Meta AI Mengubah Facebook: Pemrosesan Cloud Canggih!

Ade Banteng

Rancak Media – , JakartaFacebook kini meluncurkan sebuah inovasi yang mengundang perdebatan serius mengenai privasi pengguna: fitur baru yang meminta izin untuk mengakses seluruh rol kamera ponsel. Tujuannya adalah untuk memberikan saran otomatis berupa versi foto yang telah diedit dengan kecerdasan buatan (AI), bahkan untuk gambar yang belum pernah diunggah ke platform.

Dilansir dari Techcrunch pada Jumat, 27 Juni 2025, fitur ini pertama kali muncul ketika pengguna berusaha membuat cerita baru di aplikasi. Dalam prosesnya, sebuah notifikasi pop-up akan tampil, menawarkan opsi “pemrosesan cloud” yang diklaim dapat membantu pengguna menerima ide-ide kreatif dari sistem AI Meta. Tawaran ini sekilas terdengar menarik, namun menyimpan implikasi yang mendalam terkait data pribadi.

Pop-up tersebut menjelaskan bahwa dengan mengeklik “Izinkan”, pengguna secara efektif memberikan akses kepada Facebook untuk menganalisis dan menciptakan berbagai ide kreatif langsung dari rol kamera mereka. Ide-ide tersebut bisa bervariasi, mulai dari kolase menarik, ringkasan foto otomatis, penataan ulang berbasis AI, hingga rekomendasi tema foto tertentu. Untuk merealisasikan kemampuan ini, Facebook akan secara berkala mengunggah konten dari rol kamera pengguna ke server cloud-nya, memanfaatkan data seperti waktu pengambilan, lokasi, atau tema gambar. Meskipun pesan tersebut menekankan bahwa hanya pengguna yang dapat melihat saran yang dihasilkan dan media tidak akan digunakan untuk tujuan iklan, ada detail penting yang perlu dicermati lebih lanjut.

Ironisnya, dengan menyetujui opsi ini, pengguna juga secara otomatis menyetujui Persyaratan Layanan AI milik Meta yang baru. Hal ini memberikan izin penuh bagi AI Meta untuk menganalisis secara mendalam konten, termasuk ciri wajah dalam foto, serta memanfaatkan informasi detail seperti tanggal dan keberadaan orang atau objek di dalam gambar untuk menghasilkan saran kreatif. Fitur ini menyoroti betapa mudahnya pengguna tergelincir dalam membagikan data pribadi kepada penyedia teknologi AI, seringkali tanpa pemahaman penuh terhadap konsekuensi jangka panjangnya. Di tengah persaingan ketat dalam pengembangan AI, kemampuan Meta untuk mengakses foto pribadi yang belum dipublikasikan tentu memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan.

Berdasarkan Ketentuan AI milik Meta terkait pemrosesan gambar, pengguna yang membagikan foto secara implisit setuju bahwa Meta dapat menganalisis gambar tersebut, termasuk fitur wajah menggunakan kecerdasan buatan. Proses ini memungkinkan Meta untuk menyediakan beragam fitur baru, seperti merangkum isi gambar, mengedit, atau bahkan menghasilkan gambar baru berdasarkan foto yang ada. Ketentuan yang sama juga secara eksplisit memberi Meta hak untuk menyimpan dan memanfaatkan informasi pribadi yang dibagikan pengguna guna menyesuaikan hasil keluaran AI. Lebih lanjut, Meta menyatakan bahwa interaksi pengguna dengan sistem AI mereka, termasuk percakapan, berpotensi ditinjau oleh manusia. Namun, perusahaan tidak secara spesifik menjelaskan batasan informasi pribadi yang dimaksud, hanya menyebut data itu mencakup “permintaan, umpan balik, atau konten lain” yang dikirimkan oleh pengguna, meninggalkan pertanyaan besar mengenai cakupan data yang dianalisis.

Hingga saat ini, masih belum sepenuhnya jelas apakah foto yang diunggah dalam proses “pemrosesan cloud” juga termasuk dalam kategori informasi pribadi yang dapat dianalisis dan disimpan secara permanen. Meskipun demikian, belum ada reaksi keras dari publik terkait fitur ini. Beberapa pengguna mulai menyadari keberadaan fitur ini saat membuat Story di Facebook, seperti ketika AI Meta secara otomatis mengubah foto lama menjadi versi bergaya anime, memicu pertanyaan dan kekhawatiran.

Menariknya, sebagian pengguna di komunitas anti-AI di Facebook telah berupaya mencari cara untuk mematikan fitur tersebut. Pengaturannya dapat ditemukan dengan relatif mudah di bagian Preferensi dalam aplikasi, tepatnya di menu “Saran berbagi rol kamera.” Di sana terdapat dua opsi penting: yang pertama mengizinkan Facebook menyarankan foto saat menjelajahi aplikasi, dan yang kedua (fitur cloud processing) memungkinkan Facebook membuat gambar berbasis AI dari foto yang ada di rol kamera pengguna, memberikan kontrol lebih kepada pengguna yang peduli terhadap privasinya.

Kemampuan Meta untuk mengakses dan menggunakan foto dari rol kamera sebenarnya bukan hal yang sepenuhnya baru. Beberapa pengguna telah melaporkan keberadaan fitur serupa sejak awal tahun, disertai tangkapan layar pop-up yang muncul saat membuat Story. Meta sendiri juga telah menyediakan panduan resmi bagi pengguna Android dan iOS untuk mengelola fitur tersebut, menunjukkan bahwa implementasi ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas.

Ketentuan AI Meta telah diberlakukan secara resmi sejak 23 Juni 2024. Namun, melacak perubahan versi sebelumnya menjadi tantangan karena tidak ada catatan publik resmi yang tersedia, dan arsip dari Internet Archive pun tidak lengkap. Hal ini mempersulit pengguna untuk memahami evolusi kebijakan privasi Meta secara transparan. Yang jelas, dengan fitur terbaru ini, Meta melangkah lebih jauh dari sekadar melatih AI berdasarkan konten yang dibagikan secara publik. Kini, data yang bersifat sangat pribadi seperti isi rol kamera pun menjadi sasaran utama untuk analisis AI mereka. Sebagai respons terhadap kebijakan ini, pengguna di Uni Eropa diberikan waktu hingga 27 Mei 2025 untuk menyatakan penolakan terhadap ketentuan baru tersebut, memberikan secercah harapan bagi perlindungan data pribadi di wilayah tersebut.

Pilihan editor: Login Facebook Kini Bisa Tanpa Menggunakan Kata Sandi

Ringkasan

Facebook telah meluncurkan fitur baru yang meminta izin akses ke seluruh rol kamera ponsel untuk memberikan saran foto yang telah diedit dengan kecerdasan buatan (AI) melalui “pemrosesan cloud”. Fitur ini memungkinkan Meta menganalisis gambar, termasuk fitur wajah dan detail seperti waktu atau lokasi, bahkan untuk foto yang belum diunggah ke platform. Dengan menyetujui, pengguna secara otomatis menyetujui Persyaratan Layanan AI Meta yang baru, yang mengizinkan analisis mendalam terhadap konten pribadi mereka.

Meskipun Meta menyatakan saran hanya dapat dilihat oleh pengguna dan media tidak akan digunakan untuk tujuan iklan, cakupan data pribadi yang dianalisis dan disimpan secara permanen masih belum sepenuhnya jelas. Pengguna dapat menonaktifkan fitur ini melalui pengaturan aplikasi di bagian “Saran berbagi rol kamera”. Kebijakan AI Meta ini telah berlaku sejak 23 Juni 2024, dengan pengguna di Uni Eropa diberikan waktu hingga 27 Mei 2025 untuk menyatakan penolakan.

Baca Juga

Bagikan:

Tags