Perilaku Etika Dalam Bisnis dan Akuntansi

Lovata Andrean

Perilaku Etika Dalam Bisnis dan Akuntansi
Perilaku Etika Dalam Bisnis dan Akuntansi

Rancakmedia.com – Perilaku etika dalam bisnis dan akuntansi yang benar ialah tindakan atau rutinitas orang tersebut yang mempunyai makna yang paling luas diantaranya adalah berjalan, bicara, menangis, ketawa, bekerja, belajar, menulis, membaca dan beberapaya.

Dari rincian itu bisa diambil kesimpulan jika perilaku manusia ialah tiap rutinitas atau rutinitas manusia, baik yang dilihat langsung atau yang tidak bisa dilihat oleh orang luar (Notoatmodjo, 2003).

Sedangkan perilaku biasanya ialah semua tindakan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup. Pemahaman perilaku bisa dipersempit sebagai kondisi psikis yang berdiskusi, berpikiran, berlagak laris, dan lain-lain yang menggambarkan bermacam faktor, baik fisik atau non fisik.

Bisnis ialah organisasi yang jual barang atau layanan ke customer untuk memperoleh keuntungan. Secara bersejarah, bisnis kata berawal dari bahasa Inggris (bisnis), dari akar kata ditempatkan kerja, yang memiliki arti “ditempatkan kerja” dalam kerangka seorang, komune atau warga.

Dalam pemahaman ini, kerjakan rutinitas dan pekerjaan yang datangkan keuntungan . Sehingga perilaku bisnis ialah tiap tindakan atau tindakan yang dilaksanakan dalam usaha jual-beli barang dan layanan.

Etika bisnis sebagai beberapa kumpulan konsep atau ketentuan atau etika yang perlu dituruti dalam jalankan bisnis (Jeff Madura, 2001). Etika bisnis merujuk pada permasalahan penilaian aktivitas dan perilaku bisnis yang terkait dengan kebenaran atau kejujuran dalam menjalankan bisnis (bisnis).

Kebenaran di sini ditujukan dengan etika standard yang diterima secara luas dan dianggap prinsip-prinsipnya oleh warga, bisnis, dan pribadi. Etika bisnis sebagai skema bisnis yang bukan hanya memerhatikan keuntunganabilitas, tapi juga memerhatikan kepentingan kebutuhan.

Beberapa pakar mendeskripsikan etika bisnis sebagai batas sosial, ekonomi, dan hukum yang di turunkan dari nilai-nilai kepribadian warga yang perlu dipertanggungjawabkan oleh perusahaan dalam semua rutinitasnya (Amirullah dan Imam Hardjanto, 2005).

Disini bisa diambil kesimpulan jika perilaku benar dalam menjalankan bisnis ialah tiap tindakan atau aktivitas yang perlu sesuai konsep atau ketentuan yang berjalan dalam penyelenggaraan usaha jual-beli barang atau layanan yang dilaksanakan oleh seorang.

Target Perilaku Etika Dalam Bisnis Mencakup:

  1. Mengomunikasikan dan tingkatkan kesadaran mengenai dimensi etika bisnis. Berikan saat kesadaran tidak ada awalnya dan bertambah saat kesadaran telah ada namun tetap kurang kuat dan menyangsikan. Keinginannya, warga yang pelajari etika bisnis akan yakini jika etika ialah faktor riil dalam menjalankan bisnis yang penting mendapatkan perhatian serius.
  2.  Mengenalkan kepribadian pemikiran terutamanya di bagian ekonomi dan bisnis, dan mengikuti beberapa pelaku bisnis sebagai moralitas yang tidak kalah keutamaan dalam mengawali bisnis. Dengan pelajari etika diinginkan beberapa aktor bisnis bisa mendapati dasar logis untuk faktor kepribadian yang terkait dengan ekonomi dan bisnis.
  3.  Menolong beberapa pelaku bisnis tentukan sikap kepribadian yang betul dalam pekerjaannya.
  4.  Supaya perubahan bisnis selalu dalam kondisi sehat.

FAQ

Berikut ini sesi tanya jawab seputar artikel diatas

Apa Itu Perilaku Etika Dalam Bisnis

Etika bisnis dapat diartikan sebagai aturan tidak tertulis sebagai dasar norma dan perilaku yang harus dipatuhi oleh seluruh jajaran dalam perusahaan. Dengan menerapkan etika bisnis yang baik, sebuah perusahaan dapat memperoleh nilai lebih dan kepercayaan dari masyarakat, negara bahkan para pesaingnya.

Contoh Etika Bisnis

Berikut ini adalah contoh penerapan etika bisnis itu sendiri

Sebutkan nama pelanggan dengan baik
Hadir untuk janji temu tepat waktu
Saat kamu memperkenalkan diri, berdirilah
Jangan sungkan untuk mengucapkan terima kasih
membayar tagihan sesi

Apa Yang Harus Diperhatikan Dalam Etika Bisnis?

Dalam menciptakan etika bisnis, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain pengaturan diri, pengembangan tanggung jawab sosial; Menjaga identitas, menciptakan persaingan yang sehat, beriklan Konsep mengembangkan tanggung jawab sosial, menjaga identitas menciptakan persaingan yang sehat.

Kesimpulan

Demikian artikel kali ini semoga informasi yang kami sampaikan di atas bermanfaat. Jangan lupa untuk mengunjungi website kami disini ya, terimakasih.

Baca Juga

Bagikan:

Lovata Andrean

Hai saya Lovata saya bukan Ai namun saya merupakan seorang content writer SEO, Teknologi, Finansial, Wisata, Resep Masakan dan lain-lain, Semoga dapat bermanfaat untuk teman semua. Thanks