Rancak Media Setelah mengalami lesu darah selama dua hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup rebound pada pekan lalu.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI menunjukkan, IHSG Menguat 43,20 poin atau 0,57% ke level 7.533,38 pada penutupan perdagangan Jumat (8/8/2025).
Dengan demikian, selama sepekan, IHSG mencatatkan pelemahan tipis sebesar 0,06%.
Lantas, bagaimana pergerakan IHSG di awal pekan, Senin (11/8/2025)?
Proyeksi dan rekomendasi analis
Berikut adalah proyeksi dan rekomendasi saham dari empat analis:
1. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang
Alrich memproyeksi, IHSG akan bergerak pada kisaran support 7.480 dan resistance 7.680, selama belum mampu keluar dari area konsolidasi di awal pekan.
“Kenaikan lebih lanjut perlu dikonfirmasi oleh breakout yang valid di atas resistance 7.680 dengan volume yang meningkat,” kata dia, Jumat (8/8/2025).
IHSG Rawan Koreksi, Saham-Saham Apa yang Direkomendasikan Analis?
Namun selain itu, IHSG dalam sepekan ini juga turut dipengaruhi oleh rilis indeks kepercayaan konsumen Indonesia bulan Juli di level 118,1, naik tipis dari 117,8 di bulan sebelumnya sehingga mencatatkan angka tertinggi sejak bulan April 2025.
“Kenaikan indeks Consumer Confidence secara bertahap ini, setelah mengalami penurunan tajam pada bulan Mei 2025, disinyalir seiring dengan membaiknya prospek ekonomi karena meredanya kekhawatiran akan perang tarif, ekspektasi penurunan suku bunga serta ekspektasi akan membaiknya daya beli masyarakat,” urai Alrich.
2. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana
Herditya mengatakan, IHSG rawan terkoreksi dengan support 7.490 dan resistance 7.579 di awal pekan.
Terlebih, koreksi IHSG di pekan lalu masih disertai dengan munculnya tekanan jual.
Herditya melihat, gerak IHSG pekan ini dipicu oleh adanya rebalancing Morgan Stanley Capital Index (MSCI) Global Standard and Small Cap hingga rilis data ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,12% pada kuartal II-2025.
Hati-Hati, IHSG di Awal Pekan Ini Masih Rawan Terkoreksi
“Rilis data neraca dagang China yang masih surplus meskipun menurun, penguatan komoditas emas, dan juga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut memengaruhi IHSG pekan ini,” jelas Herditya.
3. VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi
Audi memproyeksikan IHSG pada Senin (11/8/2025), akan bergerak mixed cenderung melemah dalam rentang level support 7.470 dan resistance 7.660 dengan indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan pelemahan tren yang masih berlanjut.
Audi memandang, pekan depan pasar akan menantikan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) untuk Juli 2025 yang diperkirakan naik 3% yoy. Data ini dinilai berpotensi membuat Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed), belum bersikap sepenuhnya dovish.
“Sehingga cenderung berdampak negatif untuk pasar saham,” kata Audi kepada Kontan, Minggu (10/8/2025).
4. Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta
Nafan memproyeksikan level support IHSG pada Senin (11/8) berada di kisaran 7.428 dan 7.358, sedangkan level resistance berada di 7.585 dan 7.659.
Menurutnya, pergerakan IHSG pekan ini akan dipengaruhi oleh dinamika implementasi tarif resiprokal AS, serta perkembangan inflasi AS yang akan menjadi perhatian, khususnya data Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat (Consumer Price Index/CPI).
Tonton: Saham Baru di MSCI Bakal Pacu Kinerja IHSG?
“Meskipun diperkirakan masih terdapat tekanan inflasi, pelaku pasar tetap optimis bahwa The Fed berpeluang menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps paling cepat pada September,” jelas Nafan kepada Kontan, Minggu (10/8/2025).
Untuk sentimen domestik, pelaku pasar akan menanti data penjualan ritel Indonesia yang diproyeksikan masih mencatat pertumbuhan.