UFC, Kamaru Usman, ke dalam perbincangan.
Seperti yang kita ketahui, Usman pernah berhadapan dengan Chimaev pada tahun 2023. Meski kalah, Usman mampu memberikan perlawanan yang lebih sengit dibandingkan Du Plessis.
Pengakuan Dricus du Plessis usai Dikalahkan Khamzat Chimaev, Tegaskan Siap Tanding Ulang
Performa Usman saat melawan Chimaev bahkan membuat mantan penguasa kelas bantam, Aljamain Sterling, menjulukinya sebagai “juara tanpa mahkota” di kelas menengah.
“Apakah Usman adalah juara tanpa mahkota di kelas menengah?” komentar Sterling.
Lantas, siapa yang akan menjadi lawan Chimaev selanjutnya? Pertanyaan ini menjadi salah satu topik yang paling banyak diperbincangkan.
Mantan juara kelas menengah, Sean Strickland, tampaknya sangat berminat untuk menjajal kemampuan “Si Serigala”.
“Saya mungkin adalah satu-satunya orang di UFC yang bisa mengalahkan dia dalam gulat sepanjang lima ronde penuh,” tegas Strickland. “Sepertinya saya harus mengumpulkan kemenangan untuk menghadapi Si Pengecut itu,” imbuhnya, menyiratkan ambisinya untuk menantang Chimaev.
Ringkasan
Khamzat Chimaev meraih kemenangan gemilang di UFC 319, mengalahkan Dricus du Plessis dan memicu reaksi positif dari berbagai pihak, termasuk Islam Makhachev yang memberikan pujian atas kepercayaan diri Chimaev. Kemenangan ini kemudian menimbulkan wacana duel kontroversial antara Makhachev dan Chimaev, yang dilontarkan oleh Terence McKinney.
Selain wacana duel tersebut, penampilan Chimaev juga menyeret nama Kamaru Usman ke dalam perbincangan, mengingatkan pada pertarungan mereka sebelumnya. Sean Strickland juga menyatakan minatnya untuk menghadapi Chimaev, mengklaim dirinya sebagai satu-satunya petarung yang bisa mengalahkannya dalam gulat lima ronde.