Maskapai penerbangan nasional Inggris, British Airways, kembali menjadi sorotan setelah memberlakukan aturan baru yang jauh lebih ketat terkait penggunaan media sosial bagi para awak kabinnya. Kebijakan ini secara tegas melarang mereka mengunggah foto selama transit di destinasi populer, bahkan saat di luar jam kerja.
Pembatasan yang biasanya hanya berlaku saat bertugas kini meluas hingga waktu istirahat pribadi. Pihak maskapai menegaskan bahwa langkah ini diambil demi melindungi keselamatan dan keamanan para personelnya. Seorang perwakilan British Airways mengungkapkan kepada New York Post, “Keselamatan orang-orang kami sangat penting bagi kami dan sebagai pemberi kerja yang bertanggung jawab, kami terus mencari cara untuk meningkatkan keamanan mereka.”
Fokus utama aturan baru ini adalah untuk menyembunyikan keberadaan awak kabin dari potensi identifikasi lokasi yang didukung kecerdasan buatan (AI). Menurut Mirror, pelaku kejahatan kini dapat memanfaatkan alat pelacak lokasi bertenaga AI yang canggih. Perangkat lunak tersebut mampu menganalisis isyarat latar belakang yang samar, seperti rambu area parkir, ubin kolam renang, bahkan geometri jendela, untuk menentukan posisi pasti awak pesawat.
Selain risiko keamanan, British Airways juga melarang awak kabin membuat konten yang populer di TikTok, seperti “Get Ready with Me” dan “Outfit of the Day” yang menampilkan proses persiapan kerja mereka mengenakan seragam British Airways. Larangan ini meluas ke swafoto di kolam renang, lobi, dan seluruh area hotel, bahkan di luar hotel hingga tempat parkir. Yang lebih ekstrem, foto sekilas pemandangan kamar yang hanya memperlihatkan langit atau tirai juga tidak diperbolehkan.
Peraturan ketat ini bukanlah yang pertama diterapkan oleh British Airways. Sebelumnya, pada tahun 2023, maskapai tersebut telah melarang awak kabin untuk merekam video dan mengambil gambar saat mereka sedang bertugas aktif, termasuk swafoto di kokpit, saat melakukan pemeriksaan keamanan, layanan penumpang, hingga aktivitas operasional lainnya.
Aturan sebelumnya ini sempat menuai reaksi keras, terutama dari kalangan awak kabin yang juga berprofesi sebagai influencer. Mereka merasa terhambat dalam berbagi kiat perjalanan dan informasi eksklusif kepada pengikutnya. Menanggapi protes tersebut, British Airways kemudian mengklarifikasi bahwa awak masih diizinkan untuk berbagi foto dengan mengenakan seragam, asalkan mereka tidak sedang dalam mode bekerja aktif.
Namun, tidak semua pihak sepakat dengan pendekatan ketat British Airways. Pakar penerbangan Gary Leff dari A View From The Wing berpendapat bahwa tindakan keras maskapai dalam mengatur media sosial awak kabin adalah terlalu berlebihan. Ia juga khawatir bahwa peraturan semacam ini dapat menghambat proses perekrutan. Menurut Leff, sebagian besar penjangkauan dan daya tarik profesi ini kini dilakukan melalui media sosial. “Menindak tegas perilaku awak membuat pekerjaan yang sama menjadi kurang menarik bagi pelamar,” ujarnya.
Pilihan editor: Kursi Kelas First Pesawat British Airways yang Baru Dibuat Ekstra Lebar
Ringkasan
British Airways memberlakukan aturan media sosial yang lebih ketat bagi awak kabin, melarang pengunggahan foto selama transit bahkan di luar jam kerja. Kebijakan ini bertujuan melindungi keselamatan dan keamanan personel dari potensi identifikasi lokasi yang didukung kecerdasan buatan (AI). AI mampu menganalisis isyarat latar belakang samar dalam foto untuk menentukan posisi pasti awak pesawat.
Larangan ini juga meluas pada konten populer seperti “Get Ready with Me” berseragam dan swafoto di area hotel atau parkir. Sebelumnya, maskapai juga pernah melarang pengambilan gambar saat bertugas aktif. Pembatasan ketat ini menuai kritik karena dianggap berlebihan dan berpotensi menghambat daya tarik profesi awak kabin bagi para pelamar.