Rancak Media – JAKARTA. Nilai tukar Rupiah spot menunjukkan tren pelemahan signifikan. Pada penutupan perdagangan Jumat (1/8/2025), Rupiah tercatat melemah 0,35% di level Rp 16.513 per dolar Amerika Serikat (AS), menurun dari posisi sehari sebelumnya yang berada di Rp 16.456 per dolar AS. Secara kumulatif, dalam kurun waktu sepekan, mata uang Garuda ini bahkan telah terkoreksi sebesar 1,17%.
Pelemahan Rupiah ini terjadi di tengah gejolak pasar mata uang Asia. Sore ini, mayoritas mata uang Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Won Korea menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam, terkoreksi 0,76%. Menyusul di belakangnya adalah Rupiah yang melemah 0,35%, disusul dolar Taiwan dengan koreksi 0,32%, ringgit Malaysia 0,25%, yuan China 0,14%, baht Thailand 0,12%, dan dolar Hong Kong yang melemah tipis 0,003% terhadap dolar AS.
Kendati demikian, tidak semua mata uang Asia bernasib sama. Beberapa di antaranya justru menunjukkan penguatan signifikan terhadap dolar AS pada sesi perdagangan sore ini. Pesso Filipina berhasil menguat 0,28%, rupee India tumbuh 0,18%, yen Jepang menguat 0,13%, dan dolar Singapura sedikit menguat 0,02% terhadap mata uang Paman Sam tersebut.
Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.515 Per Dolar AS pada Hari Ini 1 Agustus 2025
Di sisi lain, pergerakan indeks dolar global juga turut menarik perhatian. Indeks yang menjadi cerminan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia ini tercatat berada di level 100,08. Angka ini menunjukkan peningkatan dari posisi penutupan sehari sebelumnya yang berada di 99,96, mengindikasikan penguatan dolar AS secara global.
Ringkasan
Rupiah spot melemah signifikan, mencapai Rp 16.513 per dolar AS pada penutupan perdagangan Jumat (1/8/2025), terkoreksi 0,35% dari posisi sebelumnya. Secara kumulatif, mata uang Garuda ini telah melemah 1,17% dalam sepekan. Pelemahan Rupiah terjadi di tengah gejolak pasar, dengan mayoritas mata uang Asia juga terpantau melemah terhadap dolar AS.
Di antara mata uang Asia, Won Korea menunjukkan pelemahan terdalam, sementara Rupiah menyusul dengan koreksi 0,35%. Namun, beberapa mata uang seperti Peso Filipina dan Rupee India justru menguat terhadap dolar AS. Penguatan dolar AS secara global juga terlihat dari indeks dolar yang naik ke level 100,08, mengindikasikan dominasi mata uang Paman Sam.