Super League 2025/26: Suporter Tim Tamu Boleh Masuk Stadion? Cek di Sini!

Nautonk

Advertisement

Rancak Media – Musim perdana Super League 2025/2026 hanya tinggal menghitung hari, dijadwalkan akan bergulir pada Jumat (8/8) mendatang. Namun, sebuah pertanyaan krusial masih menggantung dan menjadi sorotan utama: akankah suporter tamu diizinkan kembali memadati tribun stadion untuk mendukung tim kesayangan mereka di kandang lawan?

Borneo FC vs Bhayangkara Jadi Laga Pertama, Tapi Pembukaan Super League 2025/2026 di Gelora Bung Tomo saat Persebaya Surabaya Jamu PSIM Yogyakarta!

Dampak mendalam dari peristiwa kelam Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 masih terasa hingga kini di jagat sepak bola Indonesia. Sejak tragedi tersebut, kebijakan larangan suporter away telah diterapkan secara konsisten. Akibatnya, para penggemar fanatik hanya bisa menyaksikan tim favorit mereka bertanding di laga tandang melalui layar televisi atau platform streaming.

Advertisement

Regulasi yang terus berlanjut hingga musim yang baru saja usai ini secara signifikan mengurangi kemeriahan atmosfer stadion. Kehadiran suporter tandang, yang dahulu menjadi sumber dinamika dan rivalitas sehat antarkelompok suporter, kini hanya menjadi kenangan yang sangat dirindukan.

Upaya Terobosan dari I.League

Menyambut era baru Super League 2025/2026, I.League selaku operator kompetisi tidak tinggal diam. Mereka mengambil langkah proaktif dalam mencari solusi untuk mengembalikan euforia sepak bola Indonesia, sembari tetap memprioritaskan aspek keamanan dan keselamatan para penonton.

Ferry Paulus, Direktur Utama I.League, baru-baru ini mengungkapkan bahwa pihaknya sedang dalam tahap finalisasi koordinasi dengan institusi terkait, khususnya pihak kepolisian.

“Kami sedang menyelesaikan sinkronisasi dengan pihak kepolisian, dan kemungkinan dalam 1-2 hari ke depan akan ada keputusan mengenai proposal yang telah kami ajukan,” terang Ferry Paulus dalam konferensi pers Super League pada Minggu (3/8).

Dua Alternatif Solusi yang Diajukan

Dalam upaya membuka kembali pintu bagi suporter tamu, I.League telah menyusun strategi komprehensif dengan mengajukan dua alternatif utama kepada pihak kepolisian.

Opsi pertama adalah permohonan izin kehadiran suporter tamu khusus untuk pertandingan-pertandingan yang dinilai memiliki tingkat risiko rendah. “Alternatif pertama adalah permohonan agar suporter tamu dapat hadir dengan status tanpa masalah, artinya tidak ada rivalitas seperti misalnya Persija versus Persib dan sejenisnya,” jelas Ferry Paulus, merujuk pada pertandingan yang minim potensi gesekan antarsuporter.

Sementara itu, alternatif kedua melibatkan inovasi teknologi melalui pengembangan sistem tiket yang lebih canggih. Ferry Paulus menjelaskan bahwa mereka telah mempresentasikan ‘ticketing system’ ini kepada pihak kepolisian, yang diharapkan dapat menjadi terobosan untuk mengatur dan mengontrol kehadiran suporter tamu secara lebih efektif dan aman.

Regulasi Larangan Suporter Away Bakal Diputuskan 1-2 Hari Lagi, Tapi Semua Tergantung PSSI

Meskipun Ferry Paulus tidak merinci detail spesifik mengenai sistem tiket yang diusulkan, ia mengkonfirmasi adanya respons positif dari Mabes Polri. Hal ini mengindikasikan bahwa proposal yang diajukan I.League mendapatkan perhatian serius dari pihak keamanan.

Namun, keputusan final terkait kebijakan larangan suporter away ini tidak hanya bergantung pada pihak kepolisian. Ferry Paulus menekankan peran krusial PSSI sebagai regulator dalam menentukan kebijakan ini.

PSSI sebagai regulator juga harus memberikan persetujuan terkait sinkronisasi transformasi ke FIFA. Harapannya ada titik terang untuk gambaran suporter tamu ke depannya,” tuturnya, menyoroti pentingnya dukungan dari federasi sepak bola nasional.

Bukan Cuma FIFA Matchday, I.League Turut Liburkan Super League 2025/2026 saat SEA Games 2025

Proses pengambilan keputusan ini memang melibatkan koordinasi yang kompleks antara berbagai pihak. Selain I.League, kepolisian, dan PSSI, aspek regulasi FIFA juga menjadi pertimbangan penting dalam transformasi menuju Super League. Upaya sinkronisasi dengan standar internasional FIFA menunjukkan komitmen Indonesia untuk menyelaraskan regulasi domestik dengan praktik terbaik global, sambil tetap mempertimbangkan kondisi dan tantangan lokal yang spesifik.

Harapan Kembalinya Atmosfer Stadion

Keputusan mengenai izin suporter tamu diharapkan dapat diumumkan dalam waktu dekat, mengingat Super League 2025/2026 akan segera dimulai. Kembalinya tradisi away fans tentu akan memberikan dimensi baru bagi atmosfer pertandingan dan kembali memicu rivalitas sehat antar-klub.

Penggemar sepak bola Indonesia menanti dengan penuh harap, akankah era Super League akan menandai kembalinya tradisi away fans yang telah lama tertunda sejak Tragedi Kanjuruhan, sebuah insiden yang mengubah lanskap sepak bola nasional hampir tiga tahun silam.

Keputusan ini tidak hanya akan mempengaruhi atmosfer pertandingan, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap aspek ekonomi klub dan industri sepak bola secara keseluruhan. Dengan kembalinya suporter tamu, antusiasme dan daya tarik kompetisi yang akan berlangsung selama 34 pekan dengan total 306 pertandingan ini diharapkan akan meningkat pesat.

Ringkasan

Super League 2025/2026 akan segera bergulir, dengan pertanyaan krusial mengenai izin masuknya suporter tamu ke stadion. Kebijakan larangan suporter tandang telah diterapkan secara konsisten sejak Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022, yang mengurangi kemeriahan atmosfer pertandingan. I.League selaku operator kompetisi sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencari solusi terkait hal ini.

I.League telah mengajukan dua alternatif: mengizinkan suporter tamu untuk pertandingan berisiko rendah atau menggunakan sistem tiket yang lebih canggih. Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, menyatakan keputusan akan segera diumumkan setelah sinkronisasi dengan kepolisian dan persetujuan PSSI sebagai regulator. Kembalinya tradisi suporter tamu diharapkan dapat meningkatkan atmosfer pertandingan dan daya tarik Super League.

Advertisement

Baca Juga

Tags