Rancak Media – PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengumumkan persetujuan pembagian dividen tunai senilai Rp 300,2 miliar kepada para pemegang sahamnya. Jumlah ini merepresentasikan 51 persen dari total laba bersih Perseroan, di mana setiap investor akan menerima dividen sebesar Rp 120 per lembar saham.
Keputusan penting ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung di Jakarta pada Kamis, 19 Juni. Direktur Utama Bluebird, Adrianto (Andre) Djokosoetono, dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, menegaskan bahwa total dividen yang dibagikan mencapai Rp 300,2 miliar, atau 51 persen dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Perseroan untuk tahun buku 2024.
Lebih lanjut, Andre membeberkan jadwal pembayaran dividen akan dilaksanakan pada 11 Juli 2025, kepada pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 2 Juli 2025. Sementara itu, sisa laba bersih sebesar Rp 284,9 miliar akan dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan serta mendukung kebutuhan belanja modal dan pengembangan strategis sepanjang tahun berjalan.
Pencapaian ini didukung oleh kinerja keuangan Blue Bird yang cemerlang sepanjang tahun 2024. Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Andre menyoroti bahwa ini merupakan tahun ketiga berturut-turut Bluebird berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dua digit, menunjukkan konsistensi dan soliditas operasional.
Secara rinci, pada tahun 2024, Blue Bird mencatat pendapatan bersih yang mencapai Rp 5 triliun, tumbuh 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih tercatat di atas Rp 593 miliar, melonjak 28 persen dari tahun 2023, sedangkan EBITDA Perseroan meningkat menjadi lebih dari Rp 1,2 triliun atau naik 9 persen secara tahunan.
Peningkatan kinerja finansial ini tak lepas dari strategi ekspansi dan optimalisasi operasional yang konsisten dijalankan oleh Perseroan. Hingga akhir tahun 2024, total armada Bluebird mencapai sekitar 24.200 unit yang tersebar di 20 kota, menunjukkan penambahan signifikan sekitar 1.200 unit dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain keputusan dividen, RUPST juga menyetujui perubahan penting dalam susunan anggota Dewan Komisaris, dengan mengangkat Noni Purnomo sebagai Wakil Komisaris Utama. Langkah ini diambil untuk semakin memperkuat tata kelola perusahaan dan arah strategis Bluebird ke depan.
Menyongsong tahun 2025, Perseroan menilai bahwa tahun tersebut akan menjadi momentum krusial bagi Bluebird untuk tetap relevan dan kompetitif di era mobilitas modern. Fokus utama akan meliputi pengembangan armada yang lebih ramah lingkungan, perluasan kemitraan kanal digital, serta inovasi dalam menghadirkan layanan yang adaptif dan inklusif bagi pelanggan.
“Fokus kami tetap pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan menjadikan Bluebird sebagai solusi mobilitas yang selalu dapat diandalkan,” tutup Andre, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
Ringkasan
PT Blue Bird Tbk (BIRD) telah menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 300,2 miliar, merepresentasikan Rp 120 per saham atau 51 persen dari laba bersih Perseroan. Keputusan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 19 Juni. Pembayaran dividen dijadwalkan pada 11 Juli 2025 bagi pemegang saham yang tercatat per 2 Juli 2025.
Kinerja finansial Blue Bird di tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan laba bersih mencapai lebih dari Rp 593 miliar, naik 28 persen dari tahun sebelumnya, serta pendapatan bersih Rp 5 triliun. Ini merupakan tahun ketiga berturut-turut Perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dua digit. RUPST juga menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dengan mengangkat Noni Purnomo sebagai Wakil Komisaris Utama.