Pengertian Value Chain beserta Fungsinya

Lovata Andrean

Pengertian Value Chain beserta Fungsinya

Rancakmedia.com – Berikut ini penjelasan dari pengertian value chain beserta apa saja fungsinya yang harus kamu ketahui, agar kamu mendapatkan informasi lebih lengkap, yuk mari simak artikel dibawah ini.

Analisis produk tidak dapat dihindari untuk menentukan tingkat kualitas produk perusahaan manufaktur. Analisis Value Chain adalah analisis yang paling umum digunakan.

Analisis adalah kegiatan dalam manajemen hubungan pelanggan yang bertujuan untuk mempelajari bagaimana sebuah perusahaan memberikan nilai tambah bagi pelanggannya. Salah satu tekniknya adalah menilai kontribusi berbagai aktivitas di perusahaan terhadap nilai tersebut.

Rantai ini mencakup aktivitas yang terjadi sebagai akibat dari hubungan pemasok dan pelanggan. Kedua aktivitas tersebut mungkin tampak berbeda, namun sebenarnya mereka terhubung. Analisis Value Chain juga memungkinkan manajer untuk memahami posisi perusahaan pada nilai ini untuk menonjol dari para pesaing.

Pengertian Value Chain

Pengertian Value Chain bisnis dapat dianggap sebagai serangkaian kegiatan yang mengubah input menjadi output yang berharga bagi konsumen perusahaan. Gagasan ini memberikan kerangka kerja untuk mengkonseptualisasikan bagaimana perusahaan dapat memberikan nilai. Jika itu sukses, perusahaan berdiri untuk mendapatkan secara finansial.

Kegiatan yang berlangsung di seluruh Value Chain, sebagai kesimpulan, membantu meningkatkan nilai yang diciptakan. Perusahaan dapat meningkatkan pendapatan dengan menghasilkan nilai dalam setiap aktivitas. Ini membantu perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dan mempertahankannya dari waktu ke waktu.

Kerangka Value Chain memiliki dua prasyarat bagi perusahaan untuk digunakan sebagai alat analisis manajemen biaya. Ini tidak diragukan lagi membantu organisasi untuk membuat pilihan strategis dalam menghadapi persaingan perusahaan yang lebih sulit. Beberapa kondisi tersebut adalah:

  1. Data biaya untuk setiap aktivitas untuk mengaktifkan analisis Value Chain.
  2. Informasi analisis siklus hidup produk

Fungsi Penerapan Value Chain

Tujuan utama dari menciptakan Value Chain adalah untuk mengurangi biaya produksi perusahaan untuk meningkatkan keuntungan. Selain itu, Value Chain berfungsi untuk memaksimalkan nilai dan penggunaan barang-barang yang akan dihasilkan perusahaan. Fungsi lain dalam Value Chain meliputi:

  1. Mempertahankan loyalitas dengan terus menciptakan nilai yang unggul
  2. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas dalam sistem produksi sehingga kita dapat mengetahui kelemahan dan kekurangan aktivitas yang terdapat dalam perusahaan
  3. Perusahaan mendapatkan pemasukan dalam waktu jangka panjang
  4. Mempermudah perusahaan untuk penelitian dan pengembangan terhadap produk
  5. Membantu merancang produk sehingga produk berkualitas dan proses pemasarannya lancar
  6. Membantu perusahaan dalam proses produksi terutama terkait efisiensi biaya dan jumlah produk
  7. Meningkatkan peluang pasar dan proses penjualan produk
  8. Memfokuskan pada area kunci di mana penciptaan nilai bisa dimaksimalkan

Pengelompokan Jenis Value Chain

Analisis Value Chain adalah teknik yang mungkin efektif bagi perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan kamu. Akibatnya, perusahaan mungkin lebih berkonsentrasi pada pengembangan strategi jangka panjang untuk memperoleh keuntungan di pasar. Analisis Value Chain dipisahkan menjadi dua kegiatan berikut:

Primary Activities

Aktivitas utama perusahaan dalam Value Chain mencakup aktivitas bisnis apa pun yang memberikan nilai atau keuntungan bagi konsumen dan sesuatu yang menunjukkan keunikannya di pasar untuk dilihat oleh pelanggan potensial.

Kita mungkin melihat aktivitas fundamental ini sebagai aktivitas kritis dalam menjalankan sebuah korporasi. Berikut ini adalah aktivitas perusahaan yang masuk dalam kategori aktivitas utama:

  1. Merupakan kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran input yang diklasifikasikan sebagai input logistic (inbound logistics).
  2. Kegiatan suatu perusahaan yang berkaitan dengan pendistribusian barang atau jasa kepada konsumen disebut sebagai logistik keluaran (outbound logistics).
  3. Operasi (operation) adalah kegiatan yang mengubah input menjadi output dalam bentuk produk akhir.
  4. Pemasaran dan penjualan (marketing and sales), lainnya termasuk dalam payung istilah kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran dan penjualan seperti promosi dan sebagainya.
  5. Layanan (service), artinya aktivitas yang terkait dengan penyediaan layanan untuk meningkatkan pemeliharaan produk seperti pelatihan, perbaikan, dan pemeliharaan.

Support Activities

Aktivitas pendukung adalah aktivitas yang dapat meningkatkan operasi perusahaan secara keseluruhan. Menyediakan infrastruktur adalah kunci untuk memastikan bahwa aktivitas utama dapat berlanjut tanpa batas waktu. kamu dapat menyertakan hal berikut sebagai contoh aktivitas pendamping dalam aktivitas kamu:

  1. Infrastruktur perusahaan (firm infrastructure), adalah kegiatan yang berkaitan dengan pengeluaran dan aset dan terkait dengan administrasi umum, akuntansi, keuangan, keamanan, dan keamanan sistem informasi.
  2. Pengadaan (procurement), adalah kegiatan yang berhubungan dengan cara mendapatkan sumber daya. Dalam Value Chain perusahaan, misalnya, fungsi pembelian sangat membantu.
  3. Pengembangan teknologi (technology development), Dalam hal aktivitas sistem pendukung berbasis komputer baru, perkembangan teknologi mencakup segala hal mulai dari pembuatan perangkat lunak dan perangkat keras komputer baru hingga peningkatan jaringan telekomunikasi yang ada.
  4. Manajemen sumber daya manusia (human resources management), Kepegawaian, pendidikan, dan remunerasi adalah semua aspek administrasi SDM yang berfokus pada orang-orang yang membentuk tenaga kerja suatu kegiatan.

Strategi Value Chain

Saat melakukan analisis Value Chain, ada berbagai metodologi yang dapat dipilih. Strategi analitis bergantung pada keunggulan kompetitif apa yang ingin dibangun perusahaan, apakah keunggulan biaya atau keunggulan diferensiasi. Berikut ini ikhtisar singkat tentang apa yang diharapkan dan bagaimana memulainya:

Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage)

Strategi keunggulan kompetitif adalah kapasitas di dalam perusahaan untuk mencapai penghematan keuntungan terhadap keuntungan yang mungkin kamu terima dari pesaing di pasar dalam industri yang sama.

Kita dapat menilai kinerja suatu perusahaan dengan memanfaatkan daya saing strategis dan profitabilitas yang tinggi. Jika sebuah perusahaan memiliki keunggulan kompetitif ini, itu berarti mampu melihat perubahan dalam struktur pasar dan menyusun strategi pemasaran baru.

Keunggulan Biaya (Cost Advantage)

Strategi ini bekerja ketika sebuah perusahaan kompetitif secara ekonomi dan ingin memahami alasan inti dari kekuatan dan kelemahannya dan variabel yang mendorong pengeluaran tersebut.

Perusahaan menilai setiap aktivitas dan pengeluarannya, kemudian mencari kemungkinan untuk meminimalkan biaya produksi.

Diferensiasi (Differentiation Advantage)

Metode ini sangat baik untuk organisasi yang ingin membangun barang dan jasa yang menonjol di pasar. Contohnya termasuk Apple, Google, dan Starbucks.

Perusahaan menemukan aktivitas yang menghasilkan nilai pelanggan, menilai taktik diferensiasi, dan mengembangkan perbedaan yang berkelanjutan.

Tujuan Penerapan Value Chain

Perusahaan yang menggunakan Value Chain ini berusaha untuk mengidentifikasi aktivitas dalam sistem produksi sehingga kekurangan dan keterbatasan aktivitas yang termasuk dalam perusahaan dapat dideteksi.

Metode Analisis Value Chain

Analisis Value Chain digunakan oleh analisis internal perusahaan untuk membantu dalam memahami situasi perusahaan atau organisasi agar dapat memenuhi permintaan konsumen dan menciptakan keunggulan kompetitif.

Ketika sebuah perusahaan mampu sukses dan mampu bersaing, itu menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan nilai lebih bagi konsumennya. Dengan cara itu, perusahaan dapat menerima pendapatan yang lebih besar karena barang-barang yang diproduksi lebih dapat dijual dan lebih unggul dari pesaing lainnya.

Perusahaan harus mampu membuat keputusan terbaik tentang apa yang dibutuhkan konsumen dan bagaimana memuaskan keinginan atau permintaan pelanggan. Jadi organisasi memerlukan rencana, dalam hal ini, analisis Value Chain, untuk menemukan keunggulan kompetitif dan mengembangkan strategi untuk memperoleh keunggulan ini.

Berikut ini adalah contoh proses analisis Value Chain:

  1. Tahap pertama dalam analisis Value Chain adalah mengklasifikasikan bisnis ke dalam kelompok aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan, umumnya dengan mengkategorikan aktivitas proses ke dalam kategori aktivitas utama atau pendukung. Fase ini juga dikenal sebagai identifikasi aktivitas.
  2. Tahap selanjutnya adalah analisis internal perusahaan yang bertujuan untuk mengkorelasikan biaya dengan setiap aktivitas yang dilakukan. Tahap ini membantu perusahaan untuk memperoleh evaluasi di mana ada keunggulan biaya rendah atau kerugian biaya.
  3. Ketika Value Chain dipelajari, manajer perusahaan perlu mengidentifikasi aktivitas yang penting bagi kebahagiaan dan kesuksesan konsumen dalam upaya pemasaran.

Ada tiga perhatian penting pada langkah analisis Value Chain ini, yaitu:

  1. Pilihan kegiatan tersebut harus ditinjau secara mendalam oleh manajemen perusahaan. Jika perusahaan ingin berkonsentrasi menjadi pemasok produk atau jasa dengan biaya murah, manajemen perusahaan harus memperhatikan pemotongan biaya. Sedangkan jika tujuan organisasi adalah untuk mengembangkan pembedaan produk, maka manajemen perusahaan harus mengeluarkan lebih banyak untuk kegiatan-kegiatan yang penting untuk menghasilkan pembedaan produk.
  2. Sifat Value Chain dan signifikansi relatif dari kegiatan dalam Value Chain bervariasi dari satu industri ke industri lainnya.
  3. Variasi aktivitas nilai menurut jenis perusahaan dalam sistem nilai yang lebih besar, termasuk Value Chain pemasok dan mitra hulunya, seperti distributor hilir yang bergerak dalam penyediaan barang atau jasa kepada pelanggan akhir.

FAQ

Di bawah ini kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang sering di tanyakan tentang value chain, sebagai berikut:

Mengapa Value Chain Sangat Penting Dalam Suatu Perusahaan?

Dengan value chain dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dan sebisa mungkin mengurangi biaya produksi perusahaan. Selain itu juga value chain bisa meningkatkan nilai ataupun pemanfaatan produk ataupun jasa yang akan diproduksi.

Kesimpulan

Pengertian Value Chain adalah serangkaian kegiatan yang mengubah input menjadi output yang berharga bagi konsumen perusahaan. Analisis Value Chain bertujuan untuk menilai kontribusi berbagai aktivitas di perusahaan terhadap nilai tersebut.

Analisis rantai nilai adalah teknik yang mungkin efektif bagi perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan mereka. Perusahaan mungkin lebih berkonsentrasi pada pengembangan strategi jangka panjang untuk memperoleh keuntungan di pasar.

Baca Juga

Bagikan:

Lovata Andrean

Hai saya Lovata saya bukan Ai namun saya merupakan seorang content writer SEO, Teknologi, Finansial, Wisata, Resep Masakan dan lain-lain, Semoga dapat bermanfaat untuk teman semua. Thanks