Jelang Mudik Lebaran Kementerian PUPR Siapkan yang Terbaik

nafa cahyani

Jelang Mudik Lebaran Kementerian PUPR Siapkan yang Terbaik

Rancakmedia.com – Apakah kamu sudah mengetahui persiapan pemerintah jelang mudik lebaran tahun ini? Bagi kamu yang belum mengetahuinya kamu dapat simak artikel yang telah kami sediakan di bawah ini hingga selesai.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Dirjen atau Direktorat Jenderal Bina Marga ikut serta dalam mendukung operasional dan menjaga kondisi jalan agar tetap stabil.

Seperti yang dilakukan pada saat Mudik Lebaran 2022 dan juga Natal 2022 serta tahun baru 2023 yang lalu.

Mudik Lebaran merupakan tradisi yang telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak lama.

Persiapan Pemerintah Jelang Mudik Lebaran

Setiap tahunnya, ribuan orang melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga dan merayakan hari raya Idul Fitri bersama-sama.

Namun, situasi pandemi Covid-19 yang masih belum mereda membuat mudik Lebaran tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Bagaimana kesiapan dan tantangan mudik Lebaran 2023? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Persiapan Pemerintah Jelang Mudik Lebaran

Pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat harus mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan agar mudik Lebaran 2023 berjalan dengan aman dan terkendali.

Berbagai langkah telah dilakukan pemerintah, seperti mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan mudik yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Pemerintah juga meningkatkan kapasitas dan ketersediaan fasilitas kesehatan di berbagai daerah serta melakukan vaksinasi massal untuk masyarakat.

Direktur Jenderal atau Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR yaitu Hedy Rahadian menyatakan jelang libur Idul Fitri 2023, Kementerian terus berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Kementerian Perhubungan, POLRI (Korlantas), BMKG, BUJT, dan instansi terkait lainnya, untuk memastikan kesiapan dan kenyamanan pelayanan jalan nasional dan tol, serta mengantisipasi peningkatan pengguna jalan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2023.

“Kementerian PUPR akan terus melakukan evaluasi bersama pihak terkait untuk perbaikan dan peningkatan pelayanan khususnya transportasi jalan dalam menghadapi persiapan lebaran tahun ini,” ujar Hedy.

Tantangan Dalam Pelaksanaan Mudik Lebaran 2023

Untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan pengguna jalan, Kementerian PUPR telah menyiapkan beberapa langkah. “Pertama, melalui dukungan kondisi operasional dan stabilitas jalan dan Tempat Istirahat (TIP/rest area), kemudian dukungan operasional untuk pengaturan lalu lintas, dan dukungan untuk kenyamanan pengguna,” ujar Hedy.

Saat ini kondisi jalan nasional di Pulau Jawa sepanjang 4.821 km terbagi atas Jalur Jawa Utara sepanjang 1.192 km dengan kondisi mantap 92%, dan Jalur Pantai Selatan Jawa sepanjang 1.543 km kondisi mantap 93%. Adapun jalan tol di Pulau Jawa yang beroperasi sepanjang 1.716 km dengan 90 TIP (56 TIP A, 34 TIP B, dan 0 TIP C).

“Untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2023, upaya yang akan dilakukan antara lain penambahan ruas jalan tol yang beroperasi di Pulau Jawa, seperti Bekasi – Cawang – Kp. Melayu (Seksi 2A Jaka Sampurna – Kayuringin – Ujung , 4,88 km), Semarang Demak (Seksi 2 Sayung – Demak, 16,01 km), serta Ramp 2.4,5, dan 8 Junction Wringinanom-Krian-Legundi-Bunder-Manyar,” jelas Hedy.

Kemudian, potensi jalan tol fungsional saat Idul Fitri di Pulau Jawa antara lain Cinere-Jagorawi, Seksi 3B: Krukut-Limo (2,2 km), Serpong-Cinere, Seksi 2: Pamulang-Cinere (3,6 km), Cibitung-Cilincing , Seksi 4 : Taruma Jaya-Cilincing (7,3 km), Cileunyi-Sumedang-Dawuan, Seksi Cimalaka-Dawuan, Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan 11,40 km, Seksi 2 Pamulihan-Sumedang 17,05 km, dan Seksi 3 Sumedang-Cimalaka 4,05 km (total 32,5 km), Ciawi-Sukabumi, Seksi 2: Cigombong-Cibadak (11,9 km), Cimanggis-Cibitung, Seksi 2A: Jatikarya-Cikeas (3,5 km), Pasuruan-Probolinggo, Seksi 4A: ProbolinggoTimur – IC Gending (8,6 km), Serpong-Balaraja, Seksi IB: CBD-Legok (5,4 km), dan Jakarta Cikampek II Selatan, Paket 3: Kutanegara-Sadang (8,5 km).

“Sedangkan untuk jalan tol Bali-Mandara yang beroperasi sepanjang 10,07 km dan jalan nasional siap pakai di Pulau Bali sepanjang 363,3 km terdiri dari jalur Selatan dan Utara dengan kondisi mantap 98,3%” ujar Hedy.

Kemudian di Pulau Sumatera, terdapat Jalan Nasional Trans Sumatera dengan panjang 7.918 km, yang terdiri dari Jalan Lintas Barat sepanjang 2.562 km dalam kondisi mantap 97%, Jalan Lintas Timur sepanjang 3.019 km dalam kondisi mantap 95%, dan Jalan Lintas Tengah sepanjang 2.338 km dengan kondisi mantap 93%.

Sementara itu, Jalan Tol Trans Sumatera memiliki panjang 738 km dengan TIP sebanyak 27 (20 TIP A dan 7 TIP B), dan Ruas Jalan Tol Fungsional yang meliputi Sigli – Banda Aceh (Seksi 5 dan 6 Blang Bintang – Kutobaro – SS Baitussalam, 12,4 km), serta Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Seksi Kuala Tanjung-Pematang Siantar 96,5 km) telah beroperasi.

Untuk Pulau Kalimantan, terdapat ruas jalan nasional sepanjang 6.556 km yang terdiri dari Lintas Utara dengan kondisi mantap 95,32%, Lintas Tengah dengan kondisi mantap 80,17%, dan Lintas Selatan dengan kondisi mantap 90,96%, serta Jalan Tol Balikpapan – Samarinda yang telah beroperasi selama 99 km.

Sementara itu, di Pulau Sulawesi, terdapat ruas jalan nasional sepanjang 5.400 km dan Jalan Tol yang telah beroperasi selama 61,5 km, yang terdiri dari Tol Ujung Pandang/Makassar Seksi 1 – 3 sepanjang 10,1 km, Tol Makassar Seksi 4 sepanjang 11,6 km, dan Tol Manado – Bitung sepanjang 39,8 km.

Kapasitas Fasilitas Kesehatan

Kementerian PUPR juga mendukung operasional manajemen lalu lintas melalui koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, POLRI (Korlantas), dan BUJT dalam pelaksanaan kebijakan untuk mendukung kelancaran lalu lintas, layanan transaksi tol, layanan konstruksi, serta menyediakan aplikasi “Tol Kita” untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai kondisi lalu lintas, prakiraan cuaca, call center, peta jalan tol, dan info TIP.

“Selain itu, Kementerian PUPR juga meningkatkan kualitas dan estetika jalan tol melalui kegiatan beautifikasi dan landscaping, seperti pengecatan marka jalan, pemeliharaan guard rail, jembatan/JPO/overpass, pembatas beton, dan penanaman serta perawatan pohon” Tutup Hedy.

Tantangan Dalam Pelaksanaan Mudik Lebaran 2023

Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mempersiapkan mudik Lebaran tahun ini, namun masih ada tantangan yang harus dihadapi. Beberapa tantangan tersebut antara lain:

1. Penyebaran Virus Covid-19

Meskipun sudah ada vaksin Covid-19 yang tersedia, penyebaran virus ini masih terus terjadi. Hal ini bisa menjadi risiko yang sangat besar dalam pelaksanaan mudik Lebaran 2023.

Karena itu, pemerintah harus memastikan bahwa semua orang yang melakukan perjalanan mudik telah divaksin dan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

2. Kendaraan yang Digunakan

Saat mudik Lebaran, jumlah kendaraan yang digunakan biasanya meningkat drastis. Hal ini bisa menjadi masalah, terutama jika kendaraan tersebut tidak dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang memadai.

Pemerintah harus memastikan bahwa semua kendaraan yang digunakan telah lulus uji emisi dan dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang memadai.

3. Kapasitas Fasilitas Kesehatan

Kapasitas dan ketersediaan fasilitas kesehatan di berbagai daerah juga bisa menjadi masalah jika terjadi peningkatan jumlah pasien Covid-19.

Pemerintah harus memastikan bahwa semua fasilitas kesehatan siap menerima pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan.

Protokol Kesehatan Selama Mudik Lebaran 2023

Untuk memastikan pelaksanaan mudik Lebaran 2023 berjal an dengan aman dan terkendali, pemerintah harus menetapkan protokol kesehatan yang ketat.

Beberapa protokol kesehatan yang harus diikuti oleh masyarakat yang melakukan perjalanan mudik antara lain:

Protokol Kesehatan Selama Mudik Lebaran 2023

1. Melakukan Vaksinasi Covid-19

Vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu persyaratan utama untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran 2023. Masyarakat harus divaksinasi secara lengkap dan telah melewati masa observasi yang ditentukan sebelum melakukan perjalanan.

2. Menerapkan Protokol Kesehatan Selama Perjalanan

Masyarakat juga harus menerapkan protokol kesehatan selama perjalanan, seperti mengenakan masker, menjaga jarak fisik, dan mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir.

3. Melakukan Swab Antigen atau PCR

Masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik juga harus melakukan tes swab antigen atau PCR dengan hasil negatif sebelum melakukan perjalanan. Hasil tes tersebut harus diperlihatkan saat melakukan check-in di stasiun atau bandara.

4. Mengisi Surat Keterangan Bebas Covid-19

Selain melakukan tes swab antigen atau PCR, masyarakat juga harus mengisi surat keterangan bebas Covid-19 yang dikeluarkan oleh rumah sakit atau laboratorium yang terkait.

Kesimpulan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Dirjen atau Direktorat Jenderal Bina Marga ikut serta dalam mendukung operasional dan menjaga kondisi jalan agar tetap stabil.

Demikian artikel tentang jelang mudik lebaran kementerian PUPR siapkan yang terbaik, semoga informasi yang telah kami sediakan di atas dapat bermanfaat dan membantu untuk kamu semua.

Baca Juga

Bagikan:

nafa cahyani

Saya merupakan seorang content writer SEO, Teknologi, Finansial, Wisata, Resep Masakan dan lain-lain, Semoga dapat bermanfaat untuk teman semua.