Tips Memilih Asuransi Kesehatan Keluarga Yang Tepat

Lovata Andrean

Tips Memilih Asuransi Kesehatan Keluarga Yang Tepat
Tips Memilih Asuransi Kesehatan Keluarga Yang Tepat

Rancakmedia.com – Berikut ini tips memilih asuransi kesehatan yang dapat kamu pilih untuk yang baru saja menikah, atau sedang merencanakan pernikahan, ada satu hal yang perlu kamu diskusikan dengan pasangan, yaitu memilih asuransi yang sesuai. Saat mulai mendirikan rumah, mungkin asuransi kesehatan keluarga belum menjadi prioritas utama

Wajar jika kamu akan merasa terpaksa membeli rumah terlebih dahulu, mendapatkan mobil pribadi, atau bahkan mempersiapkan kelahiran anak. Namun, ketika datang untuk mendapatkan asuransi untuk keluarga kamu , kamu percaya “Kita semua baik-baik saja.”

Padahal, membahas asuransi di masa-masa awal pernikahan, akan memberikan ketenangan pikiran untuk masa depan. Bayangkan jika kamu atau pasangan menderita penyakit kritis hingga tidak bisa lagi bekerja.

Artinya, sumber pendapatan keluarga berkurang. Apalagi jika skenario muncul pada pencari nafkah utama yang tidak memiliki asuransi. Bisakah kamu bayangkan seberapa besar pengaruhnya terhadap keluarga?

Pilih Asuransi Kesehatan atau Asuransi Penyakit Kritis?

Mana yang lebih dulu, asuransi kesehatan atau penyakit kritis? Mari kita periksa bersama.

1. Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan merupakan instrumen asuransi pertama yang perlu kamu miliki. Mungkin kamu dan pasangan sudah memiliki asuransi sebelumnya saat masih lajang. Namun, setelah ikrar hidup bersama diucapkan, berarti kamu harus mulai memikirkan asuransi kesehatan keluarga sebagai perhatian utama.

Salah satu alasan pasangan muda menunda mendapatkan asuransi adalah karena mereka menunggu untuk memiliki anak terlebih dahulu. Padahal, salah satu aspek jaminan kesehatan keluarga adalah pahala melahirkan. Tentunya asuransi dapat meringankan beban biaya rumah sakit ketika waktu melahirkan tiba.

Menurut situs Alodokter, biaya melahirkan secara rutin di Indonesia mulai dari Rp. 2 juta menjadi Rp. 15 juta. Sedangkan biaya persalinan caesar bervariasi mulai dari Rp. 11 juta menjadi Rp. 50 juta.

Biaya bervariasi berdasarkan rumah sakit tuan rumah, tingkat perawatan, obat-obatan, dan prosedur medis yang dilakukan selama proses kelahiran. Artinya kamu dan pasangan disarankan untuk menghimpun dana darurat sebesar 20 persen-30 persen dari antisipasi biaya persalinan di atas.

Dengan tarif yang relatif murah, asuransi kesehatan keluarga dapat menawarkan pertanggungan untuk biaya perawatan bersalin. Dalam paket asuransi MiUltimate Health Care dari Manulife Indonesia,

Tertanggung akan menerima manfaat sampai dengan Rp50 juta untuk biaya persalinan. Akibatnya, uang darurat yang kamu siapkan dapat digunakan untuk keperluan lain.

2. Asuransi Penyakit Kritis

Pada dasarnya, asuransi penyakit kritis merupakan bagian dari asuransi kesehatan keluarga. Namun yang membedakannya adalah asuransi penyakit kritis menawarkan manfaat tambahan yang jauh lebih khusus. Asuransi ini menjamin penyakit berat yang memerlukan biaya yang cukup besar, bersifat mematikan dan menimbulkan risiko kematian.

Mengapa asuransi penyakit kritis penting saat ini? Disadari atau tidak, risiko penyakit kritis atau yang dikenal dengan istilah degeneratif bisa mengintai siapa saja, bahkan kelompok usia produktif sekalipun. Misalnya penyempitan pembuluh darah atau penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung.

Berdasarkan statistik Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi penyakit jantung pada kelompok usia 25-34 tahun mencapai 1,4 persen, sedangkan pada kelompok usia 35-44 tahun mencapai 3,7 persen per 1.000 orang.

Lebih lanjut, menurut penelitian yang sama, setidaknya 15 dari 1000 orang atau sekitar 2.784.064 orang di Indonesia menderita penyakit ini. Bayangkan, itu hanya satu penyakit. Masih ada tambahan penyakit degeneratif dengan angka kejadian yang sangat tinggi, seperti stroke dan diabetes.

Yang harus disadari tentang risiko penyakit kritis adalah biaya kesehatan yang harus dikeluarkan. Asal tahu saja, biaya operasi bypass atau pemasangan cincin jantung bisa menguras dompet hingga kurang lebih Rp. 300 juta di rumah sakit swasta.

Penyakit ini cenderung membuat penderitanya tidak sehat dalam waktu yang lama. Bukan tidak mungkin, pasien tidak lagi efektif dalam bekerja dan akhirnya kehilangan pekerjaan.

Di situlah fungsi asuransi penyakit kritis. Secara garis besar, asuransi semacam ini membantu kamu dan pasangan keluar dari keterpurukan finansial. Dia membantu menawarkan biaya pengganti dari hilangnya pendapatan.

Nah, asuransi lain yang bisa dijajaki adalah MiUltimate Critical Care dari Manulife Indonesia. Asuransi ini menawarkan perlindungan terhadap setidaknya 50 jenis penyakit kritis. Jangka waktu pembayaran premi cukup singkat, yaitu lima tahun, namun kamu dapat menerima manfaat selama 20 tahun ke depan.

Ilustrasinya seperti ini. Budi, 42 tahun, telah membayar premi MiUltimate Critical Care selama 3 tahun. Pada tahun keempat, dokter didiagnosis menderita stroke stadium akhir yang membatasi kemampuan fisiknya. Dari ilustrasi di atas, apa yang akan Budi dapatkan? Setidaknya ada tiga kemungkinan.

Pertama, Budi akan mendapatkan manfaat berupa 100 persen dari nilai pertanggungan ditambah 100 persen dari total premi yang telah dibayarkan. Kedua, jika stroke menyebabkan kematian Budi, keluarga akan menerima 160 persen dari total premi yang dibayarkan. Ketiga, jika Budi tetap sehat hingga masa iuran berakhir, ia tetap menerima 160 persen dari total iuran yang dibayarkan.

Baca Juga

Bagikan:

Lovata Andrean

Hai saya Lovata saya bukan Ai namun saya merupakan seorang content writer SEO, Teknologi, Finansial, Wisata, Resep Masakan dan lain-lain, Semoga dapat bermanfaat untuk teman semua. Thanks