Kinerja Tertekan, Laba Lippo Karawaci (LPKR) Ambles 99,3% di Semester I-2025

Nautonk

Rancak Media JAKARTA. Kinerja PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menunjukkan penurunan signifikan pada semester I-2025. Pendapatan perusahaan anjlok 49,25% menjadi Rp 4,03 triliun, jauh di bawah angka Rp 7,94 triliun pada periode yang sama tahun 2024. Penurunan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan di tengah kondisi ekonomi.

Analisis lebih rinci menunjukkan kontribusi masing-masing segmen bisnis. Segmen real estate development masih menjadi penyumbang terbesar dengan pendapatan Rp 3,45 triliun, disusul segmen lifestyle yang berkontribusi Rp 659,21 miliar. Yang mengejutkan, segmen healthcare, yang pada semester I 2024 menyumbang 50% dari total pendapatan, kini sama sekali tidak berkontribusi pada pendapatan LPKR di semester I 2025. Perubahan signifikan ini patut menjadi perhatian.

Meskipun demikian, terdapat beberapa sentimen positif yang perlu dipertimbangkan. Pemotongan suku bunga BI dan pelepasan Siloam berpotensi memberikan dampak positif bagi kinerja LPKR ke depannya. Di sisi lain, beban pokok pendapatan memang turun menjadi Rp 2,62 triliun (dari Rp 4,53 triliun di Juni 2024), namun laba bruto juga ikut merosot 58,81% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1,40 triliun.

Penurunan pendapatan juga terlihat pada pos penghasilan lainnya, yang turun drastis dari Rp 21,14 triliun di semester I 2024 menjadi hanya Rp 60,6 miliar di semester I 2025. Kondisi ini berdampak pada laba bersih perusahaan. LPKR mencatatkan kerugian Rp 18,61 miliar dari penjabaran laporan keuangan, berbanding terbalik dengan keuntungan Rp 129,71 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Akibatnya, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (laba bersih) anjlok 99,3% YoY, menjadi hanya Rp 137,9 miliar. Laba per saham dasar pun terjun bebas dari Rp 280,61 menjadi Rp 1,95 per saham.

Terlepas dari kinerja yang kurang menggembirakan di semester I 2025, LPKR tetap optimistis. Perusahaan menargetkan marketing sales mencapai Rp 6,25 triliun di tahun 2025. Dari sisi neraca, LPKR menunjukkan peningkatan aset menjadi Rp 54,65 triliun per 30 Juni 2025 (dari Rp 53,78 triliun pada 31 Desember 2024). Meskipun liabilitas juga naik menjadi Rp 23,30 triliun, ekuitas perusahaan juga meningkat menjadi Rp 31,35 triliun. Yang patut dicatat adalah peningkatan signifikan kas dan setara kas menjadi Rp 6,5 triliun, naik drastis dari Rp 1,6 triliun di periode yang sama tahun lalu. Kondisi keuangan ini menunjukkan potensi pemulihan bagi LPKR di masa mendatang.

Baca Juga

Tags

Uh-oh! It looks like you're using an ad blocker.

Our website relies on ads to provide free content and sustain our operations. By turning off your ad blocker, you help support us and ensure we can continue offering valuable content without any cost to you.

We truly appreciate your understanding and support. Thank you for considering disabling your ad blocker for this website