Konflik Iran-Israel: Garuda, Qatar, JAL Batalkan Penerbangan ke Doha!

Ade Banteng

Rancak Media – , Jakarta – Ketegangan geopolitik di Timur Tengah akibat eskalasi konflik Iran-Israel telah memicu gangguan signifikan pada lalu lintas udara global, mengakibatkan pembatalan dan penangguhan sejumlah penerbangan internasional. Maskapai penerbangan papan atas seperti Garuda Indonesia, Qatar Airways, dan Japan Airlines menjadi yang terdepan dalam merasakan dampak langsung dari kondisi keamanan yang memanas ini.

Menanggapi situasi tersebut, Garuda Indonesia secara resmi mengumumkan penangguhan sementara seluruh layanan penerbangan dari dan menuju Doha, Qatar, hingga tanggal 1 Juli mendatang. Langkah ini diambil demi menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan di tengah kondisi yang tidak menentu.

Sebelum keputusan penangguhan total ini, pada 23 Juni 2025, penerbangan Garuda Indonesia GA-900 rute Jakarta–Doha terpaksa dialihkan atau divert ke Bandara Internasional Kualanamu, Medan. Pesawat tersebut berhasil mendarat dengan selamat di Medan pada pukul 04.22 WIB, sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta pada 24 Juni 2025 pukul 05.34 WIB dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 08.08 WIB.

Sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko dan menjamin keselamatan, Garuda Indonesia terus berkoordinasi intensif dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Doha, otoritas setempat, dan pihak terkait lainnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan seluruh penumpang, awak pesawat, serta staf yang berada di wilayah terdampak konflik Iran-Israel. Ade R. Susardi, Direktur Niaga Garuda Indonesia, menegaskan komitmen tersebut, menyatakan, “Saat ini kami memang akan melihat situasi. Untuk sementara, kami akan setop dulu sekitar satu minggu sambil memperhatikan perkembangannya.”

Tak hanya Garuda Indonesia, maskapai raksasa Timur Tengah, Qatar Airways, juga turut membatalkan sejumlah penerbangannya sebagai imbas langsung dari ketegangan geopolitik yang memanas antara Iran dan Israel. Salah satu rute yang terdampak adalah penerbangan QR963 dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Penerbangan ini, yang seharusnya mengangkut sekitar 300 penumpang dan dijadwalkan berangkat pukul 19.20 WITA, terpaksa dibatalkan.

Di terminal keberangkatan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, banyak penumpang yang terkena dampak pembatalan ini terlihat tengah dipandu oleh staf Qatar Airways untuk proses pendaftaran ulang. Kasi Humas Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ipda I Gede Suka Artana, S.H., membenarkan insiden pembatalan tersebut. Ia menambahkan bahwa “Anggota Polres Bandara segera mengambil tindakan dengan melakukan pengawasan dan pengamanan di wilayah terminal, serta berkoordinasi dengan pihak maskapai untuk mencegah potensi gangguan keamanan,” sebagaimana dikutip dari resbandara.bali.polri.go.id pada 24 Juni 2025.

Dampak ketegangan ini tidak hanya terasa di Indonesia, melainkan meluas hingga memengaruhi operasional penerbangan internasional lainnya. Japan Airlines (JAL) menjadi maskapai global berikutnya yang mengumumkan pembatalan rute penting menuju Doha.

Menurut siaran pers resmi Japan Airlines (JAL), penerbangan dari Tokyo (Haneda) menuju Doha dibatalkan karena alasan keamanan yang krusial. Insiden spesifik terjadi pada 24 Juni 2025 sekitar pukul 01.00 JST, ketika wilayah udara Qatar ditutup sementara demi keselamatan. Akibatnya, penerbangan JL59 yang dijadwalkan berangkat pada 23 Juni terpaksa kembali ke Tokyo dan akhirnya dibatalkan.

Merespons dinamika keamanan di Timur Tengah, JAL memutuskan untuk menangguhkan operasional penerbangan JL59/50 hingga ada pemberitahuan lebih lanjut. Meskipun pembatasan ruang udara telah dicabut, sebagaimana disebutkan dalam pernyataan resmi pada 25 Juni, JAL tetap memilih untuk melanjutkan penangguhan penerbangan. Keputusan ini diambil sebagai langkah kehati-hatian hingga seluruh langkah keamanan yang diperlukan benar-benar terjamin.

Secara keseluruhan, pembatalan penerbangan JAL mencakup periode antara 23 Juni hingga 2 Juli 2025, memengaruhi total 2.927 penumpang yang jadwal perjalanannya terganggu.

Dampak gelombang pembatalan penerbangan akibat ketegangan Iran-Israel ini meluas ke berbagai maskapai global lainnya. Selain Garuda Indonesia, Qatar Airways, dan Japan Airlines, nama-nama besar seperti Air India, Emirates, Etihad Airways, dan British Airways juga terpaksa membatalkan rute penerbangan menuju negara-negara yang berdekatan dengan zona konflik.

Mila Novita dan Mega Putri Mahadewi berkontribusi dalam artikel ini.

Pilihan Editor: Konflik Iran-Israel Terhadap Jadwal Penerbangan Jemaah Umrah Indonesia

Ringkasan

Eskalasi konflik Iran-Israel menyebabkan gangguan signifikan pada lalu lintas udara global, memicu pembatalan dan penangguhan penerbangan. Garuda Indonesia menangguhkan sementara seluruh layanan ke Doha, Qatar, hingga 1 Juli demi keamanan, termasuk pengalihan rute Jakarta-Doha pada 23 Juni. Maskapai ini berkoordinasi intensif dengan berbagai pihak untuk memastikan keselamatan penumpang dan awak.

Qatar Airways juga membatalkan sejumlah penerbangan, seperti QR963 dari Bali yang berdampak pada sekitar 300 penumpang. Japan Airlines (JAL) membatalkan rute Tokyo-Doha dari 23 Juni hingga 2 Juli, memengaruhi 2.927 penumpang, setelah penutupan sementara wilayah udara Qatar. Dampak ketegangan ini turut menyebabkan pembatalan rute penerbangan oleh Air India, Emirates, Etihad Airways, dan British Airways di area dekat zona konflik.

Baca Juga

Bagikan:

Tags