Tesla Terjun Bebas! Rp2.400 Triliun Lenyap Akibat Musk vs Trump?

Ade Banteng

Rancak Media – JAKARTA – Gelombang kekhawatiran investor menghantam Tesla Inc., produsen mobil listrik raksasa milik Elon Musk, setelah mencuatnya potensi keretakan hubungan antara Musk dan mantan Presiden AS, Donald Trump. Dampaknya sungguh mencengangkan: kapitalisasi pasar Tesla langsung menguap hingga US$150 miliar.

Aksi jual saham Tesla pada Kamis (5/6/2025) menyebabkan penurunan harga saham hingga 14%, menandai pekan terburuk bagi perusahaan dalam setahun terakhir. Ironisnya, di antara tujuh raksasa teknologi (magnificent seven), performa saham Tesla justru menjadi yang paling loyo.

Turbulensi ini tidak hanya mengguncang Tesla. Saham Destiny Tech100 Inc., sebuah dana tertutup yang memiliki investasi signifikan di SpaceX, perusahaan antariksa Musk, juga ikut terperosok, anjlok hingga 13%.

Baca Juga: Kronologi dan Asal-Usul Perseteruan Donald Trump vs Elon Musk

Menurut data Bloomberg Billionaires Index yang dirilis pada Jumat (6/6/2024), kekayaan Elon Musk menyusut drastis sebesar US$33,9 miliar hanya dalam sehari. Akibatnya, total kekayaannya kini “hanya” US$335 miliar, atau setara dengan Rp5.446,44 triliun (dengan kurs Rp16.258,05 per dolar AS).

“Ini adalah situasi ‘Twilight Zone’ bagi para investor. Hal terakhir yang ingin mereka lihat adalah Trump, yang dulunya pendukung setia Musk dan Tesla, berubah menjadi musuh,” ujar Dan Ives, seorang analis di Wedbush dan salah satu pendukung vokal Tesla, seperti dikutip dari Bloomberg.

Baca Juga: Elon Musk Kehilangan Rp551 Triliun di Tengah Pertikaian dengan Trump

Perseteruan antara Musk dan Trump diduga bermula ketika Musk memutuskan untuk mengundurkan diri dari pemerintahan Trump pada pekan lalu. Setelah keluar, Musk justru gencar mengkritik Rancangan Undang-Undang (RUU) Pajak dan kebijakan dalam negeri AS.

“RUU pengeluaran Kongres yang sangat besar, keterlaluan, dan penuh dengan tipu daya ini adalah sebuah kekejian yang menjijikkan. Memalukan bagi mereka yang memilihnya,” tulis Musk dalam sebuah unggahan di media sosial.

Baca Juga: Pertikaian Memanas, Donald Trump dan Elon Musk Saling Serang Efek RUU Pajak AS

Namun, kritik tersebut langsung dibalas oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt. “Ini adalah RUU yang besar dan indah dan dia [Musk] akan mematuhinya,” tegas Leavitt kepada wartawan pada Selasa lalu.

Inti masalahnya terletak pada potensi dampak kebijakan pajak Trump yang dapat menghapus keringanan pajak senilai US$7.500 bagi konsumen yang membeli beberapa model Tesla dan mobil listrik lainnya. Penghapusan ini akan terjadi jauh lebih cepat, yakni 7 tahun lebih awal dari rencana sebelumnya.

JPMorgan & Chase Co. memperkirakan bahwa kebijakan tersebut berpotensi menciptakan kerugian hingga US$1,2 miliar bagi Tesla.

Kepala investasi di Granite Bay Wealth Management, Paul Stanley, memperingatkan bahwa kontroversi yang berkelanjutan ini dapat merusak kepercayaan investor dan memicu volatilitas pasar yang lebih besar.

“Mengingat kewenangan yang melekat pada jabatan presiden, saya tidak melihat bagaimana ini bisa menjadi sesuatu yang tidak negatif bagi Tesla dan Musk,” kata Stanley.

Sementara itu, Donald Trump melancarkan serangan balasan dari Ruang Oval, Gedung Putih. Bahkan, Trump mengancam akan mengakhiri kontrak-kontrak pemerintah yang saat ini dipegang oleh perusahaan-perusahaan Elon Musk.

“Elon ‘sudah kurus kering,’ saya memintanya untuk pergi, saya mencabut mandat EV-nya yang memaksa semua orang membeli mobil listrik yang tidak diinginkan orang lain [yang sudah dia tahu selama berbulan-bulan akan saya lakukan!), dan dia menjadi GILA!,” tulis Trump sebagai serangan balik terhadap Musk.

Ringkasan

Saham Tesla mengalami penurunan signifikan akibat potensi keretakan hubungan antara Elon Musk dan Donald Trump. Kapitalisasi pasar Tesla menguap hingga US$150 miliar, dengan penurunan harga saham mencapai 14% pada Kamis, menjadikannya pekan terburuk dalam setahun. Kekayaan Elon Musk juga menyusut drastis sebesar US$33,9 miliar hanya dalam satu hari.

Perseteruan ini dipicu oleh kritik Musk terhadap RUU Pajak AS, yang dibalas oleh pemerintah Trump. Dampaknya, kebijakan pajak Trump berpotensi menghapus keringanan pajak bagi konsumen mobil listrik, yang diperkirakan menyebabkan kerugian hingga US$1,2 miliar bagi Tesla. Donald Trump bahkan mengancam akan mengakhiri kontrak-kontrak pemerintah dengan perusahaan-perusahaan Elon Musk.

Baca Juga

Bagikan: