Sejarah Taman Nasional Baluran, Berikut Reviewnya

Lovata Andrean

Sejarah Taman Nasional Baluran Berikut Riviewnya

Rancakmedia.com – Pada artikel berikut kami akan merekomendaksi taman nasional baluran sebagai tujuan destinasi liburan akhir pekan kamu, untuk mengetahui informasinya silakan baca artikel yang telah kami sediakan dibawah ini.

Wisatawan dari seluruh dunia sudah mengenal Taman Nasional Baluran dan telah banyak menulis tentangnya di jurnal perjalanan mereka. Mustahil untuk tidak terbawa ke sabana Afrika selama berada di sini. Dengan demikian, lokasi ini mendapat sebutan “Africa van Java”.

Tama di Jawa Timur, antara Banyuwangi dan Situbondo, selesai dibangun pada tahun 1980. Berukuran 25.000 hektar, dengan vegetasi sabana yang menempati sekitar 40% dari luas daratan, lokasi ini mungkin terdengar asing bagi kamu.

Selain itu, terdapat 155 jenis burung, 26 jenis mamalia, dan 444 jenis tumbuhan yang biasanya menghasilkan ASI. Jadi, bagi kamu wisata yang ingin datang, sebaiknya pelajari dulu informasi mengenai taman ini, mulai dari atraksi, lokasi, harga tiket, dan masih banyak lagi.

Sejarah Taman Nasional Baluran

A.H. Loedeboer, seorang penjelajah Belanda, menemukan Taman Nasional Baluran pada tahun 1937. Akibatnya, taman tersebut telah dinyatakan sebagai suaka margasatwa oleh pemerintah kolonial Belanda, kemudian sebagai taman nasional oleh republik Indonesia pada tahun 1980. Taman berhutan dan padang rumput ini adalah tidak jauh dari Gunung Ijen.

Taman Nasional Baluran memiliki berbagai jenis pohon, beberapa di antaranya khas daerah ini, seperti widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan pilang (Acacia leucophloea). Merupakan keuntungan bagi tanaman ini untuk dapat bertahan hidup di lingkungan yang kering.

Pohon lain yang juga tahan terhadap kemarau adalah pohon kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan), api-api (Avicennia sp.), pohon asam (Tamarindus indica), gadung (Dioscorea hispida), kendal (Cordia obliqua), manting (Syzygium polyanthum), dan kepuh (Sterculia foetida).

Tidak hanya menjadi tempat berbagai jenis pohon, Taman Nasional ini juga menjadi habitat berbagai jenis mamalia, seperti banteng (Bos javanicus), kerbau (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak), kijang (Muntiacus muntjak), Cervus timorensis), macan tutul (Panthera pardus), kancil (Tragulus javanicus), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus). Banteng endemik yang hanya bisa ditemukan di Baluran ini menjadi maskot taman ini.

Selain itu, Baluran juga menjadi “rumah” bagi berbagai jenis burung, antara lain burung walet api langka (Hirundo rustica), unggas hutan merah (Gallus gallus), kangangkareng (Anthracoceros albirotis convexus), rangkong (Buceros rhinoceros), tuwuk atau tuwur Asia. (Eudynamys scolopacea), merak (Pavo muticus), dan bangau tongtong (Leptoptilos javanicus).

Daya Tarik Taman Nasional Baluran

Dibawah ini beberapa daya tarik dari taman nasional baluran yang perlu kamu ketahui, sebagai berikut:

Kawasan Hutan Evergreen

Ada begitu banyak hal yang benar-benar menarik perhatian di sini. Salah satunya adalah kawasan Evergreen Forest yang sangat asri, sejuk, dan menarik. Ada jalan yang dikelilingi pepohonan di kanan dan kirinya. Bahkan batangnya yang rimbun menutupi langit-langit jalan hingga hampir menyerupai terowongan.

Pengunjung harus berhati-hati saat berkendara karena banyaknya satwa liar, seperti tupai, ayam hutan, monyet, rusa, burung merak, dan banteng. Disarankan untuk tidak mengganggu hewan liar tersebut agar tidak kesal.

Goa Jepang

Gua Jepang sepanjang 12 meter, peninggalan sejarah di lokasi ini, dapat ditemukan tepat di pintu masuk Taman Nasional. kamu tidak hanya akan berlibur; kamu juga akan belajar lebih banyak tentang sejarah daerah tersebut.

Panjat Tebing

Mendaki tebing di sini adalah keharusan mutlak bagi para pencari sensasi. Ketinggian tebing ini antara 10-30 meter dengan kemiringan sekitar 85 persen, sehingga latihan ini akan lebih berat.

Padang Savana Bekol

Sabana mencakup wilayah yang luas dan merupakan rumah bagi berbagai macam hewan dan tumbuhan. Saat musim kemarau, rerumputan di sini akan berubah warna menjadi kuning keemasan. Namun, di musim hujan, warnanya akan kembali menjadi hijau segar yang sangat menawan.

Merak, ayam hutan, rusa, dan banteng adalah beberapa di antara banyak hewan yang mungkin dilihat pengunjung. Jika kamu ingin memberi makan monyet liar di sini, itu harus di bawah pengawasan manajemen untuk keamanan.

Berkunjung ke Pantai Bama, Bilik dan Balanan

Selain bisa mengamati padang rumput yang luas dari sabana Bekol yang berjarak kurang lebih 3 kilometer, terdapat pantai yang indah yang sangat cocok untuk bermain. Jika snorkeling adalah sesuatu yang kamu sukai, kamu dapat menyewa peralatan yang telah disediakan oleh manajemen.

Dari Juli hingga Agustus, ada pemandangan yang berbeda, terutama pertempuran antara rusa jantan. Selain itu, ada juga sekawanan monyet abu-abu yang berkeliaran di sekitar lokai.

Harga Tiket Masuk Taman Nasional Baluran

Harga Tiket Masuk Taman Nasional Baluran Saat merencanakan perjalanan ke tempat wisata populer ini, ada beberapa biaya yang harus dipikirkan, seperti:

  1. HTM wisatawan domestik: Rp 15.000,- per hari (weekday) & Rp 17.500,- per hari (weekend)
  2. HTM wisatawan mancanegara: Rp 150.000,- per hari (weekday) & Rp 225.000,- per hari (weekend)
  3. Harga tiket rombongan untuk pelajar: Rp 8.000,- per hari (weekday) & Rp 9.500,- per hari (weekend)
  4. Parkir sepeda motor: Rp 5.000,- per hari (weekday) & Rp 7.500,- per hari (weekend)
  5. Parkir mobil: Rp 10.000,- per hari (weekday) & Rp 15.000,- per hari (weekend)
  6. Parkir minibus & truck: Rp 50.000,- per hari (weekday) & Rp 75.000,- per hari (weekend)

Harga tersebut merupakan informasi saat ini jadi bisa mengalami perubahan sewaktu-waktu tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.

Fasilitas Taman Nasional Baluran

Waktu liburan akan sangat dimanjakan dengan fasilitas penunjang di sini, antara lain:

  1. Musholla (tempat ibadah)
  2. Warung makan
  3. Pemandu wisata
  4. Spot surfing
  5. Spot diving
  6. Spot memancing
  7. Penginapan
  8. Pemandu wisata
  9. Keamanan pantai
  10. Toilet

Luas dan Letak Geografis Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran secara fisik terletak antara 7° 29′ 10″ – 7° 55′ 55″ Lintang Selatan dan 114° 29′ 10” – 114° 39′ 10” Bujur Timur. Selat Madura di utara, Selat Bali di timur, Sungai Bajulmati di selatan, dan Sungai Kelokoran di barat berbatasan dengan bagian pantai timur Jawa ini.

Secara administratif, kawasan Taman Nasional Baluran berada di Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Sekitar 25.000 hektar daratan dan laut Jawa membentuk ekologi Afrika khas taman ini, menjadikannya salah satu taman nasional terbesar di dunia (15 persen).

Taman nasional ini memiliki garis pantai sepanjang 42 kilometer dengan tanjung dan teluk yang tidak berada dalam satu garis lurus.

Cara Menuju ke Lokasi Taman Nasional Baluran

Kabupaten Situbondo dan Banyuwangi bertemu di Baluran, sebuah kota di tengahnya. Dari Surabaya, dibutuhkan waktu sekitar enam jam untuk sampai ke Taman Nasional Baluran. Dari Kota Surabaya, Pesona dan kawan-kawan melintasi Jalan Pantai Timur melalui Kota Pasuruan, Probolinggo, dan Situbondo.

Setelah Banyuputih, kamu Pesona mungkin akan berbelok ke selatan. Untuk mengakses Taman Baluran, pergilah ke Visitor Center di ujung Desa Wongsorejo dan belok kiri. Atau, kamu juga bisa pergi dari Situbondo ke Bangandengan yang jaraknya sekitar 60 km. Karena lokasinya di dalam kota Banyuwangi, Taman Nasional Baluran juga dapat dicapai dengan perahu dari Bali.

Atau, jika kamu lebih suka terbang, ada penerbangan Garuda dan Wings Air ke Banyuwangi, Surabaya, dan Bali setiap hari yang bisa kamu ambil untuk menuju Taman Nasional Baluran. Dari Banyuwangi, kamu bisa naik taksi ke Taman Nasional Baluran. ke Batangan, ini adalah jalan pintas sepanjang 35 kilometer; dari sana, perjalanan 12 kilometer ke Bekol, yang memakan waktu 45 menit.

kamu dapat melakukan perjalanan melalui Taman Nasional Baluran untuk sampai ke Bekol. Ruang jalan cukup kecil, tetapi dapat menangani dua mobil dalam arah yang berlawanan. Meski jalannya sudah beraspal, mobil SUV menjadi pilihan terbaik untuk melintasi jalan ini. Sabana Bekol-Bama berjarak 15 kilometer berkendara dari pintu masuk.

Review Taman Nasional Baluran

Sabana terbesar di Jawa, Taman Nasional Baluran, adalah rumah bagi berbagai spesies dan tumbuhan. Mengunjungi lokasi ini memberi kamu perasaan seolah-olah kamu berada di Afrika. Dengan demikian, julukan “Afrika Indonesia” telah melekat untuk taman nasional ini.

Banyak hewan dapat dilihat di daerah ini, seperti rusa dan burung merak yang bermain-main di genangan air, kerbau dan gajah yang berkeliaran bebas, dan monyet yang berayun dari dahan pohon seperti seniman trapeze. Pemandangannya terlihat seperti yang kamu temukan di Afrika.

Selain kawanan hewan yang bebas bepergian di alam liar, kamu juga akan disuguhi pemandangan 444 spesies tanaman lokal yang berbeda seperti widoro bukol (Ziziphus rotundifolia) dan mimba (Azadirachta indica) (Azadirachta indica). Ketiga tumbuhan ini merupakan jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sangat kering. Ketiga spesies ini masih hijau sementara tanaman lainnya telah mengering.

Selain 444 jenis tumbuhan, terdapat 26 jenis hewan dan 155 jenis burung. Bison, rusa, macan tutul, kancil, dan kucing bakau termasuk di antara mamalia penghuni taman.

Ada juga beberapa jenis burung langka seperti layang-layang api, tuwuk/tuwur asia, unggas hutan merah, kangkareng, rangkong, dan bangau tong-tong. Habitat hutan kering Taman Nasional Baluran Jawa meliputi sabana, hutan bakau, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa, dan hutan hijau. Taman nasional ini didominasi oleh vegetasi sabana hingga 40%.

Kesimpulan

Taman Nasional Baluran ditemukan oleh A.H. Loedeboer, seorang penjelajah Belanda, pada tahun 1937. Taman ini berukuran 25.000 hektar, dengan vegetasi sabana yang membentuk sekitar 40% dari daratan. Itu dinyatakan sebagai taman nasional oleh republik Indonesia pada tahun 1980.

Taman Nasional Baluran adalah rumah bagi 444 spesies tanaman lokal yang berbeda. Taman nasional ini didominasi oleh vegetasi sabana hingga 40% dari luas wilayah. Ada 26 spesies hewan dan 155 spesies burung yang hidup di taman nasional ini.

Baca Juga

Bagikan:

Lovata Andrean

Hai saya Lovata saya bukan Ai namun saya merupakan seorang content writer SEO, Teknologi, Finansial, Wisata, Resep Masakan dan lain-lain, Semoga dapat bermanfaat untuk teman semua. Thanks